"Assalamu'alaikum."
"Wa'alaikumsalam, Naruto. Masuklah, ummi sudah menunggumu sejak tadi." Sambut Tsunade dari dalam rumah.
Naruto tersenyum tipis dan mencium punggung tangan wanita yang selama ini selalu ada untuknya setelah kepergian ibunya.
Tsunade merangkul Naruto dan membawa gadis itu masuk ke ruang keluarga, dimana suaminya sedang duduk seraya menikmati teh buatannya.
"Assalamu'alaikum abi."
"Wa'alaikumsalam." Sahut Jiraya seraya meletakan kembali mug berisi teh ke atas meja, ia menatap putri angkatnya sayang.
"Bagaimana kuliahmu?"
"Alhamdulillah baik abi, dan besok aku akan mewikili kelas untuk ajang lomba cerdas cermat Islami, doakan aku biar bisa menang besok."
"Aamiin." Sahut Tsunade dan Jiraya bersamaan.
"Syukurlah kalau kau baik-baik saja, dan sekolahmu juga baik." Jiraya tersenyum tipis, kemudian menatap putrinya intens, "Naruto." Panggilnya dan gadis itu segera membalas tatapannya.
"Iya?"
"Kau sudah siap untuk menikah?"
Naruto terdiam dengan pandangan bingung lalu kembali menatap ayah angkatnya, "In syaa Allah jika sudah ada yang ingin melamarku, tapi-"
"Ada yang ingin melemarmu, dan dia menerima masa lalumu."
Naruto terkejut bukan main mendengarnya, ia menatap ayah angkatnya dengan pandangan tidak percaya, "Benarkah abi?" tanyanya memastikan dan Jiraya mengangguk pelan sebagai jawaban.
Naruto bungkam, ia terduduk diam dengan semua pikirannya.
"Dia pria yang sangat baik, usianya tiga puluh tahun, orang tuanya akan kembali kesini besok malam, bagaimana?" ujar Jiraya.
"Kalian bertemu saja dulu, dan bicara, jika cocok baru kita akan bahas, kapan kalian akan menikah, kami tidak memaksamu, Naruto." Ujar Tsunade.
"Baiklah ummi, kalau dia siap, Naruto pun siap." Jawab Naruto mantap.
Kedua orang tua angkatnya pun tersenyum senang mendengarnya.
oOo
Semua mahasiswa/mahasiswi muslim dan muslimah Universitas Islam Konoha atau yang sering disingkat UNISKO. Kini tampak berdiri di depan aula dengan senangnya karena hari ini adalah lomba cerdas cermat sekaligus menutupan acara yang beberapa hari ini di selenggarakan, di acara ini juga akan di hadiri lansgung oleh Uchiha Sasuke selaku juri, jadi wajar saja banyak sekali mahasiswa dan mahasiswi yang mengantri untuk masuk ke dalam aula.
Dengan wajah dingin tapi terkesan ramah, Sasuke berajalan memasuki aula diiringi dengan tepuk tangan para mahasiswa dan mahasiswi yang menghadiri acara tersebut. Sasuke duduk dikursi yang sudah di sediakan bersama dengan para juri lainnya. Sementara itu sang MC acara sudah siap memulai ketika mendapatkan kode dari ketua pelaksana.
"Assalamu'alaikum, warrohmatullohi wabarokatu!" seru MC mengucapkan salam dan yang siap membuka acara.
"Waalaikum'salam warrohmatullohi waborokatu!" jawab semua orang yang hadir.
"Apa kabarnya UNISKO?!"
"Alhamdullillah luar biasa Allahu akbar!!!"
"Alhamdullillah pada semangat ya hari ini semoga Allah selalu senan tiasa melimpahkan segala nikmat kesehatannya bagi kita semua amin, amin ya robbal alamin."
Seorang gadis berkerudung biru dongker tengah berjalan dengan pelan dibalik kerumunan orang-orang yang berdiri. Ia memakai id card yang terpasang dilehernya dengan tulisan 'Peserta' gadis yang memiliki sepasang sapphire indah itu tampak bersembunyi dibalik salah satu pilar yang ada di dalam ruangan tersebut dan sesekali ia mengintip dan melihat kearah Sasuke yang kini sedang memberikan kata sambutan.
Hatinya bergetar dan rona merah menghiasi kedua pipinya. Dia memang pria yang sangat baik, batinnya lirih.
"Lomba cerdas cermat, kita mulai!"
Suara gemuruh tepuk tangan mulai terdengar riuh dan para peserta segera diminta untuk maju ke depan.
Para peserta sesi pertama sudah berdiri di depan meja ukuran kecil, yang mana ada bel di atas meja untuk mereka tekan ketika ingin menjawab pertanyaan.
"Saingan kita para veteran." Bisik Ebisu sambil memperhatikan banyaknya kelompok dari berbagai semester.
"Kita harus berjuang dengan sungguh-sungguh!" ucap Hinata pelan dengan semangat yang membara.
"Kau benar Hinata." Sahut Naruto
Dua jam berlalu, para peserta di sesi pertama dan kedua mulai kalah, meninggalkan beberapa kelompok yang menang di sesinya. Dan ketika kelompok Naruto maju, para sporter berteriak kegirangan, sesi tiga berjalan begitu panas, karena Naruto bahkan sempat menekan bel sebelum soal selesai di bacakan, hingga akhirnya kelompok Naruto maju ke sesi final.
"Keren!" seru Ebisu setelah selesai bagian kelompok mereka.
"Aku sampai greget sendiri tadi, ya ampun!" ucap Hinata sambil terkekeh pelan, sedangkan Naruto hanya tersenyum menanggapi kedua temannya, tanpa tahu kalau saat ini ia di perhatikan oleh Sasuke dari kejauhan.
"Menarik." Sasuke tersenyum tipis kemudian menghampiri para panita yang sedang beristirahat, karena lomba akan di lanjutkan nanti setelah dzuhur.
oOo
Naruto masuk ke dalam masjid bersama dengan Ino dan Hinata, setelah mengambil air wudhu. Mereka bersiap untuk sholat dhuzur berjamaah, Naruto mengenakan mukenah berwarna biru muda, dan ia melepaskan masker yang menutup wajahnya hingga beberapa mahasiswa yang melihat wajahnya terpesona. Wajahnya putih berseri seperti bercahaya, apalagi ketika gadis itu tersenyum, dia terlihat sangat manis sekali.
Suara iqomat mulai terdengar dan sholat segera di mulai, dan ternyata Sasuke lah yang menjadi imam, Naruto jadi malu sendiri tetapi ia harus menyingkirakn rasa cintanya itu untuk sesaat, karena kini ia harus menjalankan ibadahnya.
Bersambung~
![](https://img.wattpad.com/cover/144094298-288-k941982.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With You [END Tersedia Versi PDF]
Fiksi PenggemarNaruto sadar diri akan keadaannya, dia hanya mahasiswi miskin dengan latar belakang yang tidak jelas tapi ia tidak menyangka bahwa apa yang di katakan Ino benar terjadi. Dia menikah dengan Sasuke, seorang pengusaha muslim favorite banyak orang yang...