Tangan kecilnya menutup buku dengan sampul rumit gradasi warna emas coklat, sekali lagi mendongak menemukan wajah anikinya yang menatapnya.
"Jadi sekarang?" Mulut mungilnya berujar.
"Apanya?"
"Dewi Amaterasu masih ada?"
"Tentu, jika tidak kita tak akan bisa hidup." Menyentil pelan dahi adiknya dengan kedua jari.
"Cawannya?"
"Masih ada dalam tubuh dewi Amaterasu."
"Benarkah?"
"Hmmm." Gumamnya menjawab pertanyaan adiknya yang tak puas mendengar jawaban sebelumnya.
Tok tok tok
"Maaf pangeran tamu dari kerajaan uzushio sudah datang." Pintu diketuk tiga kali sebelum seorang pelayan masuk menunduk hormat dan menyampaikan tujuan.
Sang pangeran pertama menurunkan adiknya dari pangkuan dan berdiri. Mengambil buku dongeng yang masih dipegang sang adik dan menaruhnya dirak khusus dibelakangnya.
"Aku segera datang." Dijawab angukan hormat dan berlalu pergi.
"Sasuke kau mau ikut?"
Sikecil mengangguk mengiyakan. Tangan yang agak besar mengengam tangan mungil dan menariknya pelan.
.
.
Masuk keruang pertemuan dan langsung mendudukan diri, tak lupa adiknya yang ikut duduk disampingnya. Didalamnya sudah ada yang mulia raja dan ratu atau orang tuanya dan tamu dari kerajaan seberang, uzushio.
"Ini itachi, putra mahkota." Sang raja mengenalkan, ia membungkuk hormat pada pasangan didepannya dan anak kecil seumurannya.
"Dan yang satunya lagi sasuke. Pangeran kedua." Sasuke melakukan hal yang sama dengan sang kakak.
"Hm. Anak yang mulia memang tampan." Pujian raja uzushio hanya dijawab dengan deheman pelan kedua pangeran. Dua perempuan yang ada disitu langsung tertawa renyah.
"Dan ini kyuubi ia yang akan menjadi penangkal putra mahkota." Anak bersurai oren berdiri dari duduknya dan membungkuk kecil dan kembali duduk.
"Hmm...dia putramukan?" Sang raja bertanya, menatap anak didepannya.
"Benar, saya rasa untuk ukuran putra mahkota harus mencari yang istimewa." Sang raja uzushio, namikaze minato menjawab.
"Hmmm....."
"Kurasa yang mulia bisa mencobanya." Sang raja kembali buka suara, menyarankan.
Raja kerajaan konoha melirik sekilas putra sulungnya dan mengangguk.
Minato melirik sekilas sang putra sebagai kode. Kyuubi, anak berambut oren pun mengangguk sekilas dan berdiri. Memutari meja dan berdiri dibelakang kursi sang putra mahkota. Meletakan dua jari telujuk dan tengahnya pada area leher sebelum sang putra mahkota sempat menengok kebelakang. Memejamkan mata setelahya cahaya emas keluar dari sela jari yang menekan nadi.
Panas menyebar bak tsunami, sekeliling tubuh itachi terlingkupi cahaya emas sebelum berbaur dengan warna hitam pekat, membuat sasuke yang ada disamping sang aniki berjengit kecil dan mengerser kesamping tempat duduknya. Beda dengan reaksi yang lainnya.
Kerutan dan teriakan tak terdengar hanya raut menahan sakit sebelum mencengkram pinggir meja sampai hancur, pipi pucat menyebar terlihat mata hitam kecil sasuke.
Tangan mungil mencengkram erat tangan yang menyentuh dan menyakiti sang kakak. Menyentaknya kasar sampai terlepas.
Lima pasang mata menoleh bersama. Memandang tak percaya bungsu uchiha.
