Yana berdiri di hadapan jendela.Angin bertiup sepoi sepoi bahasa amat menenangkan jiwa.Yana memejamkan mata menikmati sentuhan halus angin pada waktu pagi.Yana langsung memikirkan tentang Adam.Bagaimana hari pertamanya di tempat kerja?Why i always feel something whenever he close with me?Rasa seperti jantungnya berdegup laju.Yana memegang dadanya.Memikirkan tentang Adam saja membuatkan hatinya tak tentu arah."Stop it,Yana.Or you want to end up fall in love with your own brother,"Yana berbicara dalam hatinya.Tak mungkin dia jatuh cinta dengan abang sendiri.Yana tersenyum sendirian.Apalah yang difikirkannya sebentar tadi.Gila lah kau Yana."Yana,your friend is here",ujar pembantu rumah Yana."who?is it Ain,"kata Yana teruja.Ohhh!!lama tak jumpa Aina..rindu nak mampus.Sudah lama Yana tidak mendengar khabar berita tentang kawan baiknya yang sorang itu.Entah hidup entah mati minah tu.Hahahahahaaha.Tapi keterujaan Yana hilang dengan jawapan pembantu rumahnya"No,it's a man".sudahhhh sapa pulak nihh..aku mana ada kawan laki.Yana pun menyarung selendang pink pastel dan melilit ala kadar.Yana turun dan menuju ke ruang tamu.Dilihat Faez sedang berbual mesra dengan Mikael.Mikael?Arghhhhhh!!!bala betul."Haa....tu pun Yana,lama Mikael tunggu,"kata Faez dan berlalu meninggalkan Yana dan Mikael.Yana hanya tercegat di tempat tadi.Mikael hanya memandang Yana."Don't you want to sit first?"ujar Mikael."Takpa ni rumah saya,so i will sit when i want to sit,"kata Yana sinis.Mikael menyilang kakinya.Dia melihat Yana atas bawah.Naik seram Yana melihat kelakuan Mikael."Do you want to sit or do you want me to stare you like this,saya ok jer,"kata Mikael dengan senyumannya yang nakal.Naik bulu roma Yana.Terus Yana duduk di sofa berhadapan dengan Mikael.Lelaki ni bukan boleh agak pemikiran senget diaorang.Mikael tersenyum tanda menang."Kenapa datang sini?"tanya Yana dingin.Dia sudah tidak betah melihat muka lelaki keparat ni.Boleh muntah silap-silap kalau terus berada di situ."Saya nak ajak awak keluar,"bilang Mikael pendek.
"taknak,"
Saya dah minta kebenaran papa dan Abang Faez,"
"I don't care!saya taknak,"
"You must bae,it's an order from your dad,"
"....................,"
Yana mati kutu hendak menjawab.Memang dia tak nak keluar dengan mamat Mikael.Sadisnya hidup macam nii.Papa pun sampai hati buat macam ni,jarang sekali papanya mengeluarkan kuasa vetonya.Faez pun sama.Mesti ada sesuatu ni.Yana dah tak tahu nak mengelat macam mana lagi?dahlha arahan papanya pulak.Arghhhhhhhhhhhhh...Allah,
tolonglah hambamu ini!!
"Assalamualaikum."
Yana berpaling.Yaaaaaaaaaaaaaaaaaaas!bantuan dah sampai.Yana berlari-lari anak mendekati Adam.Adam yang baru sahaja pulang dari kerja terkejut melihat kehadiran Mikael.Niatnya ingin buat tak tahu je kerana tersangat sangat letih tapi rangkulan kemas Yana menghentikan langkahnya."Sorry Mikael,saya ada date dengan Adam hari ni,"kata Yana.Jelas kelihatan muka cuak Adam lagi lagi bila Yana tiba tiba merangkul lengannya.Sorry Adam...kena jadi kambing hitam pulak hari ni.Mikael lantas berdiri.Jelas kelihatan riak tidak puas hati pada wajah Mikael."Sapa ni?"tanya Mikael.Dia melihat lelaki di sebelah Yana dengan tidak puas hati.Kacau daun betul lha laki ni.Yana melepaskan lengan Adam.Selendangnya yang senget diperbetulkan.Riak wajah selamba ditayang."My future husband,Adam Syakirin,"ujar Yana berani.Terkejut beruk manusia yang berada di situ.Adam menarik tangan Yana mohon penjelasan.Tapi Yana buat tidak endah saja."Sokay lah Mikael,maybe next time..Jom sayang,teman i bersiap,"kata Yana lalu menarik Adam untuk mengekorinya dan meninggalkan Mikael termangu sendirian.