"Va,aku pulang ya"kamu melambaikan tangan pada temanmu yang berdiri di depan pintu.
"kamu serius gak mau diantar? Ini sudah agak larut, tumpukkan buku yang kamu peluk juga pasti berat"
Kamu menggeleng "tidak perlu, aku bisa menjaga diriku kok"
Diva menghela nafas"ya udah, hati hati ya! Kalau ada apa apa telepon aku ya!"Kamu mengangguk, sekali lagi melambaikan tangan,lalu mulai berjalan menyusuri jalan setapak yang cukup gelap dan sepi,hanya lampu jalan yang menerangi dan jarang ada orang atau kendaraan yang lewat, terlebih lagi jalan ini hanya bisa dilalui oleh jalan beroda dua,dan lebih parahnya pepohonan disini rindang ditambah banyak semak,jadi alasan itu cukup untuk membuat tempat ini dikategorikan 'seram'.
Baru separuh jalan menuju gerbang hingga kamu bisa sampai di jalan raya dan memesan taksi,kamu melihat sekelompok pemuda sedang berkumpul dan duduk duduk di rerumputan tepi jalan setapak yang sedang kamu lewati ini. Bau alkohol tercium di hidungmu. Dan kabar buruknya mereka melihatmu, beberapa dari mereka berdiri
Tak perlu waktu lama,kamu berbalik arah,berlari tanpa tau arah, yang penting menjauhi mereka.
Dan kamu mendengar suara,beberapa orang tadi mengejarmu. Kamu yakin sekali beberapa orang tadi mengejarmu.
Kamu semakin mengeratkan buku kepelukanmu ,dan mempercepat larimu.Tapi sialnya lari mereka juga cepat.
Hingga akhirnya salah satu tangan menarik tanganmu.
Belum sempat kamu berteriak orang itu sudah membungkam mulutmu dengan tangannya, membawamu ke balik semak.Kamu berusaha berontak
"ssssttt... Tenang,aku tidak akan menyakitimu. "orang itu berbisik di telingamu.
Hingga terdengan suara beberapa orang berlari di jalan setapak, orang yang mengejarmu.
Kamu rasa mereka tidak melihatmu dan 'orang asing' ini di balik semak.persembunyian berhasil.Orang itu melepaskanmu "kamu baik baik saja? "
Kamu mengangguk "iya" beberapa detik kemudian menyadari kamu membawa banyak buku tadi, mengeceknya "syukurlah semuanya ada""apa yang kamu lakukan malam malam begini?"tanya orang itu,kamu menyadari dia laki laki
"sepulang kuliah aku pergi ke toko buku bersama temanku, membeli beberapa buku""oh" orang itu menjulurkan tangannya "aku jaemin"
Kamu membalas uluran tangannya "(y/n)"
"nama yang bagus"
Bagus sekali, kamu yakin pipimu merah sekarang.Jaemin mengintip di balik semak, nengok kanan-kiri.
Kamu menatapnya dari samping, 'terpesona'Jaemin menoleh kearahmu. Kamu buru buru buang muka, tidak mau ketauan sedang menatapnya.
"aku rasa beberapa pemuda itu masih ada disana, berbahaya jika kamu memaksakan lewat sana lagi"jelas Jaemin.
Kamu hanya diam, tidak tau haru bagaimana."kamu tinggal dimana?"tanya Jaemin. "apartement xxx"
"aku rasa kamu tinggal sendiri, jadi tidak akan ada yang mengkhawatirkanmu jika kamu tidak pulang hari ini"
Kamu menaikkan sebelah alismu "lalu? "
"ikut ke rumahku malam ini. Rumahku ada di dekat sini. Tenang, ada oramg tuaku di rumah,jadi kamu tidak perlu takut. "
Kamu menghela nafas, setelah menimbang nimbang semua itu,akhirnya kamu mengangguk.Jaemin langsung menarik tanganmu, tidak melewati jalan setapak tapi melewati 'jalan pintas'. Hingga kalian sampai di suatu rumah yang cukup besar.
Jaemin membuka pintu, kalian berdua masuk.
Di ruang tamu,terlihat orang tua Jaemin sedang menonton TV,mereka menoleh lalu tersenyum ke arah Jaemin. Tapi kemudian mereka terdiam ketika melihat ke arahmu.Sebelum orang tuanya bertanya,Jaemin menjelaskan apa yang kamu alami tadi "jadi bolehkan dia menginap disini malam ini? Dia biaa tidur di kamar tamu"
Ibunya mengangguk,tidak keberatan. "apa kalian sudah makan malam? "
Jaemin yang menggeleng "belum, aku yakin (y/n) juga belum. "
Ibu Jaemin mengangguk "baiklah, biar ibu siapkan makanan. ""Tunggu! "semua orang menoleh ke arahmu "bo,, boleh aku saja yang memasak? "
Ibu Jaemin mengangguk, tersenyum ramah.Kamu memasak di dapur rumah Jaemin. Menyelesaikannya dengan cepat,lalu membawanya ke ruang makan.
Ayah Jaemin terus memuji masakkanmu, ibu Jaemin juga menyukainya. Karena pujian itu kamu jadi tidak sadar dari tadi Jaemin memperhatikanmu.
"hey jaemin! Kamu dark tadi memperhatikan (y/n) terus!" ayah Jaemin mengagetkan Jaemin sambil tertawa.
"tidak" Jaemin kembali fokus pada makanannya
"jangan berbohong! Ayah tau, kqmu menyukain (y/n) kan? "
Jaemin diam.
"ayo jujur Jaemin"ibu Jaemin menambahkan.Jaemin menoleh kearahmu,tersenyum "iya aku menyukai (y/n)"
Ayah dan Ibu Jaemin tertawa "nah kan, (y/n) katakan dimana orang taumu tinggal, agar kami bisa segera melamarmu. "
---
Hai, update lagi.
Aku gak ngetik banyak kok
Vote and commentnya ditunggu
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT-IMAGINE
FanfictionOnly your story with NCT member, khayalan author, baca aja kalo penasaran, jika setelah baca ada sesuatu yang aneh konsultasikan ke authornya:vv -No plagiat (imajinasi author, kalau kalian menemukan alur cerita yang sama mohon dimaklumi karena itu s...