Persiapan tampil «2»

301 13 3
                                    

🌹🌹🌹

Sebab hidup ini adalah ibadah kepada Allah, maka tugas kehambaan kita adalah mengemudi hati menujuNya

🌹🌹🌹

Adzan berbunyi menandakan waktu sholat zuhur tiba. Adam yang tadinya sedang membaca Al-Qur'an menutup kembali Al-Qur'annya. Adam tinggal di Asrama. Asrama itu berada di belakang Majelis. Bisa dibilang Majelis yang mempunyai Asrama(?).

Nama lengkapnya adalah Muhammad Adam Abdussalam. Kini jika dibandingkan dengan sekolahan SMA. Ia berada di kelas 2SMA. Adam yang keturunan Arab dari Ayahnya, menjadikan ia banyak diminati kaum hawa. Menurutnya, kegantengan wajahnya itu adalah cobaan dari Allah. Akhlaknya yang baik diiringi dengan baiknya tampang, membuat kaum hawa terpesona. Hanya melihat senyumnya saja, bisa membuat orang jatuh cinta pada pandangan pertama. Namun, Adam tidaklah ingin merayu perempuan dan mendekatinya, apalagi sampai berpacaran. Adam yang terkenal ramah, membuat teman-temannya senang jika didekatnya. Adam mempunyai dua sahabat yang sedikit lebih tua dibandingnya. Yang pertama adalah Ali. Ali berumur 19tahun. Dan yang kedua adalah Wahyu yang berumur sama seperti Ali.


Ustadz menjelaskan pengumuman yang ditonton oleh para santri.
"

jadi minggu depan kita akan melakukan acara yang diiringi dengan sholawat, agar para tamu merasa nyaman, sebaiknya jaga sikap dan prilaku kalian jangan ada yang sampai lari-larian. Dan yang lebih penting, kita akan kedatangan tamu syaikh Abu Bakar Bassamah. Jadi mohon bantuannya. ¹Jazaakallahu khayran wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh" Ustadz Utsman mengakhiri pembicaraanya yang cukup panjang itu.

Para santri pun diperkenankan untuk kembali kembali ke Asrama. Adam yang kebingungan mencari sendal nya pun terpaksa menunggu orang-orang untuk mengambil sendalnya masing-masing. Setelah merasa tidak terlalu banyak lagi santri yang keluar, Adam mencari sendalnya.
"Alhamdulillah, ketemu juga sendal ²ana" ucap Adam saat ia menemukan sendal nya.

Adam pun menuju asrama dengan Ali temannya. Saat sedang menuju asrama, ada yang memanggil suaranya.
"Adam" panggil seseorang
Adam secara spontan melihat ke arah sumber suara, ia menemukan ustadz Utsman yang memanggil. Adam pun menghanpiri Ustadz Utsman.
"Ada apa tadz?" tanya Adam
"Antum nanti sore latihan ya, buat minggu depan" ucap Ustadz Utsman
"iya tadz" jawab Adam kepada Ustadz Utsman.

Adam pun kembali ke Asrama, kemudian ia bersama para santri-santri lainnya melanjutkan kegiatan.

Sekarang sudah pukul Jam empat sore. Setelah melakukan shalat Ashar, para santri kembali melakukan kegiatan seperti biasa. Namun Adam dan para santri yang sudah dipilih berlatih untuk minggu depan. Setelah selesai dengan latihan, Adam pun kembali ke asrama.

Allahu Akbar, Allahu Akbar
Suara Adzan berkumandang dengan lantang. Maghrib pun dilaksanakan para santri dengan tenang. Setelah selesai, Para santri disambut dengan pengajian rutin malam sabtu dan malam minggu.

Pengajian dilakukan dengan lancar seperti biasanya. Setelah pengajian, dilakukanlah shalat isya berjamaah. Adam kembali setelah melakukan shalat isya berjamaah.
"dam, kira-kira nanti acaranya gimana ya dam"
Tanya Ali
"gatau juga, semoga berhasil" jawabnya
"aamiin, mudah-mudahan ya dam"

Adam dan Ali kembali kekamarnya.
Tok tok tok
Terdengar suara pintu yang diketok oleh seseorang.
"assalamualaikum" panggil orang itu dengan nyaring

Adam pun membuka pintu dengan sigap.
"Waalaikumsalam, opo toh yu. Kamu ini kaya orang dikejar setan aja"jawab Adam
"Ada apa yu?"tanya Ali dari tempat tidurnya
"gapapa, hehehe" jawab wahyu dengan senyum cengengesannya.
"kamu tu, bikin kaget ana aja, yu" jawab Ali disusul dengan lemparan bantal nya.

"wes, saiki aku nginep dikamarmu" kata wahyu dengan logat khasnya.
"tidur dimana?" jawab Ali dengan nada tinggi
"Ngisor" Kata wahyu sambil meletakkan bantal yang Ali lempar tadi, dan merebahkan diri di lantai.

Merasa kasian karena Wahyu hanya beralaskan semen dan kebetulan bajunya sangat tipis. Adam menyuruh Wahyu mengambil selimutnya di dalam lemari pakaiannya.
"Mas wahyu, punyaku ada selimut itu loh. Di lemari pakaiannya" kata Adam sambil menunjuk lemari pakaiannya

Wahyu pun memgambilnya dan meletakkan selimut itu di lantai.
"wahyu, hati-hati ya. Kemaren di samping rumahku ada orang kena paru-paru basah gara-gara tidur di lantai yu" kata Ali menakut nakuti Wahyu.
"kemaren juga ada dimuka rumahku orang yang mulutnya pindah kemata matanya pindah kemulut gara-gara banyak bicara pas mau tidur" balas Wahyu.

Adam mematikan lampu kamar dan kembali ke kasur nya.
"kemaren ada orang di belakang rumahku yang kepalanya gabisa pisah karena mulut mereka gabisa diam" balas Adam dengan wajah datar.

Merekapun tidur setelah cekcok panjang di malam itu.

Malam berganti dengan siang, setelah melakukan shalat subuh. Para santri diperintahkan untuk mempersiapkan ruangan untuk persiapan acara sholawatan.

"Adam, Ali" panggil ustadz Utsman
"iya tadz" mereka berdua menghampiri.
"tolong belikan tali di pasar" suruh ustadz Utsman
"iya tadz" jawab mereka
Santri di sana memanglah boleh keluar jika meminta izin, karena itu hanya seperti majelis biasa tetapi ada Asrama didalamnya.

Adam dan Ali pun pergi kepasar dekat dengan majelis ta'lim itu sendiri. Mereka mencari apa yang diperintahkan oleh ustadz nya itu. Setelah kurng lebih 5menit mencari, akhirnya mereka menemukan apa yang awal mereka cari. Karena hari ini pasar nya sangat padat, mereka agak lama untuk mencari talinya. Saat hendak menuju toko itu, Adam berpapasan dengan seorang perempuan.

/deg deg/
Itulah yang saat ini ia rasakan. Jantungnya kembali normal saat ia sudah jauh dengan wanita itu. Wanita itu bertunduk, dan Adam hanya melihat nya sekilas saja. Kenapa ia merasakan jantungnya tak bisa diam?

"mas ini uangnya" kata Ali memberikan uang itu
Tugas mereka sudah selesai, sekarang Ali dan Adam keluar dari pasar. Ia bertemu dengan perempuan itu lagi. Adam merasakan jantungnya seperti tadi lagi. Nmun kini ia tak memandang siapa perempuan itu.
"apakah dia perempuan yg sama?" batin Adam

Setelah selesai mereka kembali ke Majelis untuk memberikannya kepada ustadz Utsman.
"panas banget ya dam? Muka nya sampai merah gitu" kata ustadz nya sambil mengambil tali yang dibeli adam dan ali
"ah masa sih tadz" tanya balik Adam sambil mengelap wajahnya
"biasa tadz, lagi ehm ehm" bisik Ali kepada Ustadz Utsman

¹Jazaakallahu khayran = semoga Allah membalasmu dengan kebaikan/untuk laki-laki/ (bahasa arab)
²ana = saya(bahasa arab)
³Saiki = sekarang (bahasa jawa)
Ngisor = bawah (bahasa jawa)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Majelis Vs PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang