Hal lainnya?

97 14 0
                                    

"Aku mencintaimu,"

Dua kata yang sangat ingin kusampaikan kepadanya saat ini, dan untuk kalimat inilah aku hidup kembali.

"Hei, apa kau mendengarkanku?" Yerim melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Jonghyun.

"Apa?"

"Sudah kuduga kau tidak mendengarkanku. Yasudah, kita akan pergi kemana?"

Ding dong!

Rencana yang juga belum sempat ia pikirkan. Semua serba dadakan dan sangat kacau. Dia segera memutar otaknya dengan cepat.

Saatnya memanggil kenangan!

🌹🌹🌹

"Sebenarnya apa yang ingin kau katakan padaku, sehingga kau repot-repot membawaku kesini?" Tanya Yerim pada Jonghyun dengan tatapan penuh selidik.

"Pertama, perkenalkan namaku Kim Jonghyun."

Sial! Masih bisa-bisanya aku tersenyum disaat seperti ini. Bukan salahku,tapi hatiku yang selalu tersenyum saat melihatnya.

"Ah ya, namaku Lee Yerim. Dan sepertinya kau sudah mengetahuinya tuan Kim," sahut Yerim ditambah dengan senyuman kikuk.

Ya seperti yang kalian bayangkan, bagaimana bisa kau merasa nyaman di situasi dimana kau tidak mengetahui siapa orang yang tiba-tiba membawamu.

"Silahkan membuat pesanan," seorang pelayan datang mendekati Jonghyun dan Yerim.

"Saya pesan mocha latte," ujar Jonghyun.

"Dan saya.." kata Yerim

"Machiato," sambung Jonghyun.

"Umm, sepertinya kau mengenalku banyak tuan Kim Jonghyun."

Jonghyun hanya melemparkan senyum manisnya. Lagi-lagi dia tersenyum.

"Jadi begini.." mulainya.

"Aku ingin bekerja sama denganmu, maksudku aku ingin mensponsori butik milikmu." Tutur Jonghyun to the point.

"Apa itu cukup jelas?" Tanya Jonghyun.

Lalu pesanan mereka datang. Jonghyun menyesap sedikit latte-nya.

"Uhm, aku mengerti di bagian kau ingin bekerja sama denganku, tapi aku tak mengerti dengan maksudmu ingin melakukan itu. Apa aku boleh tau?" Yerim masih setengah terkejut dengan maksud kedatangan Jonghyun.

Sebenarnya ide ini muncul tiba-tiba saja di benak Jonghyun. Tentang bagaimana cara dia akan mensponsori Yerim dia tidak tahu.

"Ah, kupikir kau tidak perlu memikirkan sampai sejauh itu. Bagaimana? Apa kau setuju?" Jonghyun memastikan.

"Eung, kalau masalah itu ya aku setuju saja. Bahkan itu lebih baik bagiku memiliki sponsor." Kata Yerim dengan tidak bertele-tele.

🌹🌹🌹

Matahari sebentar lagi akan tenggelam. Jonghyun masih saja berdiri di depan balkon dan menatap kosong ke arah datangnya cahaya kuning kemerahan yang sebentar lagi akan lenyap. Dan sekali lagi dia menggerutu tentang kebodohannya siang tadi.

"Aduh apa yang kau pikirkan Kim Jonghyun! Apa kau sudah gila? Dari mana kau bisa mendapatkan uang untuk mensponsori butik Yerim? Bagaimana bisa kau memikirkan hal seperti itu, sedangkan dirimu sekarang bukanlah apa-apa," dia menghempaskan tubuhnya ke atas kasur.

"Atau mungkin aku harus jalan-jalan sebentar untuk mencari ide," Jonghyun bangkit dari tidurnya dan segera mengenakan jaketnya.

Di perjalanan dia melihat seekor anjing yang sangat imut, tanpa pikir panjang dia menghampiri hewan itu.

"Aigoo, lucunya." Jonghyun mendekatkan wajahnya ke wajah hewan itu untuk melihatnya lebih dekat.

Beberapa saat kemudian entah kenapa jantungnya bergerak tak karuan, lama kelamaan semakin sakit sehingga ia tak sanggup menahannya.

Ngingg ...

Telinganya juga berdengung. Jonghyun ambruk seketika. Wajahnya pucat. Dia menggertakkan giginya.

'Kenapa sangat sakit? Apa ada sesuatu yang terjadi?'

Penglihatannya mulai kabur. Orang-orang mengitarinya dan mengoceh. Lalu seorang pria melangkah ke arahnya. Sepatu kets pria itu tepat berada di depan pandangannya. Pria itu mengguncang badan Jonghyun.

"Tolong aku.." itulah kalimat terakhir yang diucapkan Jonghyun hingga akhirnya ia benar-benar tak sadarkan diri.

28 days : 18 hours : 08 minutes

~To Be Continue~

And you are the reason
That i'm still breathing
My heart keeps bleeding
I need you now


  Xoxoxo,

-Freecsskill-

Before Our Spring (It's Me, Jonghyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang