12. Putus Dengan Jinyoung

50 4 0
                                    

Kringgg... Kringgg...

"Hey."

"Aku lagi istirahat nih, capek!"

"Hah? Habis ngapain?"

"Belajar."

"Ha ha ha ha."

"Kamu kenapa ketawa?"

"Gapapa. Memangnya kenapa kalau ketawa?"

"Aku jadi senang mendengarnya."

"He he he. Kamu sudah makan?"

"Aku tadi sudah makan belum, ya?"

"Nanya ke siapa?"

"Ini, nanya ke ibu-ibu yg lagi ngantri telepon."

"Hah? Ha ha ha, mau ngapain?"

"Bu, mau kenalan gak sama Nayeon?"

"Enggak katanya. Sombong!"

"Bilangin nanti nyesel."

"Bu, nanti nyesel, lho. Cantik lho, bu!"

"Ha ha ha ha."

"Mau nomor teleponnya gak?"

"Ha ha ha ha, jangan kasihin Tae, biar dia yg cari sendiri."

"Eh, jangan kenal deh, bu."

"Kenapa?"

"Nanti, ibunya Cinta."

"Ha ha ha ha, lesbi."

"Bu, tapi aku lagi sedih, udh tiga hari dia gak masuk."

"Besok masuk, bilangin."

"Bilangin ke siapa?"

"Ke kamu."

"Ha ha ha ha."

"Nay, udh dulu ya?"

"Iya."

"Jangan lupa apa?"

"Jangan lupa apa?"

"Ingatan."

"Ha ha ha ha. Si ibu itu masih ada?"

"Udh terbang."

"Hah? Terbang?"

"Ibunya burung."

"Ihhhhhhh!"

"Ha ha ha ha."

~~~~

Kringgg... Kringgg

"Gimana bae?"

"Aku Nayeon, bukan bae!"

"Iya, gimana Nay?"

"Aku bukan Nay!"

"Terus siapa dong, kalo gitu?"

"Pelacur!"

"Nay, maafin aku lah, aku gak bermaksud ngomong gitu ke kamu. Udh lah jangan dibahas lagi."

"Udh dimaafin kok."

"Tapi kita masih jadian kan?"

"Nggak."

"Nay, aku tuh tak ada artinya tanpa kamu."

"Aku udh gak mau lagi sama kamu."

"Tolong Nay, pleaseeee!"

"Aku mau sama laki-laki yg bisa nolongin aku, bukan minta tolong sama aku."

"Ya, tapi, kan kamu nerima apa adanya."

"Aku udah suka sama laki-laki di Seoul."

"Tuh kan, dugaan aku bener, kamu udah jadian sama dia."

"Dia siapa?"

"Yg ada di cafe"

"Bukan."

"Terus siapa?"

"Kamu gak perlu tahu dia siapa, yg kamu perlu tahu, kita putus!"

"Setan!"

"Gak usah ngomong sama setan kalau begitu!"

Klik!

TAEYEON 1990Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang