Keesokan hari dan seterusnya aku selalu bersama Vina tidak ada yang mengganggu ku. Mungkin karena Vina selalu disampingku. Keesokan harinya "dimana Vina" guru melihat bangku Vina kosong . "Vina ijin pak dia pergi kerumah embahnya." Jawab Ku yang bertugas sebagai Ketua kelas. Kring kring kring kring kring kring Bel sudah berbunyi . Perasaan ku mulai gk enak. Saat kelas sudah sepi komplotan Riri menghampiri ku sambil membawa rokok. "Yesss udh gk ada Vina nie. Sampah ini udah gk bisa ngumpet di tembok lagi deh."ucap Riri sambil merokok . Teman-teman Riri memegang tangan ku dan Riri menyudutkan rokonya kebaju ku. Lagi-lagi aku cuman bisa menangis. Teman-teman yang berada dikelas saat itu cuman bisa menertawakan aku. Bahkan memfoto ku lalu memposting di sosmed. Aku pulang dan menangis sepuasnya sampai keluarga ku bingung Keesokan harinya Dengan gugup aku berjalan ke sekolah dan melihat kehebohan dan ternyata ................
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ternyata Vina menghajar Riri dilapangan sampai babak belur. Akhirnya mereka di pisahkan oleh guru. "Sini lu anjiiing jangan cuman berani serbuan dan menyerang yang lemah." Ucap Vina. Lagi-lagi aku menangis. Aku mencoba menghentikan Vina yang saat itu bertengkar . Seusai itu Vina discors 1minggu. Dan saat itu dia mengatakan . "Heh Ghina. Jangan pikir gw ini melakukan ini karena iba. Klo kamu mikir gitu kamu bakal selamanya jadi wanita lemah. Kuatlah meskipun sulit, Tersenyum lah meskipun hati mu meneriaki dirimu munafik . Sebab untuk meredam pilu kamu butuh kekuatan bukan rasa iba dari orang lain. Karena di dunia ini sebaik apapun kamu pasti akan ada orang yang membenci mu. Bukan karena kamu berbuat jahat melainkan karena mereka iri dengan apa yang kamu punya.". Semenjak hari itu, semenjak kata kata itu terdengar oleh ku. Sejak saat itulah aku menjadi seorang yang berani LAWAN.
Persahabatan mereka semakin kuat. Apa yang akan terjadi selanjutnya ???
