Dirumah Eyang «1»

221 15 0
                                    

🌹🌹🌹
Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. (Al-Baqarah: 165)
🌹🌹🌹

Allahu Akbar, Allahu Akbar
Suara adzan berkumandang dengan lantang yang membuat para santri terbangun. Aisyah yang sudah lama bangun, langsung mengambil air wudhu. Dan ke mesjid untuk melakukan shalat subuh berjamaah.
Setelah melakukan shalat subuh, Aisyah dan santri lainnya kembali ke asrama. Sehabis itu, Santri pun sarapan pagi dan mempersiapkan diri untuk belajar formal.
"Aisyah, minggu depan ada acara sholawatan. Datang yuk!" kata temannya mengajak Aisyah
"tempatnya dimana?" tanya balik Aisyah
"di majelis Ta'lim deket pasar" jawab temennya
"insha allah yaaa"
"ok"

Hari ini Aisyah dan santri lainnya pulang kerumah. Aisyah yang cukup lama tak bertemu dengan orang tuanya merasa bahagia, karena hari ini dia bisa melepas rasa rindu itu.
"abiiii ummiiiiii" kata Aisyah saat memasuki rumah
"Assalamualaikum dulu kali" kata kakaknya dari belakang, seperti pulang dari rumah kakek
"Assalamualaikum" kata umar, kakaknya Aisyah.

Aisyah langsung menuju ke dapur mencari dimana keberadaan kedua orangtuanya itu. Aisyah menemukan ummi dan abinya sedang di dapur menyantap makanan bersama paman dan umar. Aisyah langsung menuju dapur dengan cepat.
"ummmmiiiiiiii"kata aisyah dengan nyaring

Umminya menengok dimana sumber suara itu. sepertinya ia mengenali suara itu. Ternyata Aisyah lah yang memanggilnya dari tadi. Aisyah berlari ke arah umminya sambil membentangkan kedua tangannya. Lalu memeluk umminya.
"eh Ais udah pulang?" tanya umminya
"iya umm"
"udah sana ganti baju baru nanti makan" kata umminya
"iya, ais bau mmi, jangan mau dipeluk sama ais" kata umar Ikut-ikutan
"iiih, mas umar"

Ais menyalami abinya yang sedang sibuk berbincang dengan pamannya itu. Lalu, ia pun pergi kekamarnya untuk mengganti baju. Setelah itu ia menuju dapur untuk memyantap makanan.
"Ais, hari ini ada acara sholawatan di rumah kakek. Ikut ga?" kata pamannya
"ummi abi, boleh ya?" kata Aisyah meminta izin pada umminya
"iya boleh" jawab umminya
"ikut aja" kata abinya

Ais langsung menatap pamannya dan menggerakkan alisnya naik turun pertanda ia ingin ikut dan dibolehkan.

Sudah sore hari, Aisyah pun pergi ke acara sholawatan kakeknya. Walaupun hanya di rumah, Aisyah senang sekali, karena menurutnya ia bisa bertemu dengan keluarga besarnya itu. Disana juga akan banyak anak-anak yang membuat suasana semakin ramai.
"mba ais" panggil segerombolan anak anak kepada ais dan memeluknya.
"mba udah lama gak sholawatan" kata anak yang sepertinya berumur 8tahun
"iya Yaseen kan mba di pesantren, gabisa ke sini"

Setelah lama bermain dengan anak kecil. Sholawatan pun dimulai.
"Aisyah, ¹afwan itu kata eyangmu sholawatan nya udah dimulai" panggil khalid. Anak buah kakeknya yang tinggal di rumah kakeknya untuk mengikuti beliau dimanapun bersholawat. Khalid juga keturunan Arab asli. Kakeknya yang berteman dengan kakeknya Aisyah, membuat keduanya saling mengenal.

Aisyah pun duduk di dekat kakeknya. Mereka pun melantunkan sholawat qomarun yang disusul dengan ya habibal qolbi. Aisyah memang memiliki suara yang merdu, mungkin itu faktor keturunan keluarga. Ais juga mengikuti habsyi di pesantren. Ia sudah berkeliling di kota-kota besar untuk melantunkannya, entah itu bersama temannya ataupun kakeknya.

Selesai bersholawat, keluarga besar Aisyah pun makan bersama disusul dengan sholat maghrib bersama. Ia merasa senang ketika melihat keluarga besarnya itu berkumpul bersama. Ia harap, keluarganya nanti bukan hanya bisa berkumpul di sini tapi juga di syurga.

¹Afwan ; maaf (dalam bahasa Arab)

Majelis Vs PesantrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang