PROLOG

5 1 0
                                    

Hei,

gulanya berapa sendok?

Satu cukup?

Kau butuh berapa?

Dua?

Atau berapa?

Kalau Indah,

ia hanya butuh satu.

Kau berapa?

Satu saja ya?

Eh, terima kasih ya,

aku kau bolehkan masuk ke rumahmu sebentar.

Kalau tadi kau melarangku masuk ke rumahmu,

mungkin saat ini aku sudah dibunuh orang gila tadi.

Sebagai tanda terima kasihku,

ini aku buatkan kopi untukmu.

Nanti pukul tiga, seiring dengan mekarnya bunga pukul lima,

aku akan pulang.

Kalau diperbolehkan,

aku akan kemari lagi.

Maaf untuk sekarang tidak bisa lama-lama,

Indah pasti sudah cemas mencariku.

─ Panji singgah sebentar,

lalu pergi,

beriringan dengan mekarnya bunga pukul lima

r(asa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang