Chapter 02. Loving You, in Different Ways

1.1K 76 12
                                    




Sejak saat itu, Donghae selalu menyempatkan diri untuk pulang ke rumah, yang membuat Hyukjae sedikit lega karena suaminya adalah orang yang selalu berusaha menepati janjinya. Meskipun sikap dingin itu masih menempel di seluruh wajah dan tingkah lakunya, tak mengapa asalkan ia tidak akan menyentuh orang lain lagi.

               Meskipun Hyukjae masih menjadi budak seksnya.

               Terkadang, Donghae dengan kasar akan memerintahkan sang istri untuk duduk di bawahnya dan mengulum penisnya. Mengeluarkan hasratnya dengan tidak berperikemanusiaan di seluruh tubuh dan wajah Hyukjae, tidak berhenti meskipun istrinya hampir pingsan sekalipun, bahkan membiarkan teriakan Hyukjae semakin keras saat ia mencambuk setiap inchi dari tubuh Hyuk kasar—entah setan apa yang sedang merasuki dirinya.

               Donghae hanya tidak bisa membayangkan istrinya yang setia tidur bersama laki – laki lain. Walaupun hanya satu malam, 20 tahun Hyukjae menjadi budak seksnya sekalipun tak akan menghapus jejak sakit di hati Donghae.

               Atau mungkin istrinya telah menghianatinya jauh dari itu akan tetapi ia tidak mengetahuinya?

               Ada berapa orang yang pernah menyentuh tubuh sang istri selain dirinya?

               Apakah ia memiliki selingkuhan selama ini?

               Pikiran – pikiran nista itu semakin menghantui Donghae, membuatnya berteriak marah melihat Hyukjae yang saat ini sedang merapikan kamarnya. Didekatinya sosok kurus berambut blonde itu sebelum Donghae mendorong tubuh Hyukjae dari belakang menuju tempat tidur, mengagetkan istrinya.

               "D—donghae?"

               Hyukjae berusaha menahan isakan tangisnya saat sang suami dengan kasar merobek kemeja panjang yang telah ia kenakan, membiarkan benda kebanggaan suaminya memasuki lubangnya tanpa persiapan—membuat lubang itu berdarah.

               "Apa kau menangis juga saat mereka memperkosamu seperti ini?"

               Tidak ada lagi bisikan menggairahkan dan lembut saat mereka bercinta, atau lebih tepatnya saat Donghae mengeluarkan hasratnya.

               "A—aku tidak pernah tidur dengan mereka."

               Gelengan Hyukjae membuat Donghae semakin marah dan menampar pipi mulus sang istri.

               "PEMBOHONG!"

               "Ak—aku bersumpah." Hyukjae akan terus berusaha meyakinkan suaminya meskipun ia tahu itu percuma.

               "Diam kau, pelacur."

               Dan selanjutnya hanya isakan tangis beserta lenguhan lemah yang mengiringi malam. Donghae lebih kasar malam ini, Hyukjae dapat merasakannya. Tubuhnya serasa di robek menjadi dua dengan darah yang mongering kemudian keluar lagi terus menerus dari lubang dan luka yang ditorehkan Donghae.

✩*⋆ ⍋*☪⋆⍋⋆*✩

"Dimana laki – laki bodoh itu?"

               "Maaf Tuan Kim, baik tuan dan nyonya muda tidak memperbolehkan siapapun menjenguk nyonya muda Hyukjae saat ini."

               "Persetan dengan majikanmu!" Heechul berteriak kasar, mengagetkan Sunye ketika ia melewati tubuh berpakaian maid itu dengan cepat. "Saya mohon, Tuan! Nyonya muda sedang tidak—"

               "Ruangan mereka di lantai tiga, kan?"

               Seharusnya Sunye tahu jika tidak ada yang dapat melarang seorang Kim Heechul. Salah satu sahabat Donghae yang saat ini tinggal sebagai dokter kandungan di Amerika itu memiliki kepala dan kepribadian sekeras batu. Bahkan baik orang tua Donghae maupun Hyukjae menurut untuk tidak mengunjungi anak – anak mereka, saat Sunye menyampaikan pesan dari majikannya.

Searching for HappinessWhere stories live. Discover now