Dua

3.7K 241 20
                                    


Gagal menikah membuat Prana sedikit kecewa, sebenarnya bukan gagal hanya mimpinya yang gagal. Setelah pengumuman kalau Prana dan Naya akan menikah saat aqiqahnya triplet. Mereka berdua mulai sibuk dengan segala persiapannya. Tapi masalah selalu datang, mungkin ini yang namanya cobaan bagi calon pengantin.

Prana dari dulu sudah bermimpi mengadakan pesta besar-besaran dengan mengundang ribuan tamu undangan. Mengikuti jejak Ken yang mengadakan resepsi di ballroom hotel, dengan semua dekorasi pengantin yang indah. Mungkin ini hal aneh jika calon pengantin pria yang membayangkan pernikahannya.

Tapi semua itu harus berubah sejak mengenal Naya yang kini telah hijrah. Mengikuti jejak ibu triplet memakai khimar. Pandangan tentang pernikahan yang harus jadi hari paling spesial dan tak terlupakan seumur hidup. Dengan pesta pernikahan terakbar tahun ini. Kalau bisa mengalahkan royal wedding harus pupus saat itu juga.

Naya mulai mengungkapkan mimpinya tentang pesta pernikahan yang ingin diadakan dengan suasana yang private dengan sedikit tamu undangan. Kalau bisa hanya di datengin keluarga dekat saja.

Prana menolak dengan keras, buat apa dia selama ini irit dan mengumpulkan uang banyak untuk biaya pernikahan. Walaupun acara lamarannya harus nebeng di resepsi pernikahan Ken dan Maylan. Ini salah satu bentuk iritnya om kesayangan triplet.

Tapi dengan senyum yang menawan dari Naya, dan tatapan teduh dari om Bahri ayah Naya. Prana akhirnya luluh dan menerima permintaan calon istrinya.

Suksesnya sebuah pernikahan tidak di lihat dari pestanya dan banyaknya tamu undangan. Tapi perjalanan pernikahan sampai maut memisahkan dan bertemu lagi di jannah-Nya.

Menikah adalah ibadah terlama yang Allah berikan kepada umat-Nya. Dan menikah menyempurnakan separuh agama.

 “Barangsiapa yang  Allah beri rezeki kepadanya berupa istri shalihah, berarti Allah telah menolongnya atas separuh agamanya. Maka bertakwalah kepada Allah untuk separuh yang lainnya“. (HR. At-Thabrani)

Dan saat itu juga, Prana bersyukur banget punya calon istri seperti Naya. Dia bukan cewek matre yang mendukungnya untuk menghamburkan uang banyak-banyak demi acara pernikahan mereka.

"Mas Prana, Naya tahu mas pengin banget ngadain acara pernikahan yang mewah seperti mimpi mas. Tapi ingat mas, setelah pernikahan kita juga butuh uang untuk hidup. Naya nggak mau setelah pesta tabungan mas habis. Apalagi mas mau lanjutin S2 di Jerman kan? Mas masih punya banyak mimpi yang ingin di wujudkan. Jadi ..." Naya menjeda kalimat yang di ucapkannya dengan lembut.

Prana yang awalnya kecewa karena mimpinya gagal. Akhirnya mulai tersenyum, dia bisa mengerti maksud pembicaraan calon istrinya yang ternyata begitu dewasa dan pengertian. Berbeda dengan kesehariannya saat awal-awal pertemuannya di kantor. Naya yang sedikit ceroboh dan emosian. Kini berubah jadi wanita shalihah, tak henti-hentinya rasa syukur dia panjatkan.

Wanita dinikahi karena empat perkara yaitu karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Maka dapatkanlah wanita yang taat beragama niscaya kamu akan beruntung“. (HR. Bukhari dan Muslim)












menanti Malaikat KecilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang