THIS HEART ~ PART 2

1.2K 158 15
                                    

Malam itu Mihyun pulang terlambat, jam telah menunjukkan pukul setengah sebelas malam.

Rumah Minhyun cukup besar, memiliki 5 kamar tidur, ruang kerja, ruang santai, teras belakang, dan kolam renang.

Kamar Minhyun sendiri berada di lantai dua, sedangkan kamar eomma nya berada dilantai satu.

Minhyun jarang berbicara atau bercengkrama dengan eomma nya.

Jangankan untuk bercengkrama, bahkan untuk saling bertegur sapa saja hampir mustahil.

Minhyun selalu menghindari eomma nya, bahkan mungkin malas untuk melihat wajah eomma nya sendiri.

.....

Minhyun melewati lorong dengan kaca besar di kedua sisi dinding. Lorong yang memisahkan antara ruang tamu dan ruang keluarga yang bersebelahan dengan teras belakang, tempat dimana kolam renang berada.

Dikeheningan malam Minhyun dapat mendengar suara seorang wanita dan pria sedang bersenda gurau, tertawa, saling melontarkan kata-kata romantis ..

Minhyun tidak menghiraukan suara-suara itu, dia bahkan bersikap tidak peduli.

"Minhyunie .. sayangku .. Kau sudah pulang ? Mengapa sangat larut, sayang ?", tanya wanita paruh baya itu.

Minhyun menghentikan langkahnya, namun enggan berbalik .. Dia hanya memasang wajah lelah dan malas.

"Bisakah eomma berenti membawa pria-pria itu kerumah ??? Aku tidak peduli apapun yang ingin eomma lakukan, tapi tolong jangan dirumah ini .. Lakukan sesuka eomma, tapi jangan biarkan aku terus-terusan melihat, bahkan mendengar suara-suara menjijikkan yang sama sekali tidak ingin kudengar", jelas Minhyun datar.

Wanita paruh baya itu hanya terdiam, menatap punggung putranya yang lebar.

Entah sudah berapa lama dia tidak menatap putra kesayangannya, bahkan hanya untuk melihat punggungnya ..

"Eomma tidak tahu kalau putra eomma telah sebesar ini sekarang .. punggungmu sudah lebih lebar sejak terakhir kali eomma melihatmu", ucap wanita itu seraya menyentuh punggung putranya.

Minhyun menepis tangan renta itu seketika, menjauhkan tubuhnya, lalu berbalik menghadap eomma nya ..

Minhyun menatapnya dingin, namun jauh di lubuk hati Minhyun merindukan raut wajah itu, yang sudah mulai menua dengan beberapa guratan disekitar matanya.

"Kau tampan sekali sayang ..", wanita itu menatap Minhyun lekat-lekat, tersirat kerinduan di kedua matanya.

"Jangan sentuh aku .. dan jangan katakan apapun .. eomma hanya membuatku muak .. aku mohon, berhenti melakukan hal memalukan dirumah ini, aku tidak ingin mendengar ataupun melihatnya lagi"

"Minhyunie ..", eomma nya menatap nanar, seakan menyesali perbuatannya, namun dia tak dapat berhenti, bahkan merasa gagal mengendalikan dirinya sendiri.

"Bila eomma kesepian, carilah yang sebaya .. jangan berkencan dengan pria-pria yang bahkan sebaya denganku !"

Minhyun berlari keatas setelah mengucapkan kata-kata itu, meninggalkan eomma nya yang mematung dipinggir tangga dengan pandangan terluka.

....

Minhyun membanting pintu kamarnya, terduduk dibalik pintu itu dan menangis ..

Memeluk kedua tengkuk lututnya, membenamkan kepalanya disela-sela dada dan lututnya.

"Aku membencimu eomma .. aku benci dengan segala sikap dan tindakanmu .. bagaimana bisa eomma bersikap seperti itu dihadapanku, melakukan hal menjijikkan itu setiap hari .. haruskah aku mati agar berhenti melihat dan mendengar semua hal memuakkan yang telah kau lakukan ??!!"

.
.
.
.
.

"Minhyun hyung ..", pekik Jaehwan, melambai-lambaikan tangannya.

"Hyung sedang apa di taman ? Kenapa tidak menghubungiku ? Kan aku bisa menemani hyung duduk disini", seraya duduk dikursi taman yang sama dengan Minhyun.

"Hyung hanya bersantai, Jaehwan~ah .. bagaimana kuliahmu hari ini ?"

"Tidak ada masalah .. tadi dosen Ha tidak masuk, jadi aku tidak ada kelas .. aku mencari hyung kemana-mana, rupanya disini .. hahaha"

Seperti biasa, Minhyun mendengarkan cerita Jaehwan dengan fokus, menatap wajahnya yang sangat menggemaskan saat sedang menjelaskan sesuatu padanya.

Tanpa sadar Minhyun tersenyum malu-malu ..

"Bukankah banyak wanita cantik di kelasmu, Jaehwan~ah .. apa kau tidak tertarik pada salah satu dari mereka dan mencoba mendekati ? Hahaha", canda Minhyun.

"Banyak hyung, tapi aku tidak tertarik .. mereka hanya peduli pada penampilan, tersenyum malu-malu saat bertemu pria tampan, apalagi bila pria itu kaya raya .. aku bukan tipe mereka", sahut Jaehwan jengkel.

"Wanita memang menyebalkan ..", gumam Minhyun pelan.

Jaehwan menoleh menatap Minhyun, "hyung bilang apa ? Aku tidak dengar .."

Minhyun yang sadar telah bergumam hal yang tak seharusnya didengar Jaehwan, "ah, tidak apa-apa .."

Jaehwan menatap Minhyun penuh selidik saat raut wajah Minhyun berubah dingin, namun tak ingin memperpanjang pertanyaan ..

Dia tahu hyungnya tak akan menjawabnya.

"Hyung .. aku membeli sandwich dan jus kaleng .. ini .."

Saat Jaehwan mengambil sekaleng jus dari kantong plastik, kaleng jus itu jatuh ke rumput tepat didepan mereka.

Jaehwan menunduk berusaha mengambil kaleng jus tersebut.

Dengan refleks Minhyun juga membungkukkan badannya untuk membantu Jaehwan mengambil kaleng jus yang terjatuh.

Jaehwan yang terlebih dahulu berhasil menggenggam kaleng jus tersebut, berusaha mengangkat badannya, namun pundak Jaehwan menabrak dada Minhyun, membuat Jaehwan refleks menoleh kearahnya.

Dan terjadilah ..

Jaehwan tak sengaja mendaratkan ciuman ke pipi putih pucat Minhyun, membuat Minhyun tersentak.

Mata Jaehwan membulat kaget .. seketika itu juga Jaehwan memundurkan tubuhnya, menjauh.

Minhyun terdiam, tak dapat menatap wajah Jaehwan yang duduk terpaku disebelahnya.

Mereka berdua menyadari bahwa ini semua salah, hanya ketidaksengajaan ..

Namun kecupan itu terasa aneh ..

Jatung Minhyun berdegup tak beraturan ..

"Mengapa rasanya bisa seperti ini ?"

~tbc~

Song : Stella Jang ~ Do You Know Me
(Lagu yg nemenin buat cerita ini)

THIS HEART ~ [MINHWAN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang