Seperti rencana Erlang, Rival membolos pelajaran fisika. Erlang, Rival, Putra, dan Malik berada di kantin sekolah mereka. Putra dan Malik juga merupakan anak kelas XI IPA 1.
Suasana di kantin tidak terlalu sepi karena banyak anak kelas lain yang nampak membolos juga. Kantin belakang ini dipilih karena sangat jarang ada guru yang lewat sini.
Rival dan Putra memainkan PUBG di hp mereka masing-masing. Sedangkan Erlang dan Malik sibuk memainkan mobile legend di hp mereka masing-masing.
Fira dan Aldira diberi tugas oleh guru BK mereka untuk pergi ke lab belakang dan mendata barang-barang lab itu yang harus diganti atau tidak.
Saat melintasi kantin, Fira dan Aldira melihat pemandangan yang sering mereka lihat. Yaitu siswa-siswa yang membolos.
Tapi mata Fira membulat ketika melihat 4 siswa dari kelas mereka ada disana. Tanpa pikir panjang Fira langsung menuju ke meja 4 siswa itu.
"Ini kalian ngapain disini ?"
"Ya bolos lah ogeb." jawab Erlang santai menanggapi Fira yang sudah kesal padanya.
"Tuan Rival sang murid baru juga udah enak-enakan bolos ya." sindir Fira pedas.
"Kok lo sibuk ngurusin hidup gue sih ?" jawab Rival dengan nada sedikit dinaikan.
"Kalian semua tau kan Fira itu ketkel dan gue itu wakil. Harusnya kalian nurut aja." ucap Aldira mulai kesal dengan keempat orang itu.
"Udah laporin aja ke guru BK. Yuk Al."
Malik yang tidak mau dihukum lagi karena tadi pagi sudah dihukum oleh guru BK. Lalu menggenggam tangan Fira.
"Jangan dong sayang. Gue baru tadi pagi dihukum loh."
"Bodoamat. Sayang ? Najis."
"Gini deh gue balik ke kelas tapi jangan laporin ya."
"Iya ya udah sana. Yuk Fira mending kita selesain tugas kita."
Keempat cowok tadi kembali ke kelas mereka. Sedangkan Fira dan Aldira menjalankan tugas yang diberikan oleh guru BK mereka.
*
"Aldira, wait."
"Apa lagi Rival ?"
"Mau eskrim ?"
"Gak. Gue mau pulang bareng seseorang."
"Oh, pacar ya ?"
"Gak. Orang gue pulangnya sama Fira."
"Ya udah."
"Kok lo gak dingin sih sama gue ?"
"Karena rapuh."
Aldira mendengus kesal mendengar jawaban Rival. Walau masih heran dengan sikap Rival yang berbeda dengannya, Aldira tetap berusaha tidak peduli akan hal itu.
Aldira kemudian berjalan dan menunggu Fira di gerbang SMA Harapan. Di gerbang itu terlihat masih ramai dengan siswa siswi SMA Harapan karena bel pulang sekolah baru saja dibunyikan.
"Lama banget lo."
"Sabar Al, gue tadi ke perpus bentar."
"Nemuin Malik ? Hahaha."
"Iiih gak kok."
"Halah boong."
KAMU SEDANG MEMBACA
Rival
Teen FictionMaaf, kalau anda tidak suka. Saya hanya menulis apa yang ada dalam pikiran saya. Maaf, tidak ada prolog di cerita ini. Karena apa yang saya tulis hanya mengalir dalam otak saya. Jika anda tidak suka, itu bukan masalah bagi saya. --- Gue gak yakin bi...