Para suster berlarian ke ruang IGD karena ada korban kecelakaan yang parah, sebuah mobil sport Lamborghini mengalami tabrakan frontal dengan truk yang membuat mobil sport itu tidak berbentuk lagi. Dr. Anaya hari ini yang bertugas di IGD dan dia segera mempersiapkan dirinya untuk menolong korban kecelakaan tersebut.
Korban tunggal tersebut langsung masuk IGD dan mendapat penanganan dari para perawat dan dokter Anaya, tapi mereka keheranan karena dari informasi yang di dapat, ini merupakan tabrakan frontal tetapi keadaannya pasien sangat berbeda. Tidak ada luka parah bahkan patah pun tak ada, hanya luka ringan dan lecet dan hanya mendapatkan jahitan di kepala, kaki dan tangan.
Para perawat berbisik bisik melihat keadaan ini."Eh Hem...." Dr. Anaya berdehem menghentikan para perawat berbisik. Mereka meninggalkan pasien yang masih pingsan menuju meja IGD. Sekitar 5 menit kemudian pasien tersebut sadar dan memperhatikan ke seluruh ruangan.
"Suster...." Panggilnya pada seorang perawat yang ada didekatnya, si perawat menoleh dan mendekati pasien
"Apa yang anda rasakan pak?" Tanyanya
"Tolong panggil dokter Anaya" pintanya pada rekan perawat lainnya."Saya merasa baik" jawab pasien itu
"Tapi pak anda baru mengalami kecelakaan frontal, kami rasa anda harus melewati beberapa pemeriksaan lagi"
Dr. Anaya datang dan memeriksa pasien itu
"Apa yang anda rasakan pak?" Tanya dokter Anaya"Suster ini sudah tanya dan saya merasa baik baik saja"
"Apakah anda pusing atau keluhan yang lain?" Tanya dokter Anaya lagi
"Saya bilang saya tidak apa apa, saya mau pulang sekarang" ucapnya
"Maaf pak, saya tidak bisa mengijinkan anda pulang sebelum anda melakukan beberapa pemeriksaan" ujar dr. Anaya.
"Suster tolong persiapkan pemeriksaan MRI untuk memeriksa organ dalam bapak ini"
"Baik dok"
"Saya bilang saya baik baik saja, apa dokter tidak dengar!" Bentak pasien tersebut
Semua perawat terdiam, dokter Anaya yang akan melangkah pergi juga membalikkan badannya ke pasien tersebut.
"Maaf pak, saya harus memastikan itu dengan pemeriksaan MRI" ucap dr. Anaya menahan amarahnya.
"Oh begini ternyata seorang dokter mencari uang, dengan memaksa melakukan berbagai pemeriksaan yang tidak perlu"
Dr. Anaya meradang mendengar perkataan pasien tersebut.
"Suster Mitha...!"
"Iya dok"
"Pasien ini merasa baik baik saja jadi tidak perlu melakukan MRI, tapi sebelum dia pulang persilahkan beliau menandatangani pernyataan pulang paksa agar rumah sakit kita tidak dituntut karena memperbolehkan pasien yang masih sakit pulang" ucap dr. Anaya sambil menatap tajam pada pasien dan kemudian beranjak pergi
Seorang ibu masuk ke ruang IGD, ia mencari pasien kecelakaan, yang ternyata yang ditangani dr. Anaya tadi
"Dzakka.... Kenapa bisa kayak gini nak?"
"Biasa lah mah, ayo kita pulang"
"Apa benar kamu sudah diperbolehkan pulang, keadaan kamu kayak gini? Suster saya mau bertemu dokter yang menangani anak saya"
"Maaf Bu, putra ibu memaksa pulang padahal dokter Anaya menjadwalkan pemeriksaan, ini surat pernyataan pulang paksanya sudah ditandatangani" jawab suster yang di tanya
"Ih kamu itu Dzakka selalu begitu, ya sudah ayo pulang, makasih suster" ibu itu menyelesaikan administrasi dan membawa anaknya pulang.
"Apes banget hari ini gue dapet pasien rese kaya gitu!!!" Ucap dr. Anaya sambil menghempaskan tubuhnya di kursi meja kerjanya di ruang IGD, yang berhadapan dengan meja kerja dokter Anggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER VS LAWYER
عاطفيةAnaya syahira, 26 tahun seorang dokter yang tidak punya waktu untuk menjalin hubungan dengan seorang pria manapun, dia seorang yatim piatu yang ditinggalkan kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan mobil saat akan menghadiri wisuda kedokteranny...