Dipagi hari yang cerah ini, Ina beserta tiga putranya hendak mencari kayu bakar dipantai.
"Lut, Kimu, Kampret, Ayo cepatlah, jangan lupa kau bawa pedamu itu" kira kira begitulah kalimat yang diucapkan Ina saat memanggil ketiganya, Peda adalah alat yang digunakan untuk memotong kayu di Desa itu.
Mendengar panggilan Ina. Lut, Kimu dan Kampretpun segera berlari mengejar Ina yang berjalan lebih dulu.
Sesampainya dipantai, mereka mulai mengumpulkan ranting ranting kayu yang berserakan disepanjang pantai, entah dari mana kayu kayu itu berasal, yang jelas kayu kayu itu dibawa oleh ombak sejak semalam. Tinggalah tugas mereka mengumpulkannya untuk mengasapi dapur.
Lut adalah saudara tertua diantara ketiganya, ia yang sering memikul pulang kayu kayu yang telah dikumpulkan oleh mereka, lalu diikatlah menggunakan kulit batang pisang, sementara Kimu membawa pulang Peda peda yang digunakan untuk memotong kayu itu. Lalu Kampreet? Entahlah apa yang dibawanya, tidak membawa apa apa lebih tepatnya, karna memang Kampretlah saudara yang paling kecil, kira kira usianya 3 tahun kala itu, hanya karna tidak ada yang menemaninya dirumah maka dari itu Inapun membawanya ikut.
Sampailah mereka dirumah, Lut segera meletakan kayu kayu itu dibawah sinar matahari biar kering, agar bisa segera digunakan oleh Ina untuk memasak, setelahnya merekapun istirahat sembari menunggu Abah membawa hasil tangkapannya dari laut.
Hampir begitulah keseharian keluarga kecil itu, tidak sekolahkah? Tentu tidak, sekolah hanya berlaku untuk orang orang yang berada di kota dan berada uang!!.
Lanjutkan membaca yah!! Jangan lupa vomennya Okey😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kampret Dari Desa
Historical FictionKampret dalam bahasa jawa adalah hewan yang aktif di malam hari dan tidur di siang hari, yaitu Kelelawar. Namun, di dalam cerita ini, tidak membahas tentang Kampret dalam arti yang sesungguhnya. Kampret adalah nama dari seorang bocah di sebuah...