Hukum dari Tuhan, Logika sang Hamba

25 5 0
                                    


Makin sering saja kita mendengar Hukum-Hukum Tuhan yang diberi pendapat oleh logika manusia.
Seperti anak muda yang berpacaran.
"Nggak papa sih menurut aku kalau pacaran, kan nggak ngapa-ngapain, bisa buat tambah motivasi hidup"

Atau kita sebagai muslimah yang kadang tak mau menutup aurat, dan dengan merasa amat aman, enteng saja meng-upload fotonya tanpa memakai jilbab.

"Nggak papalah belum pake jilbab, yang penting hatinya dulu atau nggak apalah nggak pake jilbab panjang, yang penting udah pake jilbab"

Padahal dia berpakaian tapi sering seperti telanjang.
Makin dewasa seharusnya kita makin faham, tak perlulah kita mempromosikan kecantikan aurat sampai rela bertaruhkan dosa demi mendapat pujian, tapi kebanyakan kita menganggap remeh.

Saking bebasnya manusia berpendapat tentang hukum Tuhan, tak ada lagi rasa takut untuk membandingkan suara Adzan yang berisi kalimat Tauhid dengan Kidung dan parahnya lebih memilih kidung.
Manusia akhir-akhir ini tampaknya merasa lebih pintar dari sang penciptanya.

Sampai-sampai lupa kalau dia sedang mengemukakan pendapat dari logikanya yang amat terbatas kepada Hukum dan Aturan Allah sang Maha Tau, Yang pengetahuannya tak terbatas ! Sangat tak sebanding dengan kita sebagai hamba yang tak tau apa-apa!

Bisa-bisanya kita menciptakan kriteria kebaikan dan kebenaran dari sudut pandang kita dan mengabaikan Al qur'an.

Jika kau seorang muslim, maka kriteria kebaikan dan kebenaran itu hanyalah yang terdapat dalam Al qur'an dan hadist!

Jika Allah melarang sesuatu karna itu buruk, maka akan menjadi lebih buruk bila kau cari alasan untuk membenarkan dengan memaparkan logikamu yang terbatas.

Dan jika Allah memerintahkan kebaikan karna itu memang baik, contohnya perintah menutup aurat bagi muslimah, maka jangan kau cari alasan untuk tidak melakukannya dengan memaparkan pendapatmu yang dasarnya tidak tau apa-apa.

Saat Allah membuat peraturan beserta hukum-hukumnya, Allah tidak meminta kita untuk memaparkan pendapat, tapi meminta kita patuh !

Karna hakekatnya hukum-hukum Allah itu tak lain hanya untuk kebaikan manusia itu sendiri.

Tapi manusia keseringan sombong hanya dengan status Hambanya.

@Asarosma

Sesederhana Nasehat LamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang