Part 8

27 1 0
                                    

Siapa sih yang gak senang kalau orang yang kita suka sudah didepan mata. Itulah perasaan Dinda si gadis cupu itu.

Di jam-jam terakhir pembelajaran, kebetulan guru tidak memasuki kelas 12 IPA 1.

"Cie, cie, cie, Dinda lagi berbunga-bunga nih" ucap Cika.

"Din, lue suka ya sama Andi?" ucap Deno.

"Eh apaan sih kalian ini" sahut Dinda.

"Haha ya gak ngaku lagi nih anak" ucap Cika.

Tiba-tiba Ayu menghampiri mereka.
"Eh apa-apaan nih, gak mungkin lah ya Andi suka sama cewe seperti loe" Ucap Ayu yang kini sudah memanas.

"Haha loe aja Yu yang ke pedean, mana mau Andi suka sama cewe sejenis dirimu" sahut Cika.

"Ehh kalian ya" ucap Ayu marah.

"Kalian apa?, disini gak ada Yu yang bisa belain kamu, tau kan bagaimana rasanya tersudutkan?" sahut Cika.

"Tau nih anak, enak gak dikeroyok?" ucap Deno.

"Sudah-sudah buat apa kalian ribut?" ucap Dinda.

"Buat bela kamu Din" sahut Cika.

"Awas kalian ya" ucap Dinda.

"Kami sekarang gak takut lagi Yu, sama ancaman loe dan anak buah loe" balas Deno.

Ayu pun pergi meninggalkan mereka karna Ayu merasa tersudutkan. Itulah Ayu yang suka main keroyok.

"Teman-teman aku ke toilet dulu" ucap Deno.

"Oke Den" sahut Cika.

"Eh Din, kamu tau gak? Bahwa sebenarnya Deno itu suka sama kamu" ucap Cika.

"Hahaha ya enggak lah mana mungkin Deno suka sama aku, aku cuman anggap dia sahabatku" sahut Dinda.

"Kamu gak pernah liat muka Deno ketika kamu dan Andi berdekatan, contohnya tadi kita bicarain tentang Andi, dia malah sewot" ucap Cika.

"Ya sudahlah gak usah dipikirin, aku gak ada perasaan sama Deno" sahut Dinda.

"Eh nanti lagi tuh Deno datang" ucap Cika.

"Kalian ngomongin siapa?" tanya Deno.

"Ngomongin kamu Den, kamu sih ke toilet lama banget" sahut Cika.

"Mana lama, bentar kok" ucap Deno
.
"Eh besok tanggal merahkan? kita jalan yuk?" ajak Cika.

"Boleh tu boleh, Din aku yang jemput kamu ya?" sahut Deno.

"Hem bagaimana ya, aku liat sikon dulu" sahut Dinda.

"Okedeh" ucap Cika.

"Yea akhirnya bel pulang berbunyi, yuk kita pulang" ajak Deno.

"Kalian berdua duluan saja, aku masih ada pekerjaan" sahut Dinda.

"Okedeh Din, aku duluan ya.." ucap Cika.

"Hati-hati Cik" sahut Dinda.

"Din, pekerjaan apalagi sih yang dikerjakan?" tanya Deno.

"Ada deh, kamu pulang gih sana" jawab Dinda

"Ya sudah deh, kamu hati-hati ya" ucap Deno.

"Iya Denoooooo" sahut Dinda.

Akhirnya tinggal Dinda yang tinggal dikelas, sebenarnya Dinda gak ada pekerjaan atau kesibukan, cuman takutnya kalau mereka pulang bareng, mereka juga akan di Bully lagi sama Hits Squad.

Yany ditakutkan Dinda kini terjadi, Hits Squad memasuki kelas 12 IPA 1.

"Cupu sendiri ni ye mana cupu yang lain" ucap Bayu.

"Mereka sudah pulang" sahut Dinda.

"Yaa baguslah, kini tinggal kamu Din sendirian, ya sudah teman-teman beri pelajaran kepada Dinda" ucap Ayu.

Hits Squad mendorong Dinda, hingga Dinda terjatuh.

"Awwww" Teriak Dinda kesakitan.
"Teriak yang kencang gak ada yang dengar!!!" ucap Ayu.

Tiba-tiba ada seorang lelaki memasuk kelas Dinda. Laki-laki itu adalah Andi, yang ingin menanyakan kabar Dinda, akibat kejadian tadi. Andi terkejut karna Dinda terjatuh.

"Ehh ada apa ini, Dinda ngapain kamu dibawah?" ucap Andi.

"Eh super hero datang" sahut Galang.

"Kalian kurang ajar" ucap Andi.

Lalu Andi menampar Galang, disitulah terjadi keributan.
"Sudah-sudah" sahut Dinda.

"Din, mereka selalu giniin loe, apa loe pasrah saja?, Din gua yang akan jaga loe sekarang" ucap Andi.

"Tumben Andi bela gadis cupu ini biasanya marahin dia" ucap Eva.

"Kenapa? kini giliran aku yang marahin kalian, karna ulah kalian yang membuat aku selalu marah ke Dinda.

"Di, aku sayang kamu, kenapa kamu belain Dinda" tanya Ayu.

"Eh cewe brengsek, gua gak pernah ada rasa sama loe" sahut Andi.

"Sudah-sudah" ucap Dinda sambil menangis.

"Oke Din sudah, eh kalian mau kalian itu apa sih?" tanya Andi.

"Aku mau kamu Di, jadi pacar aku" sahut Ayu.

"Hahaha itu gak akan pernah terjadi" ucap Andi.

"Yu Din kita pergi dari sini" Andi pun menarik tangan Dinda untuk pergi dari kelas.

"Di kenapa kamu berantem" tanya Dinda.

"Gak papa" sahut Andi cuek.

"Di aku gak mau dikasiani" ucap Dinda.

"Enggak, siapa juga kasian sama kamu, orang aku mau ke kelasmu mau menanyakan bagaimana keadaanmu, ehh ternyata hits squad malah memberontak dirimu, sontak dong aku marah, karna cewe manis seperti mu dibuat menjadi seperti ini" jelas Andi.

Dinda hanya tersenyum :)

"Din, aku yang akan mengantarmu pulang, tapi naik motor aku ya, karna aku gak bawa mobil" ucap Andi.

"Gak usah Di" sahut Dinda.

"Din jangan keras kepala, ikutlaj bersamaku, aku akan membuat harimu menjadi lebih indah dihari ini" ucap Andi.

Dinda melamun, karna dia mengingat mimpi indah yang kemarin malam dia mimpikan.

"Eh kenapa melamun? Mau gak? Tanya Andi.

"Aku mau kamu antar pulang aja, gak usah kemana-mana" sahut Dinda.

"Oke Din, ayooo" ucap Andi.

Akhirnya Dinda mau pulang bersama Andi.

"Andi jangan ngebut yaaa" ucap Dinda.

"Iya Din" sahut Andi.

Diperjalanan Andi merasa kalau pinggangnya ada yang memeluk dan pada saat itu hati Andi dag dig dug apakah ini tanda-tanda bahwa Andi sedang merasakan jatuh cinta, dan baru kali ini Andi suka sama cewe apalagi cewe ini seorang gadis cupu.

Dinda pun sudah sampai dirumah.
"Andi, silahkan mampir dulu kerumah ku" ajak Dinda.

"Lain kali Din, aku mau pulang cepat karna ada urusan" jawab Andi.

"Ya sudah hati-hati, makasih banyak yaaaa" ucap Dinda.

Andi pun hanya tersenyum dan pulang kerumahnya.

Dinda merasa bahagia karna hari ini Andi bersikap baik kepadanya, Dinda berdoa semoga saja Andi selalu bersikap seperti ini untuk selamanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kehidupan si CUPUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang