satu

5.5K 292 28
                                    


Pantulan seorang laki-laki memakai jas berwarna hitam terlihat gagah di cermin. Senyum terlukis di bibirnya yang merah muda, tapi warnanya alami bukan karena polesan lipstick.

Sekali lagi dia mematutkan dirinya di depan cermin. Menghadap kanan dan kiri, semua harus tampil perfect alias sempurna. Nggak boleh ada kekurangan sedikit pun.

Terlihat dia menghembuskan nafas, tak lupa membaca basmallah mempersiapkan hari ini. Di hari istimewanya.

Persiapan terakhir, sebuah peci hitam dia pakai di kepalanya. Membuat kadar kegantengannya bertambah berkali lipat.

Tangannya mengulur kedepan cermin, seolah-olah sedang menjabat tangan seseorang. Latihan dulu lah sebelum aslinya. Biar nggak bikin kesalahan. Kalau salah kan malu, bisa jadi bahan bully nanti. Apalagi kalau diulang sampai 3 kali dan masih gagal, alamat bisa ditunda kawinnya, upz maksudnya nikah.

"Bengong bae!"setengah teriak seorang pria berpakaian batik berwarna merah menampakkan kepalanya saja di depan pintu.

Kaget. Tampak pria yang memakai jas tadi, memegang dadanya. Nafasnya masih memburu karena keterkejutannya. Kakinya langsung lemas.

"Ishhh,,,,, lu ngagetin aja sih!"keluhnya masih kaget.

"HAHAHA,,,, gitu aja kaget,"tawa lepas pria berbatik, melihat reaksi Pria berjas kesal.

"Ketuk pintu dulu kek, ucap salam kek,,,, main nylonong aja tuh kepala. Untung nggak gue timpuk pakai ini,"kata Prana masih sebel menunjuk parfum botol kaca, yang lumayan juga kalau kena timpuk bakalan benjol segede bakpao.

"Lebay lu ah,,,, kalau benjol sebakpao lu bakalan masuk penjara. Bikin papa masuk rumah sakit,"ujar Irie terkekeh mengingat kasus tiang listrik.

"Udah belum? Nggak usah kelamaan di depan kaca. Muka lu masih tetep segitu aja nggak bakalan berubah jadi artis korea."

"Mending gue, muka jawa tapi bentar lagi ganti status. Dari pada muka penjajah tapi masih jomblo abadi,"ejek Prana.

"Enak aja,,,, kalau gue kedipin cewek mereka udah langsung klepek-klepek. Tapi gue masih pengin bebas. Lagian masih muda, nggak kayak lu dah tua hahaha," balas Irie nggak mau kalah.

"Cewek cabe-cabean iya lu dapet."

Irie dan Prana masih aja beradu mulut. Nggak peduliin Opa yang sudah berdiri di belakang mereka.

Pletak

"Opa! Kenapa Irie yang dipukul,"keluh Irie, ciuman manis tongkat opa mampir di kepalanya.

"Hahaha, rasa,,,"

Pletak

Kali ini tongkat Opa mampir di kepala Prana. Membuat tawanya langsung berhenti.

"Disuruh manggil pengantin malah adu mulut. Nggak tahu apa kalau udah telat. Mau batal nikah?"kata Opa menatap tajam kedua pria dewasa yang masih kekanak-kanakan.

"Jangan dong Opa. Prana kan pengin nikah,,,, masa iya harus gagal lagi,"ujar Prana lemas.

"Ya udah, ayo buruan. Jangan sampai bikin keluarga calonmu menunggu."

"Siap Opa!"kata Prana dan Irie kompak berjalan mendahului Opa.

























Assalamualaikum

hai,,,,author balik lagi. Kali ini coba bikin ceritanya om dan tante kesayangannya triplet.

Udah pada kangen belum nih sama Om Plana??? Walaupun nongol juga di AAT, tapi kali ini bakalan ada cerita lucu dan haru birunya kehidupan keluarga Om Plana n tante Naya. Jadi tetep lanjut baca n tunggu ceritanya ya.....

Dan terus vote n coment buat

Dan terus vote n coment buat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote juga  cerita om Plana ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jangan lupa vote juga  cerita om Plana ya.

Wassalam

menanti Malaikat KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang