Sebuah Pengharap / 3

11 1 0
                                    

"Boleh kah aku frustasi , sebentar saja ?"

Hari yang sangat menguras Emosi .
Pikiran positif seketika "bsssssssshh" lenyap . Seperti Satwa kandang yang kehilangan pawangnya . Bagaimana tidak , sebuah pengharapan baik akan hari ini tidak senada dengan langkah .
Begitu seperti orang bodoh , mempublis risaunya di story social media , menyalahkan diri dan gelisah tanpa tau apa yang patut di gelisahkan . Seketika itu pula banyak sahabat yang datang dengan quote nya yang baik-baik semua . Haru pun tiba ketika membaca satu persatu pesan tersebut , hati tenang dan tertarik senyuman .

Entah sore ini , kenapa kangen sekali dengan Bapak . Haru pun jatuh kembali . Sejenak melupakan hal-hal konyol itu . Bagaimana tidak konyol ? Seorang laki-laki yang harusnya bisa melewati segala hal , harus serapuh dan sebodoh ini ? Lucu kan , konyol bukan .

"Jika kamu ingin bahagia , fokuslah pada yang membahagiakanmu sekarang , bukan pada masalah " . Kata-kata itu sekarang rupanya tidak bisa menjadi teman baik .
Hah sudahlah .
Sesedih-sedihnya kita , bukannya kita harus tetep "Jalan" ? .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Omong KobotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang