Malam ini malam minggu pertama bagi mereka sejak mereka menjadi sepasang kekasih. Malam ini Kim Bum kembali datang kerumah So Eun. Mereka memilih untuk ngobrol di rumah saja. Sedang malas keluar, alasan So Eun.
Setelah merasa bosan di dalam rumah, So Eun mengajak Kim Bum duduk di kursi taman rumahnya. Disana banyak di tumbuhi berbagai jenis bunga. Bunga mawar, angrek, melati dan masih banyak jenis yang lainnya. Memang eomma So Eun sangat menyukai bunga.
Ada satu bunga yang menarik perhatian Kim Bum, yaitu mawar putih yang merupakan bunga favorit eomma Kim Bum. Kim Bum mengajak So Eun untuk melihat lebih dekat. Mereka pun mendekati mawar itu dan berniat memetiknya.
"Aww." teriak So Eun.
"Eunnie, kau kenapa?" kaget Kim Bum.
"Tanganku tertusuk duri." jawab So Eun, memperlihatkan tangannya.
Dengan cepat Kim Bum meraih jari tangan So Eun yang berdarah dan segera memasukkan ke dalam mulutnya, menghisapnya.
"Kim Bum, apa yang kau lakukan?" kaget So Eun.
"Itu untuk menghentikan pendarahannya." jawab Kim Bum dan melanjutkan kerjanya menghisap jari So Eun.
Setelah darahnya berhenti keluar, mereka sama-sama terdiam dengan tangan So Eun yang masih berada dalam genggaman Kim Bum. Tatapan mereka kini saling beradu. Kim Bum terus menatap So Eun, begitupun So Eun.
"Chagia, saranghae." ucap Kim Bum, kemudian mulai mendekat ke arah So Eun. So Eun yang mulai mengerti akan situasinya mulai menutup mata bersiap menantikan ciuman Kim Bum. Jarak mereka hanya tinggal beberapa milli lagi, bahkan hidung mereka sudah bertemu,...
"Hyung, noona, apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Myung So tiba-tiba yang sudah berada di dekat mereka. Seketika mereka menjauh.
Menyebalkan, bathin Kim Bum.
"Menangkap jangkrik." jawab Kim Bum asal dan kesal.
"Hyung, bukankah sudah ku katakan, semut bukan jangkrik." balas Myung So tanpa dosa.
"Iya, aku tau." jawab Kim Bum selembut mungkin, berusaha menyembunyikan kekesalannya.
"Kalau tau kenapa masih melakukannya?" tanya Myung So polos.
Hufh, dasar bocah. Dia tidak sadar kalau sudah menggagalkan ciumanku, bathin Kim Bum.
"Sebenarnya kalian membicarakan apa?" tanya So Eun tak mengerti.
"Ah chagi, ini masalah laki-laki, sebaiknya kau tidak usah tau." jawab Kim Bum dan langsung membawa So Eun pergi dari situ, meninggalkan Myung So yang hanya geleng-geleng kepala.
"Hyung, hyung. Aku kan sudah menuliskannya dengan jelas. Apa kau belum membaca semuanya?" ucap Myung So yang tetap lugu di usianya yang sudah 23 tahun ini. Katanya playboy, masa hal ini saja tidak tau?
••••
Sejak resmi jadi yeoja Kim Bum sebulan yang lalu, setiap harinya So Eun selalu di antar jemput pergi kerja oleh Kim Bum. Seperti pagi ini, Kim Bum sudah berada di rumah So Eun pagi-pagi sekali, bahkan So Eun baru saja selesai mandi saat Kim Bum datang.
Selesai sarapan bersama di rumah So Eun, mereka segera menuju mobil dan siap berangkat ke kantor. Tapi saat Kim Bum baru saja menjalankan mobil, tiba-tiba datang Myung So menghadang mobilnya dari arah depan membawa sepatu di kedua tangannya yang mengacung keatas seperti para demonstran yang siap untuk berdemo.
"Kim Myung So, apa yang kau lakukan?" hardik So Eun pada adiknya yang hampir saja tertabrak kalau saja tadi Kim Bum tidak cepat menginjak rem.
"Hyung, aku menumpang ke kantor dengan mobilmu. Mobilku tiba-tiba tidak bisa hidup." ucap Myung So sambil membuka pintu mobil dan langsung duduk di kursi belakang tanpa di persilahkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PIAGAM CINTA (Complete)
FanfictionKim So Eun, seorang gadis yang diam-diam menyukai atasannya, Kim Bum. Saat Kim Bum ulang tahun, Kim So Eun memberikan hadiah untuknya tanpa identitas. Namun ternyata diam-diam Kim Bum juga menyukai So Eun dan selalu memperhatikannya.