Prolog

37 4 0
                                    

Daun kering jatuh tanpa beban, seolah tahu ia sudah tak berguna lagi. Lalu selanjutnya, tetesan hujan berburu jatuh pada Tuan tanah.

Seharusnya hidupku tak semembosankan ini jika saja Bapak tak pergi, seharusnya hidupku tak semenyedihkan ini jika saja Ibu tak memilih melarikan diri dari kesedihan kala Bapak pergi.

Aku memang menjalani hidupku dengan baik, teratur, tapi aku tak pernah menikmati hidupku setelah Bapak pergi.

Apalah aku ini, bagai bumi yang menangis ketika mataharinya tak ada.
Apalah aku ini, hanya angin kosong yang berlalu lalang tanpa makna.

Sampai akhirnya aku menjadi penghuni bumi yang menemukan pelangi di tengah-tengah kelabu.


KelamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang