CERITA SATU : BULAN MADU

13.1K 755 92
                                    

"Jadi kita mau ke mana, Mas?"

Pagi itu Nina dan Ali tampak duduk santai di pendopo rumah orangtua Nina untuk membahas tempat berbulan madu sebelum Ali kembali bekerja sebagai reporter dan mengurus kepindahannya ke Paris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi itu Nina dan Ali tampak duduk santai di pendopo rumah orangtua Nina untuk membahas tempat berbulan madu sebelum Ali kembali bekerja sebagai reporter dan mengurus kepindahannya ke Paris. Baru 3 hari menikah, Ali sudah didaulat Yazaki mengunjungi semua tempat para seniman dan mengenalkan Ali sebagai calon penggantinya kelak kalau dia sudah uzur. Nina yang selalu mengintil ke mana papa dan suaminya pergi, ngakak di balik punggung Ali.

"Bukannya sekarang aja papa sudah uzur?" dan Ali terpaksa mencubit lengan istrinya yang asal bicara, menyeringai pada ayah mertuanya yang mendelik pada Nina.

"Uzur gini mamamu masih demen tahu!" Yazaki melotot pada Nina yang masih saja ketawa dan dilarikan Ali untuk menunggu di mana saja agar istrinya tidak menggoda ayahnya sendiri.

Jadilah tiga hari itu tak ada yang bisa didiskusikan Ali dan Nina tentang rencana bulan madu mereka. Rencana membahas di dalam kamar saat malam justru membahas hal lain yang membuat keesokan paginya Nina keluar dari kamar dalam keadaan pipi merona hingga Ajeng menggodanya.

"Duh, yang penganten baru...Setor melulu nih..."

Tak hanya Ajeng yang menggoda Nina, Kleon juga mengganggu Ali yang sibuk mengeringkan rambut pendeknya yang mulai memanjang. "Mau punya anak berapa, pak?"

Ali menyeringai dan menjawab santai seraya menyenggol siku Nina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ali menyeringai dan menjawab santai seraya menyenggol siku Nina. "Mau berapa banyak, bu?" dia tersenyum manis dan senang melihat rona merah memenuhi wajah putih Nina.

Tentu saja Ajeng dan Kleon terbahak menyaksikan Nina yang salah tingkah dan menarik lengan suaminya untuk ngacir ke pendopo. Nina duduk bersila dan menusuk dada Ali yang tengah menatapnya dengan sinar mata tersenyum.

"Mas...ih...sejak nikah sukanya ngegoda aku!" Nina mulai membentang brosur wisata di lantai, pura-pura sibuk melihat tempat-tempat menarik untuk berbulan madu.

Ali tersenyum dan menunduk, menggerakkan ujung jarinya untuk menyentuh pipi Nina. "Habis gimana kalau wajah ini merona melulu tiap bangun tidur? Semua orang di rumah ini tahu apa yang kita lakukan sebelum tidur."

MINI STORIES : ALI & NINA (LOVELY KARENINA) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang