"kan gara-gara lo, minuman gue tumpah mana yang kena baju gue lagi."
Fira mengomel karena bajunya menjadi basah ketumpahan minuman yang dia beli tadi.
Rival hanya menatap Fira dengan alisnya dinaikan satu. Fira semakin jengkel dengan respon Rival yang hanya menaikan alisnya.
"Yee, dibilangin malah naikin alis gitu. Songong banget lo jadi orang. Lo tau ga-"
Omongan Fira terputus karena mengulurkan jari telunjuknya dan menempelkannya di bibir Fira. Siapapun yang melihatnya pasti akan melted tapi berbeda dengan Fira yang justru semakin kesal.
"Udah Fira, kita pergi aja. Kayaknya bakal ribet kalau ngomong sama orang songong kayak dia. Tapi gue gak pernah liat lo."
"Lo mirip sama, eh ga jadi. Kenalin gue Rival."
"Aldira."
"Malah pdkt-an. Ini baju gue gimana ?"
Tanpa banyak bacot. Rival menarik tangan Fira dan membawanya pergi. Fira sedikit meringis karena tangannya ditarik terlalu kuat oleh Rival.
"Sakit Rival."
"Lo tau nama gue ?"
"Kan tadi lo yang bilang bego."
"Oh, kirain lo budeg."
Rival menarik Fira sampai di depan ruang penyimpanan baju SMA Harapan. Fira sedikit memiringkan kepalanya lalu mengerutkan alisnya.
"Lo bebas ambil baju."
"Eh emangnya lo siapa ? Lo kira ga bayar ngam-"
Rival kembali menaruh jari telunjuknya di bibir Fira. Hal itu membuat Fira bungkam.
"Diem, ntar jeleknya nambah."
"Udah salah ngejek lagi lo. Ini beneran gue ngambil baju disana ?"
"Iya."
Rival dengan wajah datar yang mintak ditampol nungguin Fira yang ganti baju di dalam ruang penyimpanan baju. Kebetulan di ruangan itu ada toilet.
Tak lama kemudian Fira keluar dengan baju yang baru. Walau masih sedikit heran tapi daripada dia pakai baju basah jadi lebih baik dia nurutin apa yang di suruh Rival.
*
Rival kebingungan mencari kelasnya yaitu kelas XI IPA 1. Reval juga bingung mencari kelasnya XII IPS 1. Di lorong kelas IPA sangat heboh dengan kedatangan Rival.
Hal itu bisa dimaklumi karena alis Rival yang tebal, hidungnya yang mancung, tatapan matanya yang bisa bikin siapa aja melted.
Banyak siswi yang menyapa Rival. Tapi Rival seakan tidak peduli dengan muka datarnya dan tidak tersenyum sama sekali. Ada yang sampai negur Rival dan sksd-an sama dia. Tapi Rival tetap tidak peduli sama sekali.
Berbeda dengan Reval yang juga membuat gaduh lorong kelas IPS tetapi Reval lebih murah senyum dibandingkan Rival yang dingin dan cuek. Wajah Reval tak jauh dari Rival hanya saja Reval terlihat lebih manis karena senyumannya.
*
"Woi, kelas XI IPA 1 dimana ?"
"Lo nanya sama gue ? Gue punya nama."
"Yaudah kalau gak mau ditanya."
"Nama gue Fira Amara Ranafi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival
Teen FictionMaaf, kalau anda tidak suka. Saya hanya menulis apa yang ada dalam pikiran saya. Maaf, tidak ada prolog di cerita ini. Karena apa yang saya tulis hanya mengalir dalam otak saya. Jika anda tidak suka, itu bukan masalah bagi saya. --- Gue gak yakin bi...