[Picture 👆 : Daniel]
***
Kalya berjalan di koridor santai sambil bersandung ria, namun sepertinya hari ini ada yaga aneh, seluruh orang yang berada disekitarnya berbisik-bisik sambil menatapnya lalu tertawa, ada juga yang menatapnya tak suka. Kalya diam, mencoba untuk berpura-pura seakan semuanya baik-baik saja. Namun, tatapan orang-orang itu membuatnya muak.
"Kal!" Suara nyaring memanggilnya, Kalya menoleh lalu melihat Dinda yang berlari kearahnya.
"Ini serius?" Dinda bertanya sambil mengatur nafasnya, jadi suaranya tidak begitu jelas terdengar. Kalya bingung kenapa? Ada apa?
"Lo serius udah putus sama Daniel?" Mata Kalya terbelalak kaget, bagaimana sahabatnya yang satu ini tau? Padahal dia belum memberitahu Dinda, apakah Dinda yang menyebarkannya? Gadis si mulut ember itu.
"Lo tau darimana?" Tanya Kalya.
"Daniel nya langsung! Wah! Parah lo Kal, dia itu orang terganteng di sekolah lo! Inceran cewek-cewek, kok lo main putusin dia sih Kal? Yaampun, gue bener-bener nggak habis fikir!" Dinda memarahinya habis-habisan, melepaskan Daniel sama saja seperti melepaskan harta yang sudah kita miliki seumur hidup, berat untuk dilakukan.
Kalya menghela nafas panjang. "Dia selingkuh Din." Ujar Kalya dengan nada lemah tidak mau lagi mengingat betapa brengseknya laki-laki itu, hatinya sakit saat mengingatnya.
Dinda terdiam, dia tidak tau kalau disini dalangnya mereka putus adalah Daniel, "Oh, sorry gue nggak tau, udah lo sabar yah, kita ke kantin aja yuk." Dinda mengelus punggung Kalya pelan lalu menuntun gadis itu ke kantin.
***
Hari ini semua guru rapat, jadi semua kelas tidak ada guru, baik kelas sepuluh, sebelas, dan kelas dua belas. Kalya memilih diam di bangkunya sambil mengerjakan soal matematika yang guru les nya berikan. Mau lulus dengan nem tinggi harus belajar ekstra.
Kalya memang yang paling pintar di kelasnya, dia selalu mendapat peringkat pertama dan dia senang bisa mendapat nilai tertinggi. Setiap hari dia selalu duduk di bangku paling depan, jika semua orang memilih duduk di bangku paling belakang, Kalya malah menghindari itu karena nantinya dia akan tidak fokus belajar.
"Aw." Kalya meringis kesakitan saat ada benda yang melayang dan mengenai kepalanya. Dia mengambil benda yang tadi mengenai kepalanya itu, ternyata benda itu sebuah botol minum berwarna pink.
"Siapa yang ngelempar ini sama gue?" Kalya berteriak marah, semua murid sontak langsung terdiam dan melihat Kalya. Lalu akhirnya seorang laki-laki mendekat kearahnya.
Laki-laki dengan baju seragam yang berantakan, tidak memakai dasi, dan membiarkan baju seragamnya diluar celana. "Gue, emangnya kenapa?" Suara berat laki-laki itu membuat jantung Kalya terhenti.
Kalya melihat wajah laki-laki itu lekat-lekat, ternyata semakin hari dia semakin tampan, tapi kenapa dia sangat jahat?
"Lo sengaja yah? Sakit tau nggak!" Bentak Kalya melihat wajah laki-laki itu. "Oh, sorry." Jawab Daniel dengan entengnya membuat Kalya geram.
"Mau lo apa sih? Nggak puas hah bikin gue sakit? Lo kenapa sih benci banget sama gue? Gue salah apa?" Teriak Kalya dan membuat semua orang terkejut. Daniel diam melihat wajah Kalya yang sudah memerah dan matanya yang sudah mulai berkaca-kaca.
"Emang,kita pernah kenal?" Tanya Daniel dingin dan langsung mendapat sorakan dari seluruh kelas, Kalya terdiam kata-kata Daniel sangat menusuknya. Segitu bencinya kah Daniel pada dirinya hingga dia dengan tega seperti ini kepadanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
COMA (PINDAH KE DREAME)
Teen FictionKalya dan Daniel menjadi biang perusuh di sekolah ketika hubungan mereka berdua kandas. Daniel selingkuh, dan Kalya jadi sangat membenci laki-laki itu. Mereka sering betengkar dan memperebutkan masalah sepele. Tidak seperti sepasang mantan kekasih l...