2. Terlalu Percaya Diri

871 143 23
                                    


**********Sorry For Typo**********

"Oppa!!" Teriak Sooji masih melambaikan tangan kearah lelaki dihadapannya, lebih tepatnya pada lelaki dibelakang kumpulan lelaki yang sudah percaya diri tinggi kecuali (si rambut hijau) yang menatap heran.

Sooji masih memanggil-manggil, kali ini sambil berjalan kearah depannya.

"Hyung, lihat. Ia berjalan kearahku." ujar laki-lai berambut orange, tersenyum

"Tidak, tentu saja kearahku." Sahut laki-laki berambut merah

"Bukan. Tapi kearahku." Ujar laki-laki berambut blonde, namun mereka langsung melongo karena langkah kaki gadis itu tepat kearah laki-laki berambut hijau.

"Hyung, ia kearahmu." Bisik mereka membuat laki-laki berambut hijau meneliti lebih detail lagi kemana gadis itu melangkah.

Shuuuut

Gadis itu melewati ke-4nya, dan berdiri didepan laki-laki berambut pink yang sibuk dengan selembaran kertas.

"Gadis itu. ini tidak bisa dibiarkan." Ujar laki-laki berambut merah kesal seraya menghampiri gadis yang tadi melewati mereka

"Jungkook!!" Panggil mereka namun laki-laki itu tetap berjalan menghampirinya.

"Yak!! Kau! Kenapa kau melewatiku?!" Teriak namja berambut merah bernama Jungkook membuat Sooji berbalik menatapnya tak mengerti begitupula Namjoon yang berada disampingnya.

"Kau tahu? Kami adalah F4 modern. Laki-laki berambut hijau adalah ulat pohon yang akan merubahmu menjadi kupu-kupu yang indah (Suga/Yoongi), laki-laki berambut orange adalah matahari yang bisa memberikanmu kehangatan (Jimin), laki-laki berambut blonde itu adalah bulan yang akan membuat malammu tak merasa kesepian dalam kegelapan." Jelas Jungkook membuat Sooji hanya bungkam karna tak mengerti apapun, begitupula Namjoon.

"Lalu?" Tanya Namjoon datar melipat tangannya didada

"Dan aku, laki-laki berambut merah adalah senja yang akan datang diwaktu tertentu karena dikagumi semua orang." Jelas jungkook menggebu-gebu persis seperti bocah

"Oppa, apa ia waras?" Bisik Sooji bingung sekaligus ketakutan

"Aku tahu siapa kalian, jadi menyingkirlah." Ujar namjoon merengkuh tubuh Sooji lalu berjalan kearah sepeda mereka. Mata mereka semakin membulat tatkala Jungkook ditinggalkan Namjoon dan Sooji.

"hyung, kenapa diam saja?" Tanya jungkook kesal melihat teman-temannya yang diam melongo tak membantu.

Suga yang kesal karena tadi disebut ulat langsung melayangkan jitakannya dikepala jungkook.

"Yak hyung!!!" Jungkook meringis kesakitan mengusap kepalanya, suga tidak perduli. Ia memilih pergi.

"Apa-apaan bicaramu tadi? Berhentilah membuat puisi." Gerutu Jimin meninggalkannya, Jungkook menggerutu

"Apa salahku memangnya?" Gerutu Jungkook membuat Jhope geleng-geleng kepala dan merangkul pundaknya, mengajaknya pulang segera.

*
*
Dirumah,
Sooji, Namjoon dan Taehyung sibuk belajar dengan pelajaran masing-masing, sesekali mereka bertanya satu sama lain. Ny. Kim bahkan ikut bahagia melihat ketiganya begitu rukun seperti ini.

"Ji~" panggil Namjoon disela-sela belajar mereka

"Ne oppa?" Sahut Sooju menatapnya

"Jauhi para laki-laki tadi." Pinta Namjoon tegas,

"Eoh?" Sooji belum mengerti siapa yang dimaksud sang kakak

"Para lelaki yang kita temui diparkiran tadi." Jelas namjoon

Playboy Tears [[ COMPLETE ]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang