Part 3

27 1 0
                                    

Kegugupan masih saja Dinda rasakan, Dinda tidak menyangka Andi bisa bersikap seperti itu kepadanya. Bel sudah berbunyi waktunya siswa-siswi untuk pulang kerumah mereka masing-masing.

"Din, ayo kita pulang" ucap Cika.
"Iya Cik kamu duluan aja, aku ada keperluan sebentar" sahut Dinda.
"Keperluan apa?" ucap Cika.
"Sebenarnya aku ingin meminta maaf kepada Andi" sahut Dinda dengan penuh ke khawatiran.
"Ya sudah, ayo aku temenin" ucap Cika.

Dinda hanya berharap Andi belum pulang dan bisa memaafkan kesalahannya.

"Ayo Cik cepat nanti Andinya keburu pulang" ucap Dinda.
"Iya Din, sabar itu kelas Andi ayo kita masuk" sahut Cika

Mereka berdua sudah sampai dikelas 12 IPS 1 tepatnya ruang kelas Andi.

"ANDI!!!!" teriak Cika.
"Yaaaaa" sahut Andi sambil memalingkan muka.
"Ada apa?" sahut Andi lagi dengan tampang juteknya.
"Ayo Din, bicara" ucap Cika kepada Dinda.
"Emm, emmm" Dinda kini kaku untuk berucap.
"Ayo Din" ucap Cika lagi.
"Ehh kalian ini ada apa sih gak jelas banget, buang-buang waktu saja, kalau ingin bicara ya cepat" sahut Andi dengan nada keras.
"Ayo Din" ucap Cika.
"Ya sudahlah ya gak perlu diperpanjang, aku ada urusan, nanti lain kali aja" ucap Andi yang ingin segera pergi dari ruang kelasnya.
"Ehh Andi tunggu" Ucap Dinda menghentikan langkah Andi.
"Iyaaa ada apaaa gadis manis, buruan lah bicara" sahut Andi.

Mendengar kata manis, Dinda pun akhirnya berani berbicara.
"Aku, aku, ingin minta maaf" ucap Dinda.
"Maaf untuk apa?" sahut Andi.
"Maaf atas kesalahanku pada waktu istirahat tadi" ucap Dinda dengan penuh kegugupan.
"Ya sudahlah ya, gak usah dipikirin lagi, lagian baju aku sudah bersih, duluan ya aku sibuk" sahut Andi meninggalkan Dinda, dan juga Cika.
"Tuhkan Din, Andi itu orangnya cuek banget" ucap Cika.
"Hem, yang penting dia sudah memaafkan aku, dan aku sudah lega dengan semua ini" sahut Dinda.
"Haha beginilah kalau cewe lagi jatuh cinta " ucap Cika dengan sanda gurau.
"Enggak kok, yaudah kita pulang" sahut Dinda.
"Ok, kamu hati-hati naik sepedanya, jangan ngebut seperti pagi tadi ya hahaha" ucap Cika.
"Iya deh iya" sahut Dinda.

Akhirnya, gadis Cupu itupun sudah lega karna sudah mengucapkan kata Maaf dengan lelaki yang dikaguminya.
Itulah perasaan Dinda kepada Andi.
Tapi bagaimanakah kisah mereka selanjutnya?
Penasaran? Yuk lanjut baca...

Kehidupan si CUPUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang