Takut [KwanJin]

280 44 3
                                    

Enjoy!


Sejak mixnine selesai, byeongkwan tinggal di rumah jinyoung

Kedua pihak keluarga dah tau kok tentang hal ini. Byeongkwan memutuskan hal ini bukan tanpa sebab tapi karena jinyoung tinggal sendiri. Benar benar sendiri

Nenek dan kakaknya tinggal jauh dari tempat ia tinggal

Jinyoung yang selalu kesepian butuh kasih sayang dan perhatian

Byeongkwan paham, pacarnya itu sudah tidak punya orang tua lagi yang bisa memanjakannya, yang bisa membanggakannya. Oleh karena itu byeongkwan sangat menyayangi dan mencintainya

"Dek?" Byeongkwan menghampiri jinyoung yang terdiam di kursi ruang makan

"Kenapa dah?" Byeongkwan melambaikan tangannya didepan wajah jinyoung yang bengong

"Kak,"  byeongkwan menatap mata jinyoung "kok aku deg deg-an ya?"

Byeongkwan membelai surai jinyoung
Lalu menggenggam tangannya

Tangan jinyoung dingin dan berkeringat

"Kenapa sayang? Ada yang ganggu pikiran kamu sekarang?"

Jinyoung menggeleng

"Gatau. Aku gatau lagi mikir apa. Aku gatau deg deg an kenapa" Jinyoung menahan air matanya

Byeongkwan membenarkan posisi duduk jinyoung menjadi berhadapan dengannya

Byeongkwan mendekap pipi jinyoung dengan kedua telapan tangannya

"Kalau begitu, kita makan malam dulu ya? Lalu cepet istirahat biar besok bisa fresh lagi" Byeongkwan menyeka air mata jinyoung yang belum sempat menetes

"Nggak. Aku nggak mau makan kak"

"Dari siang belum makan lo. Nanti sakit sayang"

"Jinyoung gak laper. Gak nafsu makan"

Byeongkwan khawatir dengan kondisi jinyoung sekarang. Dia bingung mau berbuat apa

"Terus jinyoung maunya gimana deh sekarang?"

"Jinyoung mau sama kakak aja" jinyoung memeluk byeongkwan

Wah byeongkwan seneng ini jinyoung lagi mode ngalem

"Di kamar aja dek"

Jinyoung menyembunyikan wajahnya di pundak byeongkwan

Byeongkwannya bingung kenapa

"Lah kok mukanya merah dek?"

"Kakak sih! Emang mau kakak mau ngapain di kamar sama jinyoung"

Byeongkwannya ketawa. Heran kok jinyoung bisa mikir gitu. Padahal dia cuma mau ngajak jinyoung tidur

Byeongkwan yang dari sononya jail bertingkah

"Emang jinyoung mau?" Goda byeongkwan

"Nggak"

Singkat padat jelas

'Si kampret ni anak'

"Jinyoung ngantuk. Capek"

Akhirnya mereka masuk kamar mereka.

Mereka tidur dengan berhadapan. Nafas mereka bertautan.

"Good night sayang. Mimpi indah" byeongkwan mengecup dahi jinyoung

Jinyoung tersenyum

Tak lama setelah itu jinyoung sudah tertidur. Tapi byeongkwan belum. Ia masih memandang wajah kesayangannya

"Don't be over thinking baby" byeongkwan membelai rambut jinyoung lalu ikut tidur di sebelahnya

























Jinyoung bingung bukan main. Terbangun jam 3 dini hari dan tidak menjumpai kim byeongkwan di rumahnya

Tidak ada jejaknya

Namun beberapa menit kemudian seseorang menelpon jinyoung. Berharap yang menelpon adalah byeongkwan dan memberitau bahwa ia sedang ada pekerjaan mendadak

Namun kenyataannya bukan byeongkwan yang menelpon

"Bang young-" ucap salah seorang disebrang telepon pada jam 3 dini hari ini

Dia tidak mengatakan apa apa lagi melainkan menangis disana

"GON? KENAPA?" Jinyoung sudah menitikkan airmatanya tanpa sebab

"Bang byeongkwan kecelakaan"

Dunia jinyoung berhenti seketika

Hati jinyoung hancur

Ia menutup telponnya dan menangis menjerit jerit

Tidak peduli tetangganya yang mungkin terganggu olehnya

'Tuhan sudah mengambil ibuku. Tuhan sudah mengambil ayahku. Tuhan sudah mengambil keluargaku.
Lalu sekarang Tuhan ingin mengambil orang satu satunya orang yang ada di hatiku?'

"Hey. Aku disini" tiba tiba seseorang memeluk jinyoung dari belakang

Jinyoung tidak berani menoleh

'Ini kak byeongkwan asli? Atau hanya imajinasi ku?'





























"Dek" byeongkwan panik disebelah jinyoung

"Kak byeongkwan?" Tanya jinyoung dengan sesenggukan dan wajah yang basah terkena air mata

"Mimpi buruk banget ya?" Byeongkwan mengusah pipi basah jinyoung

"Kak-" Jinyoung beranjak pindah ke pangkuan byeongkwan dan menangis di pelukannya

"Hey kenapa? Ada yang menakuti mu?"

"Aku- aku hanya- takut satu hal" ucapnya tersenggal senggal akibat menangis

"Aku takut kehilangan"

"Kakak gak boleh pergi. Kalau kakak pergi ke alam yang lain jinyoung akan ikut juga. Jinyoung gak peduli sama ayah bunda. Jinyoung benci mereka"

"Dek kok ngomongnya gitu sih"

"Kenapa kak? Cuma kakak yang mengizinkanku untuk merasakan rasanya dicintai. Ayah bunda yang mereka sebut orang yang paling berjasa nggak pernah nunjukin ke jinyoung kalo mereka mencintai jinyoung."

Byeongkwan tau. Dulu sebelum meninggal orang tua jinyoung memang dalam hubungan yang tidak baik

"Sekarang byeongkwan merasa buruk karena tidak bisa menjawab ucapan ucapan jinyoung

"Promise me you'll never leave me"

Jinyoung menunjukkan kelingkingnya

"I Promise You Woo Jinyoung" Byeongkwan menautkan kelingkingnya di kelingking jinyoung lalu mengecup bibir jinyoung

























HIYA INI GUA LAGI MODE SEDIH TAPI GATAU GIMANA MENUANGKANNYA DALAM KATA KATA

Maafkan kalo keju banget:(((

Vomment juseyoooo

Eh iya maaf kalo banyak typo. Ini author lagi sakit sambil ngetik wkwk

bobrok ; campur sembilanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang