Flashback on
-28 Juli 2027-Seorang gadis tengah berlari memasuki area kantor. Beberapa map dalam genggamannya tampak lusuh. Gadis itu-Nirina-bergerak cepat menekan tombol lift di depannya.
Begitu lift terbuka, Nirina segera masuk. Rambut gadis itu berantakan disertai napasnya yang tak beraturan. Nirina tersenyum malu, menyapa beberapa orang rekan kerjanya yang menatapnya aneh.
Dengan susah payah, Nirina merapikan rambutnya. Begitu pula dengan map dalam genggamannya yang sebentar lagi harus ia serahkan kepada atasan.
Ting
Pintu lift kembali terbuka. Bersama beberapa orang, Nirina beranjak keluar. Gadis itu melangkah menuju ruangan atasannya berada.
Tok! Tok! Tok!
"Masuk.." suara dari dalam ruangan mempersilahkan Nirina. Dalam sekali sentakan, pintu terbuka dan tampaklah sang atasan yang menatap Nirina marah.
"Maaf Mr. Dovey, ini laporan yang anda butuhkan." Nirina memberikan map itu. Melangkah mundur dan berdiri dengan menundukkan kepala menunggu respon sang atasan.
Mr. Dovey mendengus. Menarik map itu kasar dan mulai membacanya. "Sudah berapa kali anda terlambat Miss Nirina? Dan laporan apa ini? Kenapa masih ada kesalahan yang anda tulis disini?!!" bentak Mr. Dovey.
Nirina menunduk, "Maafkan saya Mr. Dovey. Akan saya perbaiki segera." Nirina berniat akan mengambil kembali map itu, tapi Mr. Dovey menatapnya tajam.
"Tidak perlu!! Kurasa anda semakin meremehkan tugas yang saya berikan. Untuk itu... Anda saya pecat!!!"
"Tidak... Kumohon Mr. Dovey. Saya akan memperbaiki kinerja saya. Jangan pecat saya..."
Flashback end
Nirina mengikuti lelaki yang melangkah beberapa meter di depannya. Sebelumnya, Gyrald mengatakan akan mengantarnya ke desa terdekat. Desa Lyvina, salah satu desa yang berada di Niveda dan disanalah Gyrald tinggal.
Gyrald tetap menatap lurus ke depan. Langkahnya begitu cepat, membuat Nirina kesulitan menyusulnya. "Tunggu aku..." ucap Nirina sambil terengah. Napasnya naik turun dengan keringat mengalir di pelipisnya.
Gyrald berhenti berjalan. Tanpa menoleh ke belakang, lelaki itu menunggu Nirina. "Apakah masih jauh?"
"Tidak..." Setelah itu tak ada lagi percakapan. Gyrald melangkah lebih pelan, membuat Nirina tanpa sadar tersenyum di balik punggung Gyrald.
Nirina memperhatikan sekitar. Mereka berada di tengah hutan. Setelah melewati padang ilalang, Nirina dan Gyrald sempat melewati tanah terbuka. Tak ada tumbuhan di sana, hanya batu-batu besar dengan tebing di beberapa sisi. Kemudian di sinilah mereka berada. Hutan Analist. Hutan yang gelap tanpa cahaya.
"Cepat!" teriak Gyrald tiba-tiba. Nirina menatap pemuda itu takut dan mempercepat langkahnya dengan berlari kecil. Tanpa Nirina duga, Gyrald menggenggam tangannya kemudian berlari.
Tak jauh dari posisi keduanya, terdengar suara aneh. Nirina berusaha mencari suara itu berasal, tapi semakin lama semakin banyak pula suara aneh lain yang menyusul.
Gyrald masih menggenggam tangan Nirina. Keduanya terengah. Berlari melintasi hutan gelap dengan langkah tergesa. Nirina ketakutan. Tangannya begitu dingin dalam genggaman hangat Gyrald.
Di balik semak-semak yang cukup rimbun, Gyrald menghentikan langkahnya. Mendorong Nirina supaya menunduk dan bersembunyi di sana.
Napas keduanya saling bersahutan, naik turun secara bergantian. "Diam," desis Gyrald tajam. Dengan cepat Nirina menutup mulutnya. Menyamarkan suara napasnya yang masih terdengar keras.
Gyrald menunduk. Tangan lelaki itu menarik Nirina hingga tubuh mereka berdekatan. Nirina terkejut. Gadis itu dapat merasakan detak jantung Gyrald, membuat Nirina gugup. Nirina mencengkeram kuat celana yang dikenakannya. Suasana sekitar semakin membuatnya ketakutan.
Tak berapa lama, suara aneh itu semakin dekat. Hawa sekitar tiba-tiba berubah dingin. Gyrald semakin merapat kepada Nirina. Mencengkaram pundak gadis itu berusaha melindungi.
Nirina tahu ini semakin aneh. Meskipun bersembunyi di balik semak, masih ada celah bagi Nirina untuk melihat apa yang terjadi di depannya.
Di sana, tak jauh dari posisinya, tampak beberapa pasang mata yang menyala-nyala seperti kobaran api. Nirina memang tak dapat melihat bagaimana bentuk makhluk itu, tapi ia tahu keadaan ini sangat berbahaya.
Tbc
Masih adakah yang tegang? Oke, kita rileks dulu ya... Gimana dengan chapter ini? Apakah feel-nya dapat? Mungkin kalian bingung di awal kok muncul flashback, kesalahan mungkin? Enggak. Chapter ini memang aku buat gitu, biar kalian bisa mulai nebak gimana kelanjutannya. So, tunggu next chapter ya... Vote dan comment jangan lupa. See you
Siskanaek
KAMU SEDANG MEMBACA
World to be with You
FantasyNirina Ayudya tak tahu bagaimana ia bisa berada di sana. Bertemu lelaki berparas tampan bernama Gyrald Fernando. Menghabiskan waktu bersama hingga benih cinta mulai muncul. Tapi, siapa sangka? Disaat keduanya bersatu, Nirina baru sadar akan semuanya...