1. gara-gara telat

11 3 3
                                    

Kean Pov.


Aku berjalan keluar dari TPU Malik Ibrahim dimana samuel dimakamkan. Aku melihat ke arah jam tanganku. sial, sekarang jam 09.05, aku harus cepat-cepat pergi ke kampus karena jam pembelajaran dimulai 25 menit lagi. aku segera masuk ke mobil dan langsung menuju kampus. maklum lah jaraknya lumayan jauh jadi, aku harus ekstra ngebut kalau gak mau telat masuknya. aku masih fokus pada jalanan Jakarta yang dipadati beberapa kendaraan yang membuat mobilku berjalan sangat lambat. aku menggerutu tidak jelas sekali lagi aku melirik jam, dan yah sekarang pukul 09.20 menit waktuku tinggal 5 menit. aku melihat sekeliling dari dalam mobil dan sekarang aku terjebak tidak bisa keluar dari kemacetan yang membuat mobilku tidak bisa bergerak. aku mencari hanphone ku dan menghubungi naufal sahabatku sejak SMA sampai saat ini, dia satu jurusan dengan aku. aku menunggu nada sambung pada ponselku dan aku berharap naufal cepat-cepat mengangkat telfon ku.

"hallo ke?" suara naufal disebrang sana.

"hallo fal, kamu sekarang udah ada dikelas" tanyaku.

"iya gue udah dikelas, lo sekarang dimana hah? kelas mau dimulai 5 menit lagi"

"aku kejebak macet nih fal, mana masih jauh lagi dari kampus"

"hadeh, tau dah lo ke. terus apa hubungannya sama gue?"  kata naufal dengan sura helaan nafasnya.

"kan gini nih fal, aku kan pasti telat kan masuk kelasnya. nanti bantuin aku masuk yah" kata ku dengan nada memohon.

"kagak, gue kagak mau enak banget elo. elu yang telat kenapa musti gue yang  bantu elo"

"kamu kan sahabat aku yang paling baik, paling ganteng, paling segalanya deh" kataku sambil membujuknya agar mau membantuku masuk kelas. maklum sekarang pelajarannya si dosen tua yang super galak.

"gue tau kalau gue ganteng tapi sorry nih yah gue kagak mau, tanggung sendiri jangan ajak-ajak gue lo" kata naufal lalu terdengar bunyi sambungan telphone terputus.

'sial banget tu sih naufal' aku menggerutu sejadi-jadinya. yah aku harus menerima resikonya.

               aku berlari disepanjang koridor kampus. dan sialnya lagi aku udah telat selama 45 menit. aku sudah membayangkan bagaimana nanti kalau pak tua itu memarahi atau menghukumku. aku sekarang sudah berdiri di depan pintu kelasku aku mengatus nafas sejenak lalu mengetuk pintu tersebut.

tok.. tok...tok...

klek

pintu itu terbuka dan aku langsung mendongak menatap orang yang berdiri di depanku. seorang peria tampan dengan pakaian batik.

"kamu siap?" tanyanya

"aku mahasiswa disini, kamu siapa? kenapa menghalangi jalanku?" tanyaku kepada seseorang didepanku aku berfikir kalau dia teman satu kelasku tapi aku tidak pernah bertemu pria ini.

"saya dosen pengganti pak rama" katanya dengan tegas.

aku membelak tak percaya ternyata dia dosen. aku sungguh menyesal berbicara tidak sopan dengan dia.

"kenapa telat masuk kelas saya?"tanyanya

"macet tadi" jawabku dengan muka datar tanpa senyum dan tanpa rasa bersalah.

"hari ini kamu tidak boleh masuk kelas saya, karena saya tidak mau menerima mahasiswa yang tidak disiplin. silahkan kamu pergi dari sini" ucapnya begitu halus tapi membuat ku  jengkel pada dosen ini. 

aku menghela nafas sejenak.

 "oke" jawabku. kulihat dia memandangiku dengan tatapan kaget. lalu aku menengok kedalam dan yah, aku melihat naufal sahabat bangsatku. ku lihat dia sedang berbicara denganku tanpa suara tapi aku bisa membacanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

setelah senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang