"Hyung... Apa yang kau lakukan pada Baekhyun" ucap namja itu lagi dengan tatapan penuh amarah.
"Ka-kakinya...." Chanyeol masih dengan tatapan kosong dan pandangannya tak lepas dari Baekhyun yang masih ada dilantai.
Baekhyun yang masih memegang hidungnya mencoba untuk duduk di kursi roda dibantu oleh pasien lain.
"Sehun~ssi, ini bukan salah letnan park. Ini salahku karena tidak hati-hati" jelas Baekhyun.
Namun Sehun mengabaikannya, dia tetap memandang sinis hyungnya sambil tetap mencengkeram baju milik Chanyeol.
"Sini kau" sehun mengajak Chanyeol untuk bicara diluar agar pembicaraannya tidak didengar oleh Baekhyun dan prajurit lain yang menjadi pasien disana.
Sehun dan Chanyeol pergi ke luar ruang. Chanyeol masih menunjukkan wajah tak percayanya, sedangkan Sehun menghela nafas panjang sebelum dia berucap.
"Hyung...." Panggil sehun dengan nada berat.
"Jadi kenapa kaki Baekhyun bisa jadi seperti itu?" tanya Chanyeol.
"Hyung... Sebelum aku menjawabnya, apa kau akan menerima apa yang akan aku katakan ini?" Sehun ganti bertanya.
"Apa itu?" Chanyeol penasaran.
"Saat aku bilang aku menyukai namja, orang itu adalah Baekhyun".
'DEG'
Chanyeol terkejut, tak menyangka. Chanyeol berfikir jika apa yang dikatakan Sehun tadi pagi adalah sebuah kebohongan yang mana itu hanya sebuah bentuk protesnya kepada Chanyeol. Namun Chanyeol sudah salah kaprah. Sehun GAY? Oh GOD, Chanyeol tak tahu harus berkata apa sekarang."Kenapa kau diam saja Hyung? Kenapa kau tak mengataiku menjijikkan atau sejenisnya?" Ujar sehun.
"Kenapa...kenapa harus baekhyun? Tidak, maksudku kenapa harus namja? Kau tampan, kau mapan, dan juga banyak yeoja yang ingin jadi kekasihmu, tapi kenapa?" Chanyeol berusaha mati-matian menahan emosinya, berharap dongsaengnya itu bisa mempertimbangkan lagi perasaannya. (halo...mr.park...perasaan itu bukan matematika Lo...😂).
"Kenapa Hyung? Kau mau mengatakan kalau perasaanku ini menjijikkan? Tapi maaf Hyung, sekali hatiku berlabuh, aku akan memperjuangkannya. Bagiku dengan yeoja atau namja tak ada Masalah, karena kita bicara soal perasaan dan kenyamanan, bukan soal pandangan orang lain. Kau boleh membenciku, bahkan kau boleh tak menganggapku dongsaengmu lagi, tapi jangan bawa kebencianmu pada Baekhyun karena aku tahu dia sangat menyukaimu" setelah mengatakan hal panjang lebar Sehun masuk kembali ke ruangan dimana Baekhyun dirawat.
Chanyeol benar-benar sudah tak bisa menahan amarahnya sekarang. Dia meninju tembok didekatnya dengan kuat sampai membuat tangannya terluka.
"Kau akan menyesalinya hun, jangan kau pikir aku akan diam saja soal ini. Byun Baekhyun.... Kau sungguh menjijikan" oceh Chanyeol sendiri lalu pergi tanpa tahu kebenaran soal penyebab Baekhyun harus kehilangan kedua kakinya.
Sementara itu diruangan dimana Baekhyun dirawat, dia tampak duduk di kursi rodanya sambil memandang ke arah jendela. Pandangannya tampak kosong.
"Apa yang kau fikirkan Baekhyun~ah?" tanya sehun yang sudah bersama Baekhyun saat ini.
"Oh, komandan. Aniya, aku hanya sedang menikmati pemandangan diluar sana" jawab Baekhyun sambil tersenyum memperlihatkan bulan sabit dimatanya.
Sehun berjalan kearah Baekhyun. Dia berlulut dihadapan Baekhyun kemudian memegang tangannya.
"Apa kau menyesal telah menyelamatkanku saat itu?"tanya sehun.
"Komandan bicara apa sih? Tentu saja tidak. Justru aku bersyukur komandan tidak apa-apa, karena semua orang membutuhkan seseorang sepertimu komandan" jawab Baekhyun sambil tersenyum.
"Aku sungguh menyesal baekhyun~ah, andai aku saja saat itu yang terluka, jadi kau tak harus kehilangan kakimu seperti ini" sehun tampak sedih.
"Komandan, apa kau ingin tahu kenapa aku sedih sekarang?".
"Ne, katakan semuanya padaku".
"Dulu, saat aku masih kecil aku sering mendapat perlakuan yang tidak baik dari para teman-temanku. Mungkin karena sikap lembekku yang seperti seorang yeoja yang membuatku dibully. Akupun tak punya orang tua, karena mereka memilih untuk meninggalkanku karena perceraian. Aku hanya tinggal bersama nenekku. Setelah tumbuh remaja aku punya pemikiran, jika saja aku bisa jadi seorang prajurit, apa aku bisa mendapatkan teman? Apa Keuda orang tuaku mau menemuiku?. Tekadku pun semakin kuat saat seorang prajurit menolongku saat aku akan dilecehkan oleh teman-temanku sendiri. Dan
Dia adalah komandan park Chanyeol. Karena usaha dan tekadku, aku pun bisa jadi seorang prajurit. Aku pun sangat bangga saat aku bisa bertugas menjaga batas wilayah. Namun, sekarang aku takut. Apakah dengan keadaanku saat ini, aku akan diberhentikan secara tidak terhormat? Aku takut dibuang komandan. Tapi sungguh aku tak menyesal sama sekali telah kehilangan kedua kakiku untuk menolongmu. Aku hanya takut kembali ke masa itu. Ke masa dimana aku tak punya siapa-siapa" cerita baekhyun. Kini matanya tampak berkaca-kaca.Sehun dengan sigap memeluk Baekhyun dengan eratnya.
"Kau tak akan sendirian baekhyun~ah. sebanyak apapun orang-orang menolakmu, aku akan selalu ada untukmu" ucap Sehun.
Baekhyun yang tadinya menahan air matanya agar tidak keluar, sekarang terisak-isak didekapan namja yang sekarang berstatus sebagai komandannya itu.
"Menangislah sesuka hatimu, karena sebanyak apapun rasa sakit yang selama ini aku terima, tak sebanding dengan rasa sakitmu" ucap Sehun sambil mengelus punggung Baekhyun.
Jam berlalu begitu cepat, tak dirasa sekarang sudah memasuki waktu sore. Sehun masih berada di ruangan Baekhyun. Namun saat ini Baekhyun tengah terlelap, mungkin karena lelah menangis. Sehun memandang wajah manis Baekhyun yang meski sedang tertidur pulas pun tetap terlihat manis.
"Kau sudah berjuang begitu keras baekhyun~ah" ucap Sehun sambil mengelus pipi Baekhyun.
"Mulai saat ini aku akan menjagamu" ucapnya lagi sambil mengecup punggung tangan milik Baekhyun.
~~~TBC~~~

KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YA KOMANDAN
FanfictionKisah tentang seorang prajurit biasa yang mencintai komandannya. Namun komandan yang sangat dia cintai adalah seseorang yang sangat membenci seorang "GAY". Apa jadinya jika adik dari seseorang yang membenci GAY ternyata terlibat cinta dengan prajuri...