09.. Awake

1.3K 137 0
                                    

"Cinderella pun dilamar oleh sang pangeran dan mengajak gadis itu untuk tinggal keistana megah nya. Meninggalkan ibu dan saudari tiri Cinderella yang kejam. Cinderella pun hidup bahagia selamanya, TAMAT".

"Ayah! apa Cinderella itu benar-benar sangat cantik?". Tanya si gadis kecil yang manis yang bersiap untuk tidur.

Disamping nya seorang anak laki-laki kecil sudah terlelap sejak ayah mereka mulai bercerita.

"Yaa.. dia gadis tercantik diantara seluruh legenda". Jawab si ayah.

"Woah.. aku ingin mencoba sepatu kaca Cinderella juga dan menjadi cantik supaya bisa hidup bahagia dengan sang pangeran impian!". Kata si gadis antusias.

Ayah nya tertawa sambil menepuk pelan puncak kepala hitam nya.

"Semoga impian mu jadi kenyataan nak, sudah waktunya tidur. Lihat, Criss sudah tidur sejak tadi".

"Buu.. Criss memang pemalas, bawaan nya selalu saja tidur. Adik menyebalkan". Gerutu si gadis.

"Hhaha.. tak boleh seperti itu sayang, ayo tidur, nanti peri gigi tak mau muncul dan memberi mu hadiah". Ajak sang ayah.

"Oh ya, ayah benar. Kalau begitu aku akan segera tidur, selamat malam yah..". Si gadis pun masuk kedalam selimut nya mencoba terhanyut dalam alam mimpi mengikuti pemuda kecil disamping nya.

"Selamat malam". Kata sang ayah yang mulai mengecup kening kedua anak nya.

Ia beranjak keluar dan menutup pintu kamar anak-anak nya.

Ia menatap sedih pada sebuah foto berfigura yang tertambat didinding putih ruang tamu rumah itu.

"Seandai nya kau juga berada di sini, semua nya pasti terasa lebih lengkap". Kata si Ayah.

"Criss dan Clear sudah tidur?".

Sebuah suara pria dengan nada lembut membuyarkan kesedihan si ayah yang terus menatapi figura itu.

"Kau belum tidur?". Tanya si ayah yang memeluk hangat pria yang bertubuh lebih kecil dan ramping darinya.

"Mari tidur, besok aku akan mengantarkan anak-anak kesekolah dasar mereka sedangkan kau harus pergi bekerja bukan?".

"Yaa..". Sahut si ayah masih memeluk pria itu dan mengendus bau tubuh nya yang paling ia sukai layak nya madu yang dibumbuhi candu alami dari saripati bunga opium.

"Aku merindukan nya..". Ucap si pria tiba-tiba.

"Aku juga.. sudah 15 tahun.. kenapa ia tak juga pulang? ia berjanji akan pulang". Kata si ayah sedih.

"Ia pasti pulang.. dia putra kita.. ia akan pulang kembali, aku yakin itu". Kata si pria di dalam pelukan si ayah.

"Yaa.. jika kau yakin, aku juga yakin. Aku sudah pernah bersabar menanti mu untuk bangun selama 10 tahun. Aku juga pasti bisa menunggunya".

"Terimakasih sudah bersabar menunggu ku untuk bangun, aku mencintai mu.. Silas".

"Aku juga mencintai mu, Radius".
.
.

23 tahun yang lalu..

"RADIUS!". Silas menangis keras, ia terus mengguncangkan tubuh mungil pasangan nya.

Semua orang senang perang telah berakhir, tapi mereka juga bersedih karena para Legenda ikut gugur untuk menghentikan perang ini.

"Mereka masih hidup!". Kata salah seorang were membuat mereka terkejut bukan main termasuk Silas.

Ia meletakkan telinganya kedada Radius dan bisa mendengar detak jantung pemuda itu walau sangat lambat dan pelan.

"Apa yang terjadi!?". Tanya yang lain nya dan mereka mulai ribut.

Little Red Riding Hood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang