Frozen Man, My Boyfriend - part 10

1K 114 4
                                    

Setelah beberapa lama, Aleya dan Jihoon pun keluar dari ruangan inap dan duduk mencari udara segar di taman yang ada di rumah sakit.

"Kamu sebenernya udah tau kan kalo aku mau ngajak kamu ke rumah sakit bukan jalan jalan?"

Ucap Jihoon memulai pembicaraan.

Aleya menatap aneh Jihoon.

"Hah? Maksud kamu?"

"Iya, kamu udah tau kan kalo aku mau ajak kamu jenguk mama bukan jalan-jalan?"

Aleya menahan tawanya, lalu memukul pelan bahu Jihoon.

"Ya tau lah hoon, ih kamu nanyanya lucu deh! Emang kenapa?"

Jihoon tersenyum.

"Ya gapapa, cuma aneh aja gitu kamu kok dandan rapih banget, kayak mau kemana aja."

"Emang kalo aku dandan kenapa? Ga boleh ya ke rumah sakit dandan rapih?"

Tanya Aleya pada Jihoon.

"Ya bukan gitu juga sih. Laen kalikalo dandan jangan cantik-cantik ya!"

Aleya mengangkat satu alisnya, ia tidak paham dengan apa yang dikatakan Jihoon.

"Kenapa?"

"Ya gapapa."

"Dasar aneh kamu! Ngomong ga jelas, sekali aku tanya lagi jawabnya gapapa. Ih!"

Geram Aleya pada Jihoon. Aleya pun lalu membelakangkan badannya dari Jihoon. Jihoon tak berkata apapun. Hanya diam saja.

'Aku lagi marah, bujuk aku kenapa sih! Kok malah diem aja kayak patung!' batin Aleya.

"Gausah marah, mending cari makan !"

Jihoon beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah pergi dari tempat itu dan dengan diekori Aleya di belakangnya.

'Aku ditinggalin?'

"Ih!!! Park Jihoon nyebelinnn!!!"

...

Aleya masih berjalan mengekori Jihoon, menelusuri koridor-koridor rumah sakit yang sangat panjang. Aleya hanya berjalan sambil tertunduk, sesekali melemparkan pandangannya pada pria menyebalkan di depannya itu.

Sebuah perjalanan yang hening karena tidak ada percakapan yang terjadi antara mereka berdua. Dan pada akhirnya, langkah Jihoon berhenti seketika dan membuat Aleya pun ikut berhenti pula. Di tatapnya Jihoon dengan perasaan aneh dan bingung. Kemudian Jihoon membalikan arah jalannya lalu jalan dengan tergesa-gesa tanpa memikirakan Aleya lagi.

Aleya masih menatap aneh Jihoon yang semakin lama semakin mempercepat langkahnya.

"Jihoon!!!"

Pekik Aleya pada Jihoon yang jaraknya semakin menjauh.

Tak beberapa lama, terdengar suara hentakan larian dari seorang laki-laki muda yang datang dan terlihat tergesa-gesa dan mengarah ke arah Jihoon yang berada di ujung koridor rumah sakit.

Aleya justru terlihat biasa saja, ia menggedikan bahunya seolah-olah tidak ingin tahu. Perasaannya masih kesal karena tingkah Jihoon yang aneh tadi.

***

"Jihoon!"

Langkahnya terhenti ketika suara itu memanggil namanya.

Jihoon memutuskan untuk menghentikan langkahnya, menghembuskan nafasnya dengan kasar dan memutar malas kedua bola matanya seakan-akan ia benar-benar tidak suka dengan suara yang memanggilnya itu.

"Dengerin penjelasan kakak sekali aja..."

Suara itu terdengar lagi, bernada sedikit memohon kepada Jihoon yang masih diam di tempatnya.

"Kakak ngapain kesini?!"

Balas Jihoon bernada datar tetapi tegas.

"Kakak mau ketemu sama mama, kasih kakak kesempatan sekali aja untuk ketemu mama."

Jihoon mengepalkan tangannya, hatinya sangat panas setelah mendengar penjelasan dari lelaki itu.

Ya, dia adalah kakak kandungnya Jihoon, Park Taehyung. Taehyung adalah anak sulung dari keluarga Park. Tetapi, sudah lima tahun terakhir Taehyung memutuskan untuk meninggalkan rumah yang menurutnya sangatlah seperti penjara baginya.

"Kakak nggak perlu temuin mama lagi!"

Ucap Jihoon tegas sambil menahan isak tangis yang sudah menyakitkan tenggorokannya.

"Hoon... Kakak minta maaf. Kakak nggak pernah bermaksud untuk menyakitkan hati mama."

Jelas Taehyung lagi, sembari melangkah maju mendekat ke arah Jihoon yang masih berdiri di tempatnya.

"Kakak sadar nggak sih! Mama sakit itu gara-gara kakak! Dan sekarang kakak datang kesini lagi, untuk lihat mama setelah menghilang dari lima tahun yang lalu?! Gokil kak! Apa harus aku terima kakak seperti dulu setelah apa yang terjadi?"

Taehyung menunduk pasrah dan kemudian menarik nafasnya kasar dan mulai menjelaskan semuanya.

"Kamu ngerasa nggak sih rumah kita itu kayak penjara yang papa buat sendiri untuk anak-anaknya?"

"Kita selalu terikat dengan aturan konyol papa, sedangkan papa sendiri sibuk memperluas perusahaan dan uangnya?"

"Kita nggak pernah dikasih kebebasan untuk berekspresi sebagai anak pada umumnya"

"Kakak punya hak untuk bebas menentukan bagaimana kakak berhasil, dan sekarang kakak udah bisa buktiin kan semuanya. Kakak bisa berhasil dengan cara kakak sendiri."

Tesss...

Sebutir air mata jatuh dipipi Jihoon, ia sudah tidak bisa membendung air mata yang sedari tadi ditahannya.

"Kehidupan bebas hanya untuk orang-orang liar yang nggak mengerti peraturan kak," balas Jihoon dengan sedikit nada yang menekan.

Taehyung menundukan kepalanya, memejamkan kedua matanya sejenak lalu mulai menjelaskan lagi.

"Kakak minta maaf, jangan pernah berfikir kalau kakak kamu ini orang berandal dan nggak punya aturan dalam hidupnya."

"Dan satu lagi, sampai kapanpun kakak akan sayang kamu dan mama, terkecuali si pria tua yang egois itu."

Kemudian Taehyung pergi meninggalkan Jihoon.

Saat Taehyung benar-benar pergi dari tempat itu, seketika Jihoon menangis, benar-benar menangis.

"Hoon..."

Panggil pelan Aleya dari balik dinding pembatas ruangan yang terdapat di sekitar koridor. Tanpa disengaja, Aleya mendengar semua percakapan antara Taehyung dan Jihoon.

Jihoon tidak menengok ataupun menjawab panggilan Aleya. Tumbuhnya sangat tak bertenaga hanya untuk sekedar berjalan pergi dari tempat itu. Kedua tangannya menutup kedua matanya yang terus mengeluarkan air mata.

Aleya mendekat, "Hoon..." panggil Aleya lagi seraya memegang bahu Jihoon.

Jihoon menengok ke arah Aleya dan langsung mendekap erat tubuh mungil Aleya. Suara tangisan Jihoon semakin terdengar jelas di telinga Aleya saat ini. Tubuhnya seketika membeku saat pria beku itu memeluknya.

"Seperti ini... Sebentar saja..."

Deppp...

Suatu perasaan asing yang tiba-tiba datang dan mulai mempompa jantungnya begitu cepat tidak seperti bisanya.

'Apakah ini cinta?'

Anyyeong👐
I am comeback👐
Jangan lupa vote dan komen ya guys...

Frozen Man, My Boyfriend - Park JihoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang