Awal itu...

6 2 3
                                    


Pagi di hari selasa, seorang siswi cewek berjalan dari arah parkiran sambil menggendong tas ransel dan tangannya yang membawa buku pelajaran, tak lupa sambil mendengarkan lagu lewat headset. Itulah kebiasaan seorang Reyy.

“Reeeeeeyyyy!! Lepas headset lu dong gue mau bicara. Reeeeeyy!!” satu headset sebelah kiri lepas begitu saja dari telinga Reyy
“Apaan sih lu Ndra! Masih pagi juga. Udah bikin orang naik darah” sambil benerin headseat sebelah yang lepas.
Andra adalah teman sekelas Reyy yang kerjaannya jahilin orang, gak di kelas gak di luar kelas sama aja.
“kok dipasang lagi sih Reyy. Ih dengerin gue elah” rengek Andra
“apa sih Ndra, lu mau ngomong apa????” Reyy sambil lepas headset karena udah gak mood lagi dengerin lagu dan menatap Andra dengan wajah kesal
“jadi, kemaren it-

BRUKKK

“sorry, sorry gue gak sengaja” ucap cowok yang ada di depan Reyy
Reyy jongkok dan mengambil buku buku yang jatuh dari tangannya
“iya gapapa” sambil berdiri
“serius gapapa? Sorry ya gue tadi gak liat soalnya buru buru, lu serius gapapa?” tanya cowok itu sekali lagi dengan napas yang terengah-engah.

Reyy hanya menjawab dengan anggukan “gue gapapa kok”
Semudah itu jika berhadapan dengan Reyy, Reyy juga gak mau memperpanjang masalah dengan respon marah-marah karena itu terlalu ‘ribet’.

Seketika Andra menoleh dan melihat kejadian itu, ia sadar yang menabrak Reyy itu adalah temannya sendiri.

“eh Nathan ngapain lu nabrak cewek gue” kata Andra ngaku ngaku
“gue tadi gak sengaja cuy, abis buru buru dikejar Bu Sinta. Maklum gue disini kan banyak fansnya” sambil ketawa, padahal Bu Sinta ngejar dia karena udah berangkat telat.
“serah lu deh, pedenya kebangetan” jawab Andra singkat
“sama lu juga, mana ada cewek cantik kayak gini mau jadi pacar lu” balas Jonathan
“tai lu, oiya ngomong ngomong kenalin nih temen sekelas gue namanya Reyy” Andra menoleh ke Reyy
Seketika mereka saling berjabat tangan
“Jonathan, Jonathan Wilbert” ucap Jonathan dengan senyum yang mengembang.
“Reyya Amanda, panggil aja Reyy” balas Reyy
“eh Reyy gue boleh minta nomor WA lu gak? Sapa tau kesukaan” tanya Jonathan bercanda, sambil mengeluarkan ponsel dari sakunya
“boleh, 085 salah satu salah semua” jawab Reyy sambil ketawa
“yaelah, serius nih. Lu berdua sama sama ngeselin ya” muka kesel Jonathan muncul sambil jari telunjuknya bergerak menunjuk Reyy dan Andra
“hahahaha” Reyy dan Andra ketawa

Reyy dan Jonathan pun saling tukar nomor hp. Tanpa disangka dari pertemuan itu sebuah kisah dimulai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WAITINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang