Surya's Story✔

sepuluh

"KAK SURYA A CHANDRA MENDING MAKAN YU AH!!" si Zara yang tadinya nangis syahdu langsung teriak teriak jelas.

"Meni teriak teriak si eneng," kata Aa.

Dia nyengir dan langsung mengisyaratkan untuk gue sama Aa ngikutin dia.

Sesampenga di warung bunda..

"Buun, liat ini ada siapa." Katanya.

"Eeh subhanallah, Surya, aduh ini teh siapaa, kakaknya Surya kan?" Gue senyam senyum aja liat calon mertua lucu amat. Apalagi anaknya.

"Iya bu, Chandra. Hehehe."

"Nah Chandra. Meni tambah ganteng aja."

Gue ketawa kecil.

A Chandra nyengir.

Gue lagi asik makan bertiga, tiba tiba ada rombongan laki datang.

Ada cowonya Zara disitu.

"Bang Ijaaayyy!"

Nah kan.

"Zaraaaaa."

"Oh yang itu Za?" Bisik gue. Padahal udah tau, orang gue sering stalk ig cowonya.

BUKAN, GUE GA HOMO.

"Iya."

"Pendek ih." Canda gue.

"HEH!" Zara mukul punggung gue, gue ketawa.

"Eh? Chandra? Lah napa ada disini lu?" Ada satu orang nunjuk nunjuk a Chandra.

"Lah Yud? Tinggal disini lu?"

"Weeey bro," orang tadi langsung ngajak tos a Chandra.
"Iya gua tinggal di sebelah."

Ooh gue tau, dia temennya Aa yang pernah ke rumah sekali, kalo kaga salah.

"Lah kenal Zara dari mana lo?" Tanya orang tadi.

"Adek gua lah."

"Oalaah pantes waktu itu gua liat adek lu kayak familiar wajahnya."

"Ko bang Yudha sama a Chandra kenal sih?" Tanya Zara.

Gue nyimak.

"Iya lah, sekelas, sefakultas, sejurusan, seperguruan tinggi." Jawab bang Yudha.

"A Chandra.. calon dokter juga?" Ini mah gue jadi kambing conge.

"Iya doong."

Dari situ, temen si Aa jadi ngenalin gue sama Aa ke temen temennya. Ternyata temen si Aa teh kakaknga si Wowo. Gue jadi mau nanyain Wowo, tapi gue ga mau, bukan waktu yang tepat.

"Bang, kak Wowo kemana?" Tanya Zara ke pacarnya. Gue duduk di sebelah Zara, jadi kedengeran.

"Ga tau, dari kemaren ngurung diri terus. Digedor ga nyaut nyaut. Kalo didobrak tar pak Asep marah."

"Ga ditelfon apa diline gitu?"

"Udah Za, dia ga jawab."

Gue masih nguping.

"Bang, harga pintu berapa sih?"

Hah naha jol pintu si Zara teh?

Gue ngerutin dahi.

"Bentar bentar searching dulu."

"350an Za, mau beli pintu?"

"Iya, sekarang ayo dobrak pintu kamar kak Wowo, nanti aku beli pintu baru sama uang tabungan aku."

"Kamu kenapa? Ada urusan apa sama Wowo?"