19

2.4K 60 8
                                    

Pagi ini radit masih tertidur mungkin karna dia bekerja di malam hari, namun mesti sudah bangun duluan, pagi itu mesti masih berbaring di atas ranjang memandangi langit langit rumah, mesti mash memikirkan kejadian kamarin "apa gua mimpi? Alfian sayang sama gua? Sejak kapan? Ya allah aku sangat tidak pantas untuk di cintai pria tampan dan baik hati seperti alfian" mesti tak berhenti memikirkan hal itu, tiba tiba radit terbangun "mes" radit membelokan badanny dan memandangi wajah ayu mesti! Namun pandangan mesti tetap tertuju pada langit langit rumah, "mes kamu knp ko bengong" telapak tangan radit memukul pipi mesti dengan sangat lembut, membuat mesti membubarkan pikiranny "eh" mesti langsung bangun dari tidur ny "kamu knp" radit pun terbangun dan duduk di ranjang tepat ny di samping mesti "gpp" mesti turun dari ranjang ny dan memasuki kamar mandi, "ko mesti aneh ya" radit menggaruk garuk kepalany yg tidak ada rasa gatal.




🍃🍃🍃

"Yan" suara dimas memanggil alfian yg sedang duduk manis di kelas "lo kenapa yan" dimas duduk di samping alfian "gua kemarin ketemu sama mesti"
"Hah serius? Trs gmna"
"Gak gmna gmna mas gua rasa mesti baik baik baik ajah"
"Gila lo mesti kabur dari rumah lo bilang baik baik ajah! Otak lo dmna"
"Tapi mas"
"Tapi apah! Gua tau lo suka sama mesti, harus ny lo bawa dia balik! Dan lo ungkapin rasa syg lo sama dia!"
"Lo gatau mas! Dia ga sayang sama gua"
"Nah lo tau dari mana dia gasayang sama lo! Lo ungkapin ajh blom"
"Udah" alfian menundukan kepalany
"Yaampun trs gmna"
"Udahlah gua cape mikirin ini! Gua pengen ke kantin" alfian beranjak dari tempat duduk ny, dimas pun ikut berdiri "dan gua harap lo ga ngikutin gua" alfian menghentikan dimas "maksd lo" dimas terdiam "gua mau sndri dulu lo gaush ikutin gua! Gua lg gamau di ganggu" alfian pergi meninggalkan dimas.

🍃🍃🍃

"Mesti" radit mendekati mesti yg sedang duduk di ruang tamu dan menonton acara sinetron kesukaanny
"Iya ada apah!" mesti terlihat tidak seperti biasany "aku mau pergi kerja"
"Silahkan"
"Kamu knp sih ko kaya yg gapeduli gtu sama aku? Kamu knp"
"Aku gpp" mesti sama sekali tidak menatap radit bahkan mesti tidak memperdulikan radit saat radit pergi meninggalkanny, saat radit berada di depan pintu radit berhenti sejenak lalu menengok ke arah mesti namun mesti tetap membuang muka terhadap mesti, "lo kenapa mes" radit membuka pintu dan pergi meninggalkan rumah "maafin gua dit".



🍂🍂🍂

"gua harus carii tau kenapa mesti kaya gini" aku terus memikirkan kenapa mesti berubah kenapa sikap ny tiba tiba cuek dan dingin ada kepada ku!
"Dit" tibatiba sosok pria yg tampan dan tinggi mendekati radit, pria itu sangat tidak asing! Ya ternyata alfian.
"Alfian" aku terkejut knp alfian dsini
"Lo ko ada dsini"
"Dit gua mohon bawa mesti pulang"
"Maksud lo apa"
"Apa gua harus bilang sama mesti kalo lo itu perempuan? Dit gua mohon jauhin mesti! Kemarin gua nemuin dia! Gua udh bilang sama dia! Dia harus pulang karna om ny sangat khawatir" aku langsung berdiri "lo gatau apa apa yan" aku langsung pergi namun alfian menarik tangan ku "dit gua sayang mesti" kata kata itu membuat ku sakit! Ini benar benar sakit! Aku melepaskan genggamanny lalu aku pergi.

🍂🍂🍂

Tokktokktok
"Radit? Udh pulang" aku sama sekali tidak memperdulikan mesti, aku terus berjalan ke kamar mandi aku mandi membersihkan badan ku yg penuh keringat!
"Dit kamu kenapa"
"Lo yang kenapa" aku langsung membentak mesti, mesti menatap ku heran, "dit maafin aku"
"Maaf buat apah?"
"Maaf tadi pagi udh nyuekin kamu"
"Masih blom mau jujur lo mes"
"Jujur maksd kamu apa dit?"
"Kemarin lo kmnh?"
"Kan aku udh bilang kalo..."
"Kalo lo abis ktmuan sama alfian" seketika nafas mesti seperti terhenti
"Lo knapa harus boongin gua mes" radit menatap mata mesti dengan mata yg berkaca kaca, "dit" mesti menundukan kepalany dan memegang punggung tangan radit namun radit melepaskanny "mes lo gaperlu boongin gua! Kalo emang lo mau pergi lo bilang" tangis radit pecah mesti pun tidak bisa menahan air matany "ditt" mesti terus menangis memeluk tubuh radit "mes" radit melepaskan pelukan mesti "lo bisa pergi dari sini sekarang juga, gua gapernah larang lo buat tetap tinggal, sekarang lo boleh tinggalin gua" radit berdiri dan pergi meninggalkan mesti namun mesti tidak membiarkan radit pergi mesti langsung memeluk nya "dit aku mohon maafin aku? Aku sayang sama kamu dit,kamu udh janji gabakal ninggalin aku! Dan aku janji gabakal boongin kamu lg aku mohon maafin aku" tangis mesti semakin pecah, radit melepaskan pukanny lalu memegang dagu mesti dan mengangkatny "kamu janji gaakan boongin aku lg"
"Aku janji"
Radit mencoba memaafkan mesti dan mendaratkan ciumanny di kening mesti.

Cinta TerlarangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang