Wound

Chapter 4

percayalah,

jangan pernah menangis untuk seseorang yang menyakitimu. Tersenyumlah dan katakan "terima kasih" karena dia telah memberimu kesempatan untuk menemukan seseorang yang lebih baik.

-panas-

Akhirnya gue sampai juga dikelas setelah gue memarkirkan kendaraan gue yang penuh dengan kakak kelas yang ingin mengeluarkan motor nya  juga dari parkiran untuk pulang

"Hallloooo chiliii chiliii kohhh
Princessss datengg nihhh"
Merekaa berdua tidak menjawab

"WOYY DASARR
SIALANNNNNN! GUE DIKACANGGIN-_-"

"eh lu bacot kali"ujar tiara dan desty

"Liat catatan prakarya lo dong, kita mau ngelengkapi ni"

" bentar gue ambil dulu"
"Hmm kan perlu ke gue, padahal udah ngacanggin guee"

Dan gue pun membuka tas gue dan mengambil satu buku lalu memberikannya kepada mereka

"Ehh tugas prakarya kalian yang menjahit itu udah kelar belum?"

"Belummm sih  baruu setengah jadi"
"ajarin gue dong gue kan gak masuk jumat kemarin jadi gue ga tau gimana caranya"

"NTAR AJA KITA MASIH SIBUK NYATET NIH , LOH GANGGU AJA DEH"

"Mood gue ancurr gara gara kalian tau gak"
"hmm yaudah gue ga perlu bantuan dari kalian, indi ajarin gue dong gimana caranya?"

"GAUSAH NDI NGAUSAH" ujar mereka berdua

"Penghasut banget sih kalian kek hantuuu aja dan kalian berdua berisik banget sih gue kan gak mintak bantuin ama kalian"
Dengat raut wajah gue yang kesal

"Ayoo ndiii kek mana?"
"Yaudah gue ajarin mana kain lo sama benang dan jarumnya?"

Lalu gue pun memberikan nya kepada indi yaitu salah satu temanku yang duduk sebelah sahabatku tiara

"Gini caranyaa"
"ohhhh kek ituuuu gue juga bisaaa atuhhh"
"mudahh bangettt tauu gak"

"thanks ya udah bantuin", dengan gembiranya tangan gue menyulam dengan cara perlahan lahan dan gue mulai terpikir tentang cowok yang ingin membuktikan kalau dia serius ama gue

*Tringgg tringgg tringg bel istirahat berbunyi*

Ntah mengapa gue jadi dag dig dug begini, dalam hati gue berkata aduh udah istirahat ni kalo cowok itu datang kekelas gue beneran kek mana?
Gue harus apa?

"Heeeh tenang ter tenang
dia juga gak tau kelas lo kok jadi tenang aja ya terr" ujarku dalam hati

sambil menjahit sulaman prakarya dengan sangat lambat tiba tiba

'Aduhhhh!"
"Gilaa ni jarum pakek acara nusukk nusukk untung aja gak keluar darahh tapi btw sakit juga yaa-,-"

"Didepan kelas gue kok rame banget ya?"'Pas gue liat dari Kejauhan ternyata rombongan osis yang kekelas gue karna di kelas gue juga ada yang ikut osis jadi mereka datang memanggil teman gue yang osis juga

"Ehh kok gue ngerasa kenal sama cowok itu?"
"Dia? Dia datang? Sumpahhh demi apa?"
" Gue gak percaya , gue gak mimpi kan?"

"Dia masukkk?"

Dari kejauhan dia udah senyum senyum ke gue dan ngehampiri kursi gue dan dia duduk disamping gue

"Lo nyulam? Emang bisa ?"

dengan sikapnya yang sok care ke gue
"Bisa dong mudahhhh bangett" ujarku dengan nada yg rendah

"Yawdah gue juga disuruh
nyulam ntar lo ajarin gue ya lo mau kan?"