Part 3. Someone's coming

2 0 0
                                    

***

"Unnie, bangun unnie. Udah jam setengah 8." Ujar Arin sambil menepuk-nepuk bahu Jiho. Ini sudah keberapa kalinya ia membangunkan teman sekamarnya itu.

"5 menit lagi rin... Masih ngantuk." Jawab Jiho sambil mengubah posisi tidurnya. Jiho baru tiba di Honggong-ju pukul 2 malam. Gadis itu semalam menghadiri pernikahan anak teman kedua papanya bersama Sowon, menggantikan posisi kedua orang tuanya yang sedang berada di luar negeri.

"Ya sudah, 10 menit lagi unnie harus udah bangun, ya." Kata Arin yang dibalas deheman Jiho. Kemudian gadis itu meninggalkan kamarnya.

Arin sendiri sudah rapih dari jam 7 pagi. Dia menunggu teman sekelasnya, Umji. Mereka berdua mendapat giliran piket hari ini, karena itu mereka janjian untuk berangkat ke sekolah bersama-sama.

"Umji mana ya? Kok belum dateng?" Gumamnya sambil duduk di sofa depan tv.

"Nungguin siapa rin?"

Arin terkejut karena tiba-tiba ada suara di belakangnya, saya ia menoleh, ternyata pemilik suara itu adalah Wonho.

"Omo! Oppa ya, bikin kaget aja." Keluh Arin yang dibalas dengan tawa dari Wonho.

"Mian mian. Btw, jawab pertanyaan oppa dong." Ucapnya sambil duduk di samping gadis manis itu.

"Aku lagi nunggu Umji, adeknya Jiho-unnie. Kami berdua mau ke sekolah bareng-bareng, soalnya hari ini kebagian tugas piket pagi." Jawab Arin.

"Ooh, gitu. Udah sarapan?" Arin menggelengkan kepala.

"Belum, Kihyun-oppa belum turun ke dapur, jadi aku gabisa ikut bikin sarapan." Jawabnya lagi. Yah, karena dapur itu wilayah kekuasaannya Kihyun, Arin ga berani buat ke sana selain ngambil minuman sama snack yang dia beli.

"Aku buatin roti ya? Gausah takut sama Kihyun mah." Tawar Wonho sambil menarik tangan Arin dan berjalan ke dapur.

"Eh? Eh? Gausah oppa. Gapapa kok." Tapi Wonho sudah terlanjur membuat roti untuk Arin. Selesai mengoles selai, pemuda itu langsung memberikan roti tersebut padanya.

"Ini, makan ya." Ujarnya sambil tersenyum. Arin hanya menganggukan kepala sambil berkata, "makasih oppa." Kemudian ia memakan roti itu.

Tak lama, terdengar suara seseorang memanggil Arin dari luar pintu.

"Ariiin, Ariiiin. Ini Umji."

"Oh, itu Umji. Aku ke sana dulu ya oppa." Sahut Arin sambil berjalan ke pintu rumah.

"Umji-ya! Akhirnya dateng." Sapa Arin begitu temannya masuk.

"Maaf ya lama, tadi nyari kaos kaki dulu hehe. Unnie udah bangun?" Tanya Umji.

"Sebelum aku turun sih belum bangun. Mau liat?"

"Boleh, sekalian ngebangunin." Arin pun mengajak Umji masuk. Mereka berdua bertemu Wonho yang sedang membantu Kihyun, yang baru saja turun dari lantai 2, di dapur.

"Annyeong haseyo, sunbaenim." Sapa Umji sambil menundukkan kepalanya. Kihyun dan Wonho hanya membalas dengan senyuman sambil menanggukan kepala. Lalu kedua gadis itu pun pergi ke lantai 3.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Real Life ManitoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang