bagian 1

199 7 1
                                    

Di indonesia, banyak bangunan bangunan yang megah untuk menjadi tempat tinggal , dan gedung gedung sebagai proyek prusahaan.

Di sebuang bangunana terdapat bangunana bertingkat 2, di tinggali seorang gadis, bermata hitam kelam yang tenang, bersurai hitam pekat yang keriting gantung.

Rumah itu terdapar beberapa kamar, salah satu nya kamar gadis tersebut. Yang dinding bagian dalam nya berwarna biru aqua begitu juga selimut dan sprainya.

Di pagi hati yang cerah, gadis itu masih menutup tubuh nya dengan selimut hangat, enggan untuk beranjak dari tempat ranjang empuk nya.

"Tika!". Teriak wanita paruh baya dari dapur, membuat gadis tersebut sedikit terganggu. "Cepat lah bangun, hari semakin siang, nanti kau terlambat". Ucap sang ibu sedikit berteriak. "Tika". Panggil nya lagi saat sang anak tidak merespon.

"Aku lagi tidak ingin sekolah, ma". Balas teriak gadis itu dari kamar.

Mendengar itu sang ibu, kesal dan berjalan manaiki tangga menuju kamar di atas.

Tok... Tok...

"Tika". Panggil ibu sambil mengetuk pintu kamar.

Tok... Tok...

Ckel..

"Ma, aku lagi malas sekolah". Lemas nya saat membuka pintu.

"Kau harus sekolah, tika. Kalau tidak. Ibu akan menyeret mu kesekolah". Ancam sang ibu.

"Haaa.." tika menghela nafas berat. "Baik lah". Pasrah nya dan menutup pintu sedang kan sang ibu tersenyum.

Beberapa menit kemudian tika sudah siap dengan seragam sekolah nya, tingkatan SMP. Dengan rok abu abu selutut, dasi serasi dengan rok nya, baju kemeja putih lengan pendek berlambang osis. Dan rambut yang selalu di urainya dan menjuntai indah ke bawah.

" pagi, pa ma". Sapa tika saat melihat ibu dan ayah nya beserta kedua adik laki laki nya.

"Aku tidak di sapa, kk". Rajuk salah satu adik nya yang bungsu, bernama adi.

" hhhh, pagi adi, kris". Sapanya dan duduk di kursi makan.

"Telat". Ucap adi dan kris serempak.

Mereka serapan pagi dengan damai, hingga tika dan kedua adiknya undurkan diri, ingin berangkat.

"Kami pergi, da". Pamit tika dan masuk mobol nya di iringi kedua adiknya.
.
.
.

Setelah menyinggah kan adi di sekolah tingkatan SD, tika dan kris kembali mengendarai mobil nya ke sekolah, yang kini kris yang mengambil alih.

Sekolah telah sampai, tika berjalan ke arah kelas nya, dan begitu juga adik nya kris yang berda satu kelas dgn nya.

"Pagi, tika". Sapa seorang teman wanita nya, bernama dewi.

"Hm, pagi". Balas nya singkat dan duduk di brlakang tempat favoritnya.

"Tika, ada berita lho". Ucap teman nya lagi bernama wanda.

"Pagi-pagi sudah ada berita". Ucap nya dan memandang keluar jendela.

"Ya lah, cerita ini tentang huda". Rayu nya.

"Huda? Ada apa dengan nya?". Tanya tika mualai tertarik.

"Hih, tadi tidak tertarik, nanti saja aku cerita kan di kantin".

"Sekarang". Paksa tika.

"Guru sudah datang".

Mendangar perkataan wanda, tika menghela nafas kesal.

From Indonesia To Jepang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang