PART 2

42 2 2
                                    

"Tiada cinta yang indah, selain cinta atas nama Allah"

-Rahmania Salsabilla-

----------------------

Happy reading... 💕

Filingku benar, ini pasti suara dia, siapa lagi kalo bukan Fiqul, yang mempunyai suara indah, yang membuat semua hati para akhwat langsung terpikat ketika mendengar suaranya saja, disamping itu pula Fiqul adalah ketua Rois di sekolahan ini, jelas saja kalau banyak fans² bertebaran, mungkin Aku ini tidak sebanding dengan para fans²nya itu.

Sesampai di mushola aku langsung bergegas ambil air wudhu di sebalah kanan dan tempat laki-laki di sebalah kiri mushola.
setelah selesai sholat aku langsung begegas menuju ruang kelas karena sebentar lagi jam pelajaran di mulai.

"Ka Nia" panggil salah satu ade kelas Ku yang entah nama nya siapa

"iya ada apa? " tanyaku keheranan

"Ini Ka ada titipan" sambil menyodorkan setangkai bunga mawar dan sepucuk surat

"ini dari siapa" tanyaku keheranan

"Katanya sih ngga boleh di kasih tau nama pengirimannya, maaf ya ka" katanya

"Ohh yaudah terimakasih" ucapku.

"Sama-sama" diapun langsung pergi.
Ini dari siapa yah gerutuku dalam hati.

"Cieee yang baru dapet bunga, pasti dari penggemar rahasia mu lagi tuh" celtuk Diana yang langsung tiba² muncul di sebalah ku entah dari mana.

"Emang aku artis ha, sampe² ada penggemar rahasia segala" cibir ku, ini bukan kali pertama nya aku dapet setangkai mawar dan coklat,ini sekian kalinya, dan sekian kalinyapun aku tak tau siapa pemberinya.

"Udah ah yu kekelas" ajak ku, langsung menarik tangan Diana

-

Jam pelajaranpun dimulai sejak 1 jam yang lalu dan sebentar lagi bel pulang berbunyi.

Tett tetttt tettttttttt...
Aku segera membereskan peralatan sekokah ke dalam tasku, dan langsung menuju ke halte depan sekolah, karena hari ini aku ngga bawa motor, dan Ka Dafa janji mau jemput Aku.

"Yakin ngga mau ikut balik bareng aku?" tipal Diana saat di palkiran
"Iyaa.." kataku
"Yaudah deh duluan yah" sambil masuk ke mobilnya.
"Ok hati-hati" ucapku sambil melambaikn tangan.

Akupun menunggu Ka Dafa dihalte sekolah,
setelah beberapa menit duduk manis dihalte Ka Dafapun tidak kunjung menjemputku.

"Heuhhh Ka Dafa kemana sih, kata nya mau jemput, udah hp aku mati lagi" gerutuk ku dalam hati.

Setelah lama menunggu Ka Dafa yang tak kunjung datang, aku memilih untuk jalan kaki. Dan di tengah perjalanan tiba-tiba seseorang menghentikan motor nya di sebelahku, dengan masih memakai seragam putih abu² dan wajah nya tetutup oleh masker dan helm.
Aku segara mempercepat langkah kaki ku karena aku takut dia berniat jahat.

"Ya Allah lindungilah Aku" Ucapku dalam hati

"Ka Dafa ngga jemput kamu Ni" ucapnya di atas motor yang masih berjalan sejajar dengan langkah kakiku.

Ko dia tau kaka aku yah apa jangan² dia mengintai kegitan ku selama ini, ucapku dalam hati.

"Ko ngga di jawab" kata nya kemudian

"Yaudah ayooo Pulang sama aku, tenang aku anak baik² ko" timpalnya lagi
"A.. aku.." Ucapku gugup
Sempontan dia melepaskan helm dan masker yang menutupi separo wajah nya
"Fa... fa iqul" Panggil ku lirih
"Kamu tau aku kan" tanyanya kemudian
"i.. Iyah" jawabku gugup
"baiklah ayo naik udah mau sore" tipalnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kabut cintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang