Suara

22 2 0
                                    

Aku menyusuri ladang bunga tulip. Semua bunga disini berwarna putih. Aku melihat ada satu bunga yang bersinar. Aku berjalan menghampiri bunga tersebut. Bunga tersebut berwarna violet dan sangat cantik berbeda dari bunga lainnya.

Aku menyentuh bunga tersebut. Tiba tiba bunga tersebut merekah dan mengeluarkan sinar yang sangat terang lalu bunga tersebut melayang di udara diikuti semua bunga yang ada di ladang. Bunga-bunga tersebut berterbangan mengelilingiku. Mereka sangat cantik. Aku menutup mataku, perlahan aku merasa diangkat keudara dan aku merasa ada energi lain yang mengalir di tubuhku. Semakin lama tubuhku diangkat semakin tinggi kemudian dijatuhkan. AAAAAAHHHHHHHHHH....

•••

Fukuoka, Jepang.

"Akariiii Akariii, sayangku kau sudah sadar? Dokter... dokter..." teriak ibuku begitu melihat pergerakkan jariku. Dokter datang dengan terburu-buru dan langsung memeriksa keadaanku.

         "Apa anak saya baik-baik saja dok?" tanya ibu begitu dokter selesai memeriksaku.
         "Anak ibu termasuk anak yang sangat hebat. Karena ia terbangun dengan keadaan baik-baik saja setelah mengalami koma selama satu tahun. Tubuhnya hanya sedikit lemah karena tidak digerakkan selama satu tahun. Tapi semua organ-organ ditubuhnya bekerja dengan baik" ucap dokter menjelaskan.
        "Terima kasih banyak dok" ucap ibuku.
       "Sama-sama" ucap dokter tersebut.

        "Akari sayangku dokter bilang kau tidak boleh banyak bergerak tubuhmu masih lemah" ucap ibu padaku saat aku ingin mengubah posisi.
       "Ibu aku ingin pulang. Aku tidak mau tinggal lebih lama lagi disini" pintaku pada ibu.
      "Kau akan segera pulang besok" ucap ibu.
      "Aku ingin pulang sekarang. Kumohon" rengek ku. Ibu menghela nafas.
      "Tidak bisa, kau akan pulang besok" tegas ibu.
      "Baiklah, kalau begitu aku ingin ke taman sekarang" paksa ku.
      "Apakah kau harus sekeras kepala itu" ucap Ibu.
      "Ayolah, aku hanya ingin menghirup udara segar" rengek ku.   
     "Baiklah, tapi suster akan mengantarmu dan kau harus naik kursi roda" ucap ibu.
    "Baiklah" ucapku menurut.

Aku sangat senang karena aku bisa menghirup kembali udara segar.Aku menghirup udara dengan begitu rakus. Rasanya sudah lama sekali aku tidak menghirup udara secara langsung. Aku merilekskan tubuh dan pikiranku. Rasanya sudah lama sekali aku tidak menghirup udara secara langsung. Tiba-tiba aku mendengar suara jeritan-jeritan di kepalaku. Kepalaku terasa sangat sakit.

        "Aaaaaaahhhhhh" teriakku sambil memegangi kepala. Jawab
       "Ada apa nona Akari? Apa kau baik-baik saja?" tanya suster yang panik melihatku.
      "Aaaaahhhhhhhh" teriak ku. Hidungku mulai mengeluarkan darah. Kemudian aku tidak sadar lagi.

•••

Mereka berputar mengelilingi sebuah bangunan sambil memegang obor dan mengucapkan sebuah mantra. Tiba-tiba petir menggelegar dan api menyembur keluar dari bangunan tersebut. Mereka terus membacakan mantra. Semakin lama kepalaku semakin terasa pusing

Aku melihat sekeliling. Aku berada dirumah sakit sekarang. Aku bangun merubah posisiku.
        "Sayang, kau sudah sadar? Apa kau baik-baik saja?" tanya ibu. Aku mengangguk.
       "Minum ini" perintah ibu sambil membantuku meminum segelas air.   
       "Apa yang terjadi?" tanyaku pada ibu.
      "Kau pingsan ditaman. Dokter bilang kau harus banyak istirahat" ucap ibu.
Aku hanya mengangguk.
      "Apa aku tetap bisa pulang besok?" tanyaku.
      "Tentu, tetapi kau harus banyak istirahat.Mengerti!!" tegas ibu.
       "Aku mengerti" ucapku.

•••

         "Apa kau sudah bangun? Apa kau merasa baik?" tanya ibu begitu melihatku bangun.
         Aku mengangguk "Akari" panggil ibu yang mematung.
       "Iya?" jawabku bingung. "Sejak kapan iris matamu berwarna Violet?" tanya ibu sangat terkejut.
       Aku pun terkejut mendengarnya "maksud ibu?".
     "Matamu warna iris mata mu berubah menjadi violet" jelas ibu.     
     "Benarkah??" tanyaku sangat terkejut.
     "Dokter..dokter.. " teriak ibu memanggil dokter.
      Dokter datang memghampiri "Ada apa?". 
      "Anakku, kenapa warna iris matanya berubah menjadi violet" jelas ibu panik.
      "Biar kuperiksa" ucap dokter. Dokter memeriksa mataku.
     "Mata anak ibu baik-baik saja. Tapi aku tidak tahu apa penyebab wana iris matanya berubah" jelas sang dokter.
       "Apa yang harus saya lakukan dok?" tanya ibu yang masih panik.    
       "Tidak ada, ibu tidak perlu khawatir. Mungkin itu karena ia baru bangun dari koma yang cukup lama" jelas sang dokter menenangkan.
       Ibu hanya mengangguk.

The Savior : Back to the PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang