20. Life : I'M Home

920 49 6
                                    

'Ini benar - benar putri kita, kamu telah kembali Maureen-Ann. Jangan pergi lagi, hidupmu yang sesungguhnya ada disini,'
-My Indigo my Life-

Pagi itu, keluarga Chouronne berkumpul. Bukan untuk acara keluarga, melainkan membahas mengenai keadaan Rheine yang terus memburuk. Kemarin malam adalah saat yang tidak terlupakan bagi mereka semua. Bagaimana tidak, detak jantung Rheine sempat terhenti sementara. Beruntung, saat itu ada beberapa suster yang sedang berjaga.

"Jadi, bagaimana keputusan kakak?" Tanya Erick.

Albern menghempaskan napas kasar, pikirannya kalut dalam bayang - bayang putrinya. Albern sangat ingin membawa Rheine kembali ke London, namun istrinya itu bersikeras untuk tetap membiarkan Rheine di rawat diPerancis. Albern sangat terpukul dengan kejadian itu, andai saja dia ikut, maka semua ini tidak akan terjadi.

Albern menyenderkan tubuhnya pada sofa, merentangkan kedua tangannya. Akhir - akhir ini dia sangat sibuk dan banyak berpikir, "Aku akan membicarakan hal ini pada Mhere. Jika memang Mhere tidak setuju, maka kita akan tetap membiarkan Rheine disini," Ujarnya.

Erick dan Ona hanya mengangguk mendengar perkataan Albern. Sebenarnya Erick sangat setuju untuk membawa Rheine ke London, begitupun dengan istrinya, Ona. Namun keadaan kakak ipar mereka sungguh rapuh.

"Sebaiknya kakak beristirahat," Ujar Ona kepada Albern.

Ona langsung menarik Erick keluar ruangan untuk membiarkan Albern beristirahat. Setelah pintu tertutup, Albern melepaskan jas kerjanya.Dia baru saja bertemu dengan seorang kliennya yang merupakan seorang dokter, sekaligus untuk membahas keadaan Rheine.

"Papa merindukanmu, nak,"

-0oo0-

-0oo0-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|
|
|


___
Bab terhapus untuk penerbitan.

The Four Seasons of Soul [TELAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang