"Kesedihan yang berlarut larut tidak akan membuatnya kembali"
............
Sudah hampir 20 tahun setelah kepergian kampret, Ina masih saja menangis sedih meski tak sehebat dulu, Ina lebih sering berkunjung kepantai lebih dari sebelumnya, Ina sering melamun bahkan seperti tak punya gaira hidup, namun tentu saja apa yang Ina lakukan itu, tidak akan membuat semuanya menjadi lebih baik, malah sebeliknya.
Kini rumah Abah dan Ina sudah pindah, Mereka tidak lagi bermukim dipesisir pantai, mereka membangun rumah di daerah pedesaan yang lebih ramai penduduknya, bukan tidak ada maksud, Abah sengaja pindah agar menghilangkan trauma Ina atas kejadian 20 tahun silam.
Abah juga sudah tidak menjadi nelayan, abah memilih membuka kios kecil kecilan agar lebih banyak berdiam dirumah sambil menjaga Ina. Sementara Lut dan Kimu bekerja sebagai petani, menggarap sebidang tanah milik Abah yang disulapnya menjadi perkebunan kakao.
............
"Lut,sudah kau bersihkan rumput yang disebelah sana? " tanya Kimu
"belum, Kau saja. Biar aku yang menebang pohon kakao tua ini" jawab Lut
"Baiklah" ujar Kimu menyetujui perintah kakaknya itu
Saat sibuk membersihkan rumput, Kimu tidak sengaja menemukan Sendal berukuran kecil, diingatnya sedal itu adalah kepunyaan Kampret, karna memang seringlah si
Kampret bermain main disini saat lahan ini masih kosong. Ia pun segera berlari membawa sendal itu untuk di tunjukan kepada Lut."Lut, kau lihat ini. Ini punyanya si Kampret bukan?" tanya Kimu antusias
"Benar, dimana kau dapat ini?" Lut bertanya penasaran
"disebelah sana" Jawab Kimu menujuk kearah pembersihannya.
"Kasih Ina saja, barangkali dapat mengobati kerinduannya pada Kampret" Lut.
Jujur saja Lut memiliki firasad bahwasanya Kampret masih hidup, logikannya, jika saja Kampret sudah mati, maka didapatlah mayatnya, namun tidak kali ini, barangkali ada yang menemukannya, Lut berhayal sejenak.
"Mari kita pulang" Kimu mengajak Lut pulang karena sejak tadi perutnya sudah keroncongan minta diisi.
Lutpun mengangguk setuju.
Pulanglah mereka berdua kerumah membawa sebelah sendal milik Kampret yang sudah hampir tidak karuan bentuknya.............
"Assalamualaikum" Kimu & Lut
"Waalaikum salam, baru pulang saja kalian" Jawab Ina
Tanpa basa basi Lut segera memberikan sedal itu kepada Ina.
"ini Ina" Lut memberikan sandal itu tepat Di atas telapak tangan Ina
"apa ini? " Sejujurnya Ina tau jika itu adalah sendal kepunyaan si kampret, namun Ina pura pura tidak tau, jika nanti Ina mengaku maka bisa bisa pecalah tangisnya lagi
"Itu sendal punya si Kampret, aku temukan di kebun tadi" jawab Kimu cepat
"Oh letakan saja disitu" Ina memberikan kembali sendal itu kepada Lut, dan disuruhnya diletakan diatas lemari kecil.
Sedih, itu yang sebenarnya dirasakan Ina, hanya saja Ia berusaha untuk melupakan kesedihannya.
.............
Baca kembali capter selanjutnya yahh!! Tingglkan jejak
![](https://img.wattpad.com/cover/144637986-288-k253697.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Si Kampret Dari Desa
Historical FictionKampret dalam bahasa jawa adalah hewan yang aktif di malam hari dan tidur di siang hari, yaitu Kelelawar. Namun, di dalam cerita ini, tidak membahas tentang Kampret dalam arti yang sesungguhnya. Kampret adalah nama dari seorang bocah di sebuah...