12

2.5K 512 27
                                    

📍School
— two days after chap. 11.

Mereka semua lagi pada sibuk untuk berangkat kesekolah di hari Sabtu pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka semua lagi pada sibuk untuk berangkat kesekolah di hari Sabtu pagi ini.

Bukan untuk ekskul, tetapi untuk menemui Renaf, si bertudung hitam paling banyak bicara.

Tidak ada guru disekolah, tidak ada siapapun. Hanya ada satpam, bergantian menjaga, tetapi hanya tidur dikursi sambil menyalakan televisi.

mereka membawa Eunbin. Dua hari dirawat dirumah sakit, kondisinya telah membaik. Eunbin juga sudah sadar kembali.

"Tangan gue sakit banget anjeng." Keluh Eunbin, sambil memegang tangannya yang robek, juga jari tengahnya yang sudah tidak ada. Diamputasi.

Tidak perlu khawatir. Luka Eunbin sudah di jahit. Walaupun keadaan tangan masih ngilu dan nyeri, Eunbin boleh pulang sambil melakukan rawat jalan.

Nancy menepuk punggung Eunbin. Menandakan bahwa Eunbin harus sabar.

"Gue udah lama ga ketemu Kyla ya. Udah dua hari semenjak dia kesayat-sayat, dia hilang." Oceh Jisung, Haechan mengangguk.

"Iya gue juga gitu. Kayaknya kita semua dah udah lama ga liat Kyla lagi." Jawab Haechan.

"Hush. Kalian jangan sampe kepancing sama tudung hitam. Kyla mungkin kondisinya lebih parah dari pada Eunbin sekarang, tapi gue yakin Kyla akan tetep hidup." Jawab Guanlin.

"Oke." Jawab yang lainnya.

"Kita ke perpus. Gue pernah baca buku dongeng tentang dunia Topea dan Topiga, tetapi itu ternyata asli." Kata Guanlin, memimpin didepan.

Jumlah mereka sekarang berempat belas. Hanya Kyla yang tidak ada. Entah kemana. Entah masih hidup atau tidak juga.

"Gue juga pernah deh baca dongeng tentang dunia kebaikan, tapi bukan Topea. Ga disebutin namanya." Oceh Kangmin, Guanlin mengangguk.

"Iya. Kalo ga salah sih itu." Jawab Guanlin.
"Tapi apa gunanya buku dongeng di SMA?" Tanya Jeongin.

Deg!

Jeongin benar juga. Guanlin ga punya jawaban.

"Atau mungkin... Buku ini jejaknya?" Tanya Nancy. "Bisa jadi. Lorong gelap mungkin ada disini. Tapi sebelum ke Topiga.. Gue pengen kalian dateng ke kampung gue dulu. Kita harus tanya tanya ke kakek kakek gue." Kata Guanlin, yang lain mengangguk.

Lebih baik datang ke dunia kebaikan, dari pada kedunia penuh kebencian dan kejahatan.

Guanlin mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya.

Jam tangan?

"Daniel wellington banget sia." Daehwi nyerocos aja. "Kaya terserahlah." Sahut Ryujin.

Guanlin tetap diam sambil memegang jam tangan seharga tiga juta rupiah itu. Memejamkan mata, menyebutkan nama teman temannya satu persatu,

Lalu mereka menghilang.

silence × 00-01✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang