Menurutmu definisi bahagia itu seperti apa?
- ACA-
Arva menuliskan sesuatu di atas kertas sticky notes berwarna biru kemudian menempelkannya di mading sekolah. Ia tersenyum sendiri melihat jawaban yang barusan ia buat.
"Wei lo ngapain senyum-senyum sendiri? Mabok lem?" Arva tidak menyahuti perkataan Bagas, membuat si empunya mengikuti arah pandangan Arva.
"Yaelah.. jigong kuda!! Sok-sokan puitis lo." Bagas menoyor kepala belakang Arva.
"Ah tai lo berisik."
"Tai gue mana bisa berisik sih bro? Udah ayok cabut ke kelas Danish." Bagas menyeret leher Arva.
Mereka berjalan bersisian dengan posisi Arva yang masih diseretnya, "Apaan sih lo Nyuk, lepasin bego."
Beberapa murid yang ada di koridor sekolah hanya terkikik melihat tingkah laku mereka yang selalu absurd.
"Mau ngapain sih kita ke kelasnya Danish?" tanya Arva.
Bagas mengangkat bahunya "Gak tau tuh si kunyuk Eggy yang nyuruh kita kesana."
Arva memutar bola matanya malas, "Lo duluan deh, gue mau ke toilet dulu."
"Oke" Bagas melanjutkan perjalanan ke kelas Danish, sedangkan Arva melangkahkan kakinya ke arah yang berlawanan.
***
Eggy berjalan di koridor menuju kelas Danish. Satu tangannya menenteng paper bag yang berisi kue artis, oleh-oleh khas Malang dari mamanya untuk ketiga temannya. Sedangkan tangan yang satunya lagi sibuk menari di atas layar ponselnya.
JARANG DIGOYANG (4)
Woi nyunyuk!!!
Read by 2
Bagas : Oit?
Danish : Ngapa?
Ke kelas Danish, Gas. Ajak si monyet kutub sekalian.
Read by 2
Bagas : Ngapain?
Banyak nanya lo, kaya cewe yang lagi ngepoin gebetannya.
Read by 2
Bagas : Yee ajg!
Eggy memasukkan ponselnya kedalam saku celana ketika ia sudah sampai tepat di depan pintu kelas Danish.
Sebelum melangkah ke tempat duduk Danish, ia sempat melihat tempat duduk Cetta yang kosong.
"Nih dari nyokap gue." Eggy meletakkan paper bag di meja Danish.
Danish mengintip isi paper bag tersebut "Apaan nih?"
"Sedekah buat kaum dhuafa." Jawab Eggy ngasal.
"Tai." Danish menjitak dahi Eggy.
"Aww.. sakit kutu!!" Ringis Eggy.
Eggy menduduki bangku disamping Danish yang masih belum ada penghuninya. "Cetta mana? Belum dateng?" tanyanya sambil mengambil kotak dari paper bag yang dibawanya.
Danish hanya mengangkat kedua bahunya, "Gatau."
"Hmm.. wanginya enak anjing." Ujar Eggy setelah ia mencium aroma dari kue pemberian mamanya.
"Yang lain mana?" Tanya Danish sambil mengambil satu bagian kue tersebut.
Eggy menggeleng-gelengkan kepalanya, "Ak au.." mulutnya sibuk mengunyah makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cetta Azarin
Novela JuvenilAku adalah gadis yang tak pernah merasakan cinta. Perasaanku dipaksa untuk mati sejak kejadian dua tahun yang lalu. Selama ini aku hidup bagai manekin yang dapat berjalan. Sampai saat aku bertemu dengan mereka, hidupku perlahan-lahan mulai berubah. ...