Chapter 2 : A Classic Drama?!

321 35 3
                                    

Countdown : 56 days before the graduation

[Gym khusus klub voli putra SMA Karasuno]

     "Jadi..., drama seperti apa yang akan kita mainkan?" tanya sang ketua klub drama.

     "Entahlah, terserah, aku tak peduli. Pokoknya jangan suruh aku jadi tokoh utamanya." jawab middle blocker berkacamata yang bernama Tsukishima Kei itu dengan cuek.

     "Tsukishima! Jangan berkata seperti itu pada senpai-mu! Minta maaf sana!" teriak Daichi.

     "Tch. Saya minta maaf, senpai." kata Tsukishima.

     "Hei, Tsukishima! Kalau minta maaf yang niat, dong! Apalagi minta maaf pada seorang senpai!" ujar middle blocker lainnya yang bernama Hinata.

     "Iya, dia benar. Kamu harus mengulangi permintaan maafmu lagi, Tsukishima!" kata setter Karasuno yang bernama Kageyama.

     "Tch. Tidak mau. Buang-buang waktu saja." jawab Tsukishima.

     "Tsukishima! Hinata benar, minta maaf lagi sana! Cepa--" kata-kata Daichi pun terpotong oleh Sugawara.

     "Sudahlah, Daichi, biarkan saja Tsukishima. Dia, kan, orangnya memang begitu. Tenang saja, Tsukishima, tidak ada yang akan menyuruhmu menjadi tokoh utama, kok. Mungkin akhirnya kamu hanya jadi pohon di background." canda Sugawara.

     "Tunggu sebentar, siapa yang bilang bahwa kita akan melaksanakan drama?!" teriak Daichi.

     "Yah, memangnya mau bagaimana lagi?" tanya wakil ketua klub drama yang kebetulan adalah seorang perempuan.

     "Iya juga, ya. Kalau kita menampilkan suatu drama, sepertinya akan lebih banyak yang menonton daripada kalau klub drama bermain voli." kata Shimizu.

     "Baiklah! Mari kita mulai dengan penentuan tema dan alur cerita!" kata ketua klub drama.

     "Memangnya cerita seperti apa yang biasanya disukai para penonton?" tanya Sugawara kepada para anggota klub drama.

     "Oh, aku tahu! Biasanya mereka menyukai cerita yang mirip seperti dongeng dan legenda!" sahut wakil ketua klub drama.

     "Tapi bukankah drama seperti itu umumnya hanya disukai para perempuan? Bagaimana dengan para lelaki?" tanya Shimizu.

     "Kalau itu sih, gampang! Kita bisa menambahkan sedikit action ke dalam drama tersebut dan voila! Akan banyak orang yang akan menonton pertunjukan drama kita!" kata sang cewek maniak drama yang menjabat sebagai wakil ketua klub drama tersebut.

     "Eh~ Walaupun begitu, pasti yang lebih banyak menonton drama kita adalah para cewek. Cowok biasanya tidak tertarik dengan drama seperti ini." kata Tsukishima.

     "Tidak semua cowok seperti itu, kok!" sahut ketua klub drama. "Buktinya, aku tertarik dengan drama-drama seperti ini."

     "Iya, sih. Tapi cowok 'normal' biasanya tidak tertarik." kata Tsukishima dengan santai.

     "Jadi kau secara tidak langsung mengatakan bahwa aku ini cowok yang 'tidak normal', huh, Tsu-ki-shi-ma-kun~?" tanya ketua klub drama yang ternyata 'sedikit' yandere itu.

     "Sudah, sudah. Sekarang bagaimana kalau kita fokus pada dramanya saja dulu?" lerai Daichi.

     "Baiklah, Dadchi-senpai." kata Tsukishima.

     "Baiklah, ayo kita lanjut--Wait a minute, barusan kamu panggil aku apa, Tsukishima?!" teriak Daichi.

     "Bukan apa-apa, Daichi-senpai." jawab Tsukishima.

     "Baiklah, aku sudah memikirkan sebuah cerita." kata sang wakil ketua klub drama.

     "Bisa dijelaskan dengan rinci untuk kami?" tanya Daichi.

    "Tentu saja! Jadi ceritanya blablabla... Blablabla... Blablabla..." jelas si maniak drama.

     "Baiklah, ada yang punya usul lain?" tanya ketua klub drama. Dan ternyata tidak ada yang punya usul lain pemirsa! Bagaimana ini pemirsa? Ada yang punya usul? *Ditaboks* (Maaf authornya lagi stress lolz)

     "Kalau begitu, mari kita diskusikan perannya." kata ketua klub drama.

***

   "Pokoknya aku tidak mau jadi putri! Aku maunya jadi penyihir jahat!" teriak Shimizu.

     "Jangan begitu, dong, Shimizu. Kalau kamu jadi penyihirnya, siapa yang akan jadi putrinya? Tidakkah kau kasihan pada Yachi?" bujuk Daichi.

     "Tidak ada yang bilang bahwa putrinya harus cewek. Kan bisa crossdressing." kata Shimizu.

     "Ya sudahlah, siapa yang mau jadi putrinya?" tanya ketua klub drama.

     "Bukannya sudah jelas? Peran utama lebih baik diperankan oleh para third year dan anggota klub voli Karasuno tercantik adalah seorang third year." jawab Ennoshita.

***

Hasil diskusi :
Putri mahkota : Sugamama
Kesatria : Dadchi
Penyihir : Shimizu
Adik kesatria : Yachi
Pelayan putri dan teman masa kecil kesatria : Asahi
Kesatria kerajaan 'lainnya' : Kageyama, Hinata, dan Ennoshita
Pembantu penyihir : Tanaka dan Nishinoya
Rakyat biasa : Tsukishima, Yamaguchi, Kinoshita, dan Narita

--------------------

Dan begitulah pembagian perannya~~~

--------------------

Author note :
Maafkan update yang super telat~
Ujian menumpuk~~~
Capek menumpuk~~~
Waktu untuk nulis fanfic ini berkurang~~~
Dan akhirnya chapter ini pun ditulisnya malem2 (pasti banyak typo dan kata2 yg gak nyambung)
Oya (oya oya) jangan lupa vote nya yah~  \(〃^▽^〃)/

+1 vote = +1 energi dan kekuatan untuk nglanjutin fanfic gaje ini
Ok~~~

Author out!

Chapter 2 : End.

Fairytale || DaiSugaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang