empat

286 60 15
                                    

Udah malem, gue pulang. Ga lupa gue pamitan ama bunda, Zara, Lucy. Besok ada TO, jadi gue pulang agak cepet.

"Terusin loh ya ceritanya di rumah."

"Tapi kan besok aku TO Za."

"Kasurya udah pinter."

"Iya deh iya besok diterusin."

"Asyiq mantapss."

"Yo ah, Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."
.

Sampe rumah gue ga tidur. Gaming dulu. Maap ya Za, idup tanpa game itu kaya aku tanpa kamu, hambar. Soalnya, kamu pemanisnya.

Ea.

Gue gaming ampe ketiduran. Bangun bangun kompi masih nyala. Begitulah keseharian Surya.

.○.





"MAHESA ANJAY GUE DITERIMA HAHAHAHAHA."

"Wedan beneran lu?"

"Bener jir seneng gue."

"Edan, baru kenal sehari langsung dapet. Gue yang udah tiga bulan deket belum juga dipekain." Kata Mahesa.

"Rin, peka Rin," gue nyolek Arin.

"Udah peka. Dianya aja ga nembak nembak." Jawab Arin.

"Tuh Sa," gue ketawa.

"Yaudah atuh Rin, mau jadi pacar gue ga?" Si Mahesa ngegas.

Arin langsung syok.

"Tuh kan sama aja ga jawab."

"Sabar mereun Sa."

Terus si Arin ngangguk sambil senyam senyum.

Sekarang si Mahesa yang syok.

"BENERAN?"

"Iya, hehehe."

"Eh kela kela, berati urang jeung maneh sarua atuh tanggal jadianna?" Tanya gue. (eh bentar bentar, berarti gua ama lu sama dong tanggal jadiannya?)

"Bener oge." Jawab Mahesa. (bener juga)

"Teu kaci ah intina mah urang tiheula." (ga bisa gitu ah intinya mah gua duluan)

"Heeh atuh heeh," Mahesa ketawa, Arin juga.

Gue sama Mahesa jodoh kali ya samaan terus.

Teu deng.

Teu deng

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Surya's Story✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang