"Aniya, aku juga ikut bersalah. Kau tau kenapa Hyung? Karena aku telah melakukan apa yang appa lakukan".
"Maksudmu?".
"Aku menyukai namja" jawab sehun dengan percaya diri.
"N-namja... Apa maksudmu?" tanya Chanyeol dengan tubuh yang sedikit bergetar.
"Sepertinya aku tak perlu menjelaskan maksud dari perkataan ku barusan. Kau pasti sudah sangat paham maksudku Hyung" jawab sehun dengan tatapan datar.
"Ka-kau...jangan bilang kau mau jadi seperti bajiangan itu" Chanyeol menyatukan kedua alisnya seakan menunjukan jika dia benar-benar sedang marah".
"Hyung... Jangan kau panggil Appa seperti itu. Jika kau memanggilnya seperti itu lagi, seumur hidupku aku tak akan memanggilmu Hyung lagi" setelah mengatakan sesuatu yang terdengar pedas tersebut, sehun langsung menghilang dari pandangan Chanyeol.
Chanyeol meninju dinding yang ada didekatnya dengan kerasnya sampai menimbulkan memar merah ditangannya, namun rasa sakitnya tak sampai dirasanya karena emosi yang ada di hatinya saat ini.
"Siapa bajingan yang membuat dongsaengku jadi seperti ini" ocehnya sendiri.
Kemudian, seorang perawat keluar dari kamar rawat sambil memegang sebuah kertas berisi nama-nama prajurit yang sedang dirawat disana.
"Sus, boleh bertanya sebentar?" tanya Chanyeol pada perawat yang baru saja keluar.
"Oh komandan park anda disini? Ada perlu apa?" tanya ganti perawat tersebut.
"Bagaimana keadaan para prajurit didalam?" lanjut pertanyaan Chanyeol.
"Mereka semua baik-baik saja. Sungguh sangat disayangkan hanya sebagian pasukan kita yang bisa diselamatkan nyawanya, tapi syukurlah, para prajurit yang terluka keadaannya sudah stabil" jawab perawat itu.
"Syukurlah" Chanyeol terlihat lega.
"Tapi...." lanjut perawat itu.
"Tapi apa sus?" Chanyeol penasaran.
"Salah satu pasukan kita yang berharga mengalami luka yang cukup parah" jelas perawat itu.
"Si-siapa?".
"Prajurit Byun Baekhyun. Sangat disayangkan, padahal dia termasuk pasukan yang bisa membantu ahli medis kita saat di Medan perang".
"Baekhyun? Kenapa dia?".
"Anda bisa lihat sendiri keadaannya. Dia ada didalam" perawat itu mempersilahkan Chanyeol untuk masuk kedalam ruangan.
"Ne" Chanyeol segera masuk kedalam ruang rawat yang mana disana ada beberapa pasukan yang sedang dirawat.
Chanyeol masuk sambil melihat ke sekeliling. Dia mencari dimana Baekhyun berada. Kini matanya tertuju ke sebuah titik dimana Baekhyun ada disana.
Chanyeol menghampiri Baekhyun dengan banyak pertanyaan di kepalanya. Perawat yang baru saja dia temui berkata jika Baekhyun mengalami luka yang cukup parah. Namun Chanyeol tak melihat ada luka serius di wajah maupun bagian tubuh Baekhyun yang tak tertutup sekarang.
"Byun Baekhyun" sapa Chanyeol saat sudah berada disamping ranjang baekhyun.
Baekhyun yang sedari tadi berbaring sambil melihat keluar jendela segera menoleh kearah sumber suara.
"Komandaaan" Baekhyun terkejut saat orang yang sangat dinanti-nanti ada didepan matanya sekarang.
"Apa yang komandan, oh maksudku letnan lakukan disini?" tanya Baekhyun dengan wajah ceria.

KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YA KOMANDAN
FanfictionKisah tentang seorang prajurit biasa yang mencintai komandannya. Namun komandan yang sangat dia cintai adalah seseorang yang sangat membenci seorang "GAY". Apa jadinya jika adik dari seseorang yang membenci GAY ternyata terlibat cinta dengan prajuri...