*baca note di bawah nanti y
Nana POV
Suara hujan terdengar sangat keras di telinga ku
"Eomma hiks...Jangan tinggalin Nana..."
Aku menangis di tengah kuburan sendirian
"Nanti Nana sama siapa ma?hiks"
Bagaimana mungkin saat ibuku meninggal dunia , tiada satu pun orng yang memberitahu ku?
"Ini pasti cuma mimpi kan hiks"
Bahkan ketika ibuku telah dikuburkan
aku sama sekali tak tau apapun
tak ada yang memberitahu ku
"Hiks eomma jangan ninggalin Nana"
Aku terus menangis dihadapan kuburan eomma
Tak peduli bahwa badanku sudah basah kuyup
Aku hanya ingin berada disisi eomma
Dimana ayahku? Haha
Bahkan sepertinya dia lupa bahwa aku hidup?
dia telah meninggalkan ku dengan eomma demi selingkuhan nya dan sekarang telah memiliki keluarga baru
"Hiks eomma"
Hujan semakin deras dan deras
Tetapi mengapa perlahan hujan tak mengenai tubuhku?
Aku melihat keatas dan mendapati sebuah payung
Aku pun menoleh ke orang yg memayungi ku
"Nih, Pake aja payung nya jangan biarin badan lo makin basah"
"Ehm?makasih tapi gausa repot repot "
Lelaki itu menggeleng pelan
"Baju lo basah banget,muka lo pucat,lo bisa sakit"
Ia tersenyum kemudian meletakkan payung itu di tangan ku
"Gw emang gatau masalah lo apa, tapi jangan smpai itu ngebuat diri lo sakit "
Aku tersenyum
kemudian mengambil payung itu
aku membungkuk kepadanya
"Makasih"
"Iya"
Aku kembali menegakkan badanku
ia masih tersenyum ,kemudian berjalan kearah ku
"Lo mo ngapain?"
Ia tetap berjalan kearah ku sambil melepas hodie nya
"Nih hodie gw buat lo aja , baju lo basah banget "
"Eh gausah re-.."
belum selesai bicara, ia sdh memakaikan hodienya ditubuhku
Ia tersenyum sebelum akhirnya meninggalkan ku
"Gw deluan ya , gw harap kita bisa ketemu lagi nanti"
aku tersenyum
siapa lelaki itu?
TBC
