Frozen Man, My Boyfriend - Park Jihoon

Frozen Man, My Boyfriend - part 4

Vote dan komen jangan lupa ya chingu...

Setelah tiba di rumah, Aleya baru ingat kalau mulai hari ini Jihoon akan menjemput dan mengantarnya. Ia langsung buru-buru mengambil ponselnya dan mencari kontak Jihoon, tapi tak disangka ia tidak memilikinya.

Aleya langsung mencari mamanya, karena ia pikir mamanya pasti memiliki nomor Jihoon.

"Ma... Mamaa... Ma... " panggil Aleya pada mamanya tapi dirumahnya tampak sangat sepi.

"Mamaa..." panggil Aleya lagi.

"Nyonyanya lagi beli bahan rajut non, nyonya nggak ada di rumah. Ada apa non?"

Sahut bibi Namji, pembantu di rumah Aleya.

Aleya kebingungan, ia tidak tahu harus berbuat apa. Aleya takut Jihoon marah padanya.

"Bi, buku telpon dimana ya???" Aleya sibuk membuka laci disetiap lemari dirumahnya, ia mencari buku telpon.

"Kayaknya di laci ruang tamu non,"

Setelah mendengar itu, Aleya langsung mengambil buku telponnya dan mencari nomor Jihoon.

Aleya sangat sibuk mencari nomornya, ya, ia masih sangat gugup.

"Kenapa megangin buku telpon? Nyari nomor aku?"

Terdengar suara dari arah belakang, dan saat Aleya membalik itu adalah suara Park Jihoon.

Kini Aleya yang menjadi beku, terpaku dalam diamnya.

"Hm..."

"Aku nanya belum kamu jawab"

"Iya, aku nyari nomor kamu. Tadi itu..."

"Udah tau,"

Sangkal Jihoon saat Aleya berusaha menjelaskan.

Aleya masih terdiam, ia tidak tahu bagaimana membuat Jihoon percaya.

"Maaf..."

Jihoon tersenyum pada Aleya yang tertunduk.

"Kenapa minta maaf?"

"Aku udah ninggalin kamu tadi. Tapi aku bener-bener lupa kalo hari ini kamu jemput aku, jadi aku sama kawan aku."

"Oh, yaudah. Makasih."

Jihoon berkata singkat dan tidak jelas karena ia tiba-tiba berterima kasih pada Aleya.

"Hah?"

Aleya merasa aneh.

"Untuk apa?"

"Karena kamu udah buat aku menghabiskan waktuku dengan sia-sia untuk menunggu suatu hal yang nggak pasti."

"Tapi maksud aku nggak kayak gitu kok hoon..."

"Yaudah... Kalo nggak mau aku anter jemput ya nggak papa. Aku pulang."

Ucap Jihoon lalu ia pulang.

Aleya merasa bersalah, seharusnya ia tidak melakukan ini.